Sampurno, Hidayah and Entang, Inoriah and Hermansyah, Hermansyah (2023) RESPON PERTUMBUHAN BATANG BAWAH ALPUKAT (Persea americana Mill.) AKIBAT PEMBERIAN BERBAGAI PERSENTASE NAUNGAN DAN KONSENTRASI URIN SAPI DI TAHAP PRE NURSERY. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.
Archive (Thesis)
SKRIPSI SAMPURNO VIII - Sampurno Hidayah.pdf - Bibliography Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (5MB) |
Abstract
Alpukat (Persea americana Mill.) merupakan tanaman buah yang memiliki kandungan gizi dan nilai ekonomis yang tinggi. Tanaman ini dapat ditemukan di berbagai negara di dunia, baik pada daerah iklim tropis maupun subtropis, termasuk di Indonesia. Produksi buah alpukat di Indonesia terus mengalami peningkatan dari 382.542 ton di tahun 2015 menjadi 461.613 ton pada tahun 2019. Untuk meningkatkan hasil buah alpukat tentunya dibutuhkan bibit yang unggul. Bibit yang unggul diperoleh dari pembibitan yang tepat. Dalam proses pembibitan perlu dilakukan rekayasa lingkungan agar bibit tumbuh dan berkembang dengan baik. Upaya yang perlu dilakukan yaitu melalui pemberian naungan. Selain itu biji alpukat membutuhkan waktu berkecambah hingga beberapa minggu. Upaya yang dapat dilakukan yaitu melalui pemberian urin sapi. Penelitian ini dilaksanakan untuk menentukan kombinasi terbaik persentase naungan dengan konsentrasi urin sapi, persentase naungan paling baik dan konsentrasi urin sapi paling baik terhadap pertumbuhan bibit batang bawah alpukat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama berupa persentase naungan dengan 3 taraf yaitu: S1: 0 % atau tanpa naungan; S2: 55 % atau cahaya matahari masuk 45 %; S3: 75 % atau cahaya matahari masuk 25 %. Faktor kedua berupa konsentrasi urin sapi dengan 4 taraf yaitu: R1: 0 % atau tanpa urin sapi; R2: 25 % urin sapi; R3: 50 % urin sapi; dan R4: 75 % urin sapi. Dari penelitian ini didapatkan pengaruh kombinasi naungan dan urin sapi yaitu pada bobot tajuk kering, bobot akar kering, dan rasio bobot tajuk kering dan akar kering. naungan persentase 75 % (S3) dan urin sapi konsentrasi 75 % (R4) memberikan kombinasi terbaik terhadap bobot tajuk kering, dan rasio bobot tajuk kering dan akar kering. Sedangkan pada naungan persentase 55% (S2) dan urin sapi konsentrasi 75 % (R4) memberikan kombinasi terbaik terhadap bobot akar kering. Pemberian naungan berpengaruh nyata terhadap semua variabel yang diamati. Pada naungan persentase 75 % (S3) memberikan rata-rata hasil terbaik pada semua variabel. Sedangkan pada pemberian urin sapi konsentarasi 50 % (R3) berpengaruh nyata pada diameter batang (3,66 mm), sedangkan pada urin sapi konsentrasi 75 % (R4) berpengaruh nyata terhadap jumlah daun (13,81 helai) dan volume akar (2,55 cm3).
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Agroecotechnology |
Depositing User: | Sugiarti, S.IPust |
Date Deposited: | 26 Aug 2024 03:18 |
Last Modified: | 26 Aug 2024 03:18 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/20561 |
Actions (login required)
View Item |