Rahmi, Arsita and Sri, Saparahayuningsih and Afifatus, Sholihah (2023) DESKRIPSI ANALISIS KONSELING KRISIS DENGAN PENDEKATAN PERSON CENTERED DALAM MENANGANI KORBAN PELECEHAN SEKSUAL (Studi Kasus di Yayasan Cahaya Perempuan Women’s Crisis Center Kota Bengkulu). Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.
Text (SKRIPSI)
SKRIPSI_ARSITA RAHMI - Arsita Rahmi.pdf - Bibliography Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (2MB) |
Abstract
Konseling krisis dengan pendekatan person centered dalam menangani korban pelecehan seksual di Yayasan Cahaya Perempuan women‟s crisis center (WCC) Kota Bengkulu. Jurusan Bimbingan dan Konseling. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu, Juli 2023. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses konseling krisis dengan pendekatan person center yang dipandu secara berkala oleh pekerja sosial Yayasan Cahaya Perempuan (WCC). Selain itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana konseling krisis diberikan kepada korban pelecehan seksual. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan deskriptif. Penelitian jenis ini mengedepankan pengumpulan data atau realitas persoalan dengan berlandaskan pada ungkapan apa-apa yang telah dikumpulkan berupa kata-kata gambar bukan angka-angka. Berdasarkan hasil penelitian, maka proses pelaksanaa konseling krisis dengan pendekatan person center adalah dengan : 1) Tahap awal yang bertujuan membangun hubungan konseling yang melibatkan klien, memperjelas masalah dan mengidentifikasikan masalah. Seperti kebiasaan sehari-hariseperti tingkah laku korban. 2) Tahap pertengahan yaitu tahap kerja atau tahap inti, dari proses konseling krisis meliputi intervensi langsung, mengambil Tindakan, mencegah suatu kehancuran, membangun harapan dan kemungkinan masa depan yang positif, pemberian dukungan, pemecahan masalah yang terfokus, membangun harga diri, dan menanamkan rasa percaya diri. Pada tahap ini konselor memberikan pendekatan dengan person center pada kliean dimana, konselor membantu dan mengarahkan konseli pada pengaktualisasikan konseli dalam mengatasi masalahnya, dan membentuk individu yang berfungsi sepenuhnya berdasarkan potensi-potensi yang dia miliki. Serta kembalinya rasa percaya diri atau etika hidup, kliean mampu menunjukan dirinya pantas untuk Kembali berhubungan sosial Masyarakat berfungsi dengan baik. 3) Tahap akhir yakni dimana konselor memberikan simpulan serta mengevaluasi selama jalanya proses konseling. Kata Kunci : Konseling Krisi, person centered, pelecehan seksual
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Faculty of Education > Department of Guidance and Counseling Education |
Depositing User: | Septi, M.I.Kom |
Date Deposited: | 26 Aug 2024 08:04 |
Last Modified: | 26 Aug 2024 08:04 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/20645 |
Actions (login required)
View Item |