Ria, Pitri Yani and Effed, Darta Hadi and Lizar, Alfansi (2024) MENJELAJAHI DAYA TARIK PRODUK: BAGAIMANA BRAND AMBASSADOR, PRODUCT QUALITY DAN COUNTRY OF ORIGIN DAPAT MEMPENGARUHI RE-PURCHASE INTENTION PADA SKINCARE NATURE REPUBLIC? Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.
Archive (Thesis)
Skripsi_Ria Pitri Yani_C1B019042 - Ria Pitri Yani.pdf - Bibliography Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (4MB) |
Abstract
Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan industri kecantikan mengalami pertumbuhan pesat, didorong oleh faktor peningkatan pendapatan, perbedaan kebutuhan konsumen, dan perluasan target pasar berdasarkan jenis kelamin dan usia (Choi et al., 2018). Data dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mencatat bahwa industri kecantikan di Indonesia mengalami peningkatan jumlah perusahaan hingga 20.6% pada September 2022 (mediasindonesia.com, 2022). Fakta bahwa penduduk Indonesia mencapai 270.20 juta jiwa, dengan wanita mencakup 133.54 juta jiwa dan 69.022 juta jiwa di antaranya berusia 15-40 tahun, menjadikan Indonesia sebagai pasar potensial bagi industri kecantikan (bps.go.id, 2020). Selain itu, kondisi iklim tropis dan tak menentu di Indonesia mendorong permintaan untuk produk perawatan kulit. Skincare menjadi salah satu produk terkait yang digunakan untuk merawat kulit dan meningkatkan kepercayaan diri, dengan hasil yang terlihat dalam jangka waktu tertentu (Cho, 2019). Perkembangan industri kecantikan juga terlihat dari banyaknya merek lokal dan internasional yang bersaing di pasar Indonesia. Selain itu, Korea Selatan, sebagai negara ketiga terbesar dalam ekspor produk kecantikan di dunia, turut berkontribusi dalam perekonomian industri kecantikan global. Korea Selatan merupakan salah satu negara produsen produk skincare terkemuka yang mampu memasuki pasar global, seperti yang terbukti dengan hadirnya Nature Republic di Indonesia sejak tahun 2018. Nature Republic, merek kecantikan asal Korea Selatan ini, menonjolkan konsep naturalisme dengan menggunakan bahan-bahan alami yang bersih dan jernih. Keberhasilan mereka dalam menghadirkan produk skincare yang aman dan sesuai dengan masalah kulit membuat mereka dikenal dengan slogannya "Journey to Nature". Bukti kepopuleran Nature Republic di Indonesia terlihat saat pembukaan gerai pertama mereka di Lippo Mal Puri, Jakarta Barat. Dalam waktu singkat, toko tersebut berhasil meraih penjualan mencapai 1,2 miliar rupiah. Saat ini, Nature Republic telah berkembang dengan memiliki 35 toko offline di berbagai kota besar di Indonesia dan memiliki 473 ribu followers di akun Instagram khusus wilayah Indonesia. Tingkat penjualan yang tinggi ini mencerminkan adanya perilaku konsumen yang positif dan berpengaruh dalam niat beli ulang, sesuai dengan definisi perilaku konsumen yang mencakup proses mencari, memilih, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan layanan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Oleh karena itu, Nature Republic dipilih sebagai objek penelitian untuk mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi niat beli ulang konsumen. Carr, (2016) menyatakan bahwa Repurchase Intention muncul ketika konsumen mengambil keputusan untuk melakukan transaksi ulang terkait produk ix atau jasa yang telah dicoba sebelumnya, dan niat pembelian muncul berdasarkan penilaian terhadap hal-hal yang didapatkan dan dirasakan akibat penggunaan produk atau jasa tertentu. Pendapat lain dari Torres et al., (2017) menyatakan jika Repurchase Intention sangat penting karena dapat digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan dan dapat mengurangi kelemahan guna memaksimalkan potensi keinginan konsumen untuk membeli kembali suatu produk yang dipasarkan oleh sebuah perusahaan. Niat konsumen untuk membeli kembali adalah faktor penting dalam keberhasilan sebuah perusahaan, dimana niat pembelian kembali merupakan senjata strategis dalam menarik dan mempertahankan konsumen (Filieri et al., 2017). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey/angket. Menurut Cooper & Schindler (2014) penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang mencoba pengukuran yang tepat dari sesuatu, riset ini biasanya mengukur perilaku, pengetahuan, pendapat atau sikap konsumen. Survei dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner secara online melalui media social WhatsApp, Facebook, Twitter, Telegram serta Instagram. Penelitian ini menggunakan teknik non-probability sampling dengan teknik pengumpulan data melalui snowball sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna produk nature republic dan mengenal NCT 127 sebagai brand ambassador produk nature republic. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 225 responden dari masyarakat umum se Indonesia. Metode analisis pada penelitian menggunakan PLS (Partial Least Square) dengan pendekatan persamaan struktural (Structural Equation Modelling) berbasis varian. Teknik pengolahan data menggunakan software PLS versi 3.2.9. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa: 1) Brand Ambassador memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Repurchase Intention. Hal ini dibuktikan dengan koefisien korelasi sebesar 0,27; 2) Pengaruh antara product quality dengan repurchase intention dibuktikan dengan nilai estimasi sebesar 0,44 sehingga arah pengaruh antara variabel product quality dengan repurchase intention adalah positif signifikan; 3) Country of origin berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap repurchase intention, yang dibuktikan dengan nilai koefisien jalur sebesar 0,02; 4) Brand Ambassador memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap brand image. Hal ini dibuktikan dengan nilai path coefficients sebesar 0.30; 5) Product quality memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap brand image dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,31; 6) Pengaruh antara country of origin dengan brand image dinyatakan positif namun tidak signifikan dibuktikan dengan nilai estimasi sebesar 0,36; 7) Brand image memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Repurchase Intention. Hal ini dibuktikan dengan path coefficient sebesar 0,21; 8) Hubungan antara brand ambassador terhadap repurchase intention yang dimediasi oleh brand image adalah positif dan signifikan dengan mediasi berperan secara parsial, hal ini terlihat berdasarkan nilai koefisien jalur sebesar 0,06; 9) Pengaruh antara product quality terhadap repurchase intention yang dimediasi oleh brand image adalah positif namun tidak signifikan sehingga pengaruh mediasi tersebut adalah Direct-only non-mediation. Hal ini terlihat berdasarkan nilai koefisien jalur sebesar 0,06 dan nilai p-value sebesar 0,069 > 0,05; 10) Pengaruh antara country of origin dengan repurchase intention yang dimediasi oleh citra merek adalah positif dan signifikan dengan peran mediasi adalah fully mediated dikarenakan brand ambassador berhasil x mempengaruhi country of origin terhadap repurchase intention secara penuh melebihi pengaruh langsung antar kedua variabel tersebut. Hal ini dapat dilihat berdasarkan nilai koefisien jalur sebesar 0,07 Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk melakukan pengkajian yang lebih mendalam atau pengembangan variabel penelitian dengan menambahkan variabel lain sebagai independen, dependen maupun intervening. Serta melibatkan sampel dan populasi yang lebih besar serta menambahkan data dan literatur pendukung, baik berupa data primer maupun data sekunder, agar data yang diperoleh mencerminkan kondisi sebenarnya. Selain itu, bagi pihak perusahaan skincare atau kosmetik, diharapkan dapat mengoptimalkan promosi dengan menggunakan brand ambassador dan meningkatkan kualitas produk guna meningkatkan citra merek bagi konsumen, sehingga mendorong terjadinya peningkatan penjualan melalui minat beli ulang.
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Faculty of Economy > Department of Management |
Depositing User: | 56 nanik rahmawati |
Date Deposited: | 27 Aug 2024 06:38 |
Last Modified: | 27 Aug 2024 06:49 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/20735 |
Actions (login required)
View Item |