Aisyah, Afifah and Eddy, Suranta and Fenny, Marietza (2023) FRAUD HEXAGON DAN FRAUD: LOVE OF MONEY SEBAGAI MODERASI. Masters thesis, Universitas Bengkulu.
Archive (Thesis)
FULL Skripsi Aisyah Afifah C1C019043 fix - Aisyah Afifah.pdf - Bibliography Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (3MB) |
Abstract
Kecurangan merupakan suatu perilaku yang dijalankan oleh suatu pihak dengan sengaja dan dilakukan secara sadar yang menyebabkan kerugian pada pihak lain. ACFE Indonesia tahun 2019 menjelaskan bahwa industri keuangan dan perbankan merupakan organisasi yang paling dirugikan oleh fraud yakni sebesar 41,4%. Dalam dunia perbankan terdapat banyak bentuk kecurangan seperti peretasan kantor kas dengan modus membuka rekening atas nama tersangka yang di luar bank, pemberian kredit dengan dokumen dan jaminan fiktif, pencairan deposito dengan memalsukan slip penarikan dan memalsukan bukti transaksi untuk pencatatan pada laporan keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh fraud hexagon terhadap kecurangan yang dimoderasi dengan love of money. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini telah teruji menggunakan SMART-PLS versi 3.2.9. Sampel dalam penelitian dipilih menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah 89 sampel karyawan bank Bengkulu yang berada di seluruh provinsi Bengkulu. . Data dalam penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kesempatan, kemampuan, arogansi, kolusi, dan arogansi yang dimoderasi oleh love of money berpengaruh positif terhadap kecurangan dalam perbankan. Variabel tekanan berpengaruh negatif terhadap kecurangan dalam perbankan. Sedangkan variabel rasionalisasi, tekanan yang dimoderasi oleh love of money, rasionalisasi yang dimoderasi oleh love of money, kemampuan yang dimoderasi oleh love of money, dan kolusi yang dimoderasi oleh love of money tidak berpengaruh terhadap kecurangan dalam perbankan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dan pemahaman mengenai apa saja yang mempengaruhi kecurangan dalam perbankan. Keterbatasan penelitian ini terletak pada sedikitnya jumlah sampel sehingga dirasa kurang tepat mewakili jumlah seluruh pegawai bank Bengkulu di Provinsi Bengkulu, Model fraud hexagon yang diteliti masih terbilang baru, sehingga masih minimnya referensi pembanding, dan responden sulit menjawab dengan jujur karena pernyataan kuesioner rata-rata kalimat bermakna negatif. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan teori mengenai faktor-faktor seseorang dalam melakukan kecurangan. Dalam penelitian ini variabel kesempatan, kemampuan, arogan, dan kolusi mendukung 4 faktor penyebab kecurangan dari 6 faktor yang dijelaskan dalam teori fraud hexagon. Sedangkan 2 faktor lainnya yaitu tekanan dan rasionalisasi tidak dapat mengkonfirmasi keterkaitannya dengan teori fraud hexagon. x Keterbatasan dalam penelitian ini adalah penelitian ini hanya menggunakan sampel sebanyak 89 responden pada Bank Bengkulu yang berada di provinsi Bengkulu. sehingga dirasa kurang tepat dapat mewakili jumlah keseluruhan pegawai Bank Bengkulu di Provinsi Bengkulu. Model fraud hexagon yang diteliti dalam dunia perbankan masih terbilang baru, sehingga masih minimnya referensi pembanding. Rata-rata kalimat yang digunakan pada item pertanyaan menggunakan kalimat bermakna negatif, sehingga responden merasa khawatir untuk menjawab jujur dan merasa terintimidasi.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Faculty of Economy > Department of Accounting |
Depositing User: | 56 nanik rahmawati |
Date Deposited: | 04 Sep 2024 02:59 |
Last Modified: | 04 Sep 2024 02:59 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/21159 |
Actions (login required)
View Item |