AHMAD, TRI ARDIANSYAH and Sirman, Dahwal and Subanrio, Subanrio (2019) TINJAUAN HUKUM TERHADAP PEMBATALAN SURAT KETERANGAN HIBAH TANAH OLEH PENGADILAN AGAMA STUDI KASUS PUTUSAN NOMOR:0170/PDT.G/2017/PA.MNA. Masters thesis, Universitas Bengkulu.
Text (Thesis)
TESIS.pdf - Bibliography Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (9MB) |
Abstract
Dalam pandangan hukum hibah merupakan proses hukum perpindahan hak milik dari seseorang kepada orang lain, dilakukan ketika orang yang menghibahkan itu masih hidup dan bebas untuk dijual, dipinjamkan, atau dihadiahkan kembali kepada orang lain secara cuma-cuma. Untuk menyerahkan barang tidak bergerak, seperti hak atas tanah dan atau hak milik atas satuan rumah susun dari pemberi hibah kepada penerima hibah, harus melalui akta PPAT, yang bertujuan pemberian dari pemberi kepada penerima hibah, mempunyai kepastian hukum di antara keduanya, maka harus dituangkan dalam akta hibah. Telaah Putusan Pengadilan Agama Nomor:0170/PDT.G/20017/PA.MNA.adanya pembatalan Akta Hibah di Pengadilan Agama dan sertipikat tanah tersebut dicabut melalui Pengadilan Tata Usaha Negara. Adapun permasalahan dalam penelitian tesis ini adalah Apakah pembatalan surat keterangan hibah pada putusan Nomor:0170/PDT.G/2017/PA.MNA sesuai dengan konsep yang berlaku dalam hukum Islam, Bagaimana akibat hukum bagi pembatalan hibah berdasarkan Putusan Nomor:0170/PDT.G/2017/PA.MNA, apa yang menjadi faktor-faktor penyebab dalam pembatalan suatu hibah, Jenis penelitian tesis ini menggunakan penelitian yuridis normatif, yang bersifat deskriptif analitis, dimana pendekatan terhadap permasalahan dilakukan dengan mengkaji ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan literature yang relevan dengan penelitian. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pembatalan surat keterangan hibah pada putusan pengadilan telah sesuai dengan konsep hukum islam,ketentuan yang ada pada Pasal 211 Kompilasi Hukum Islam, mengambil metode qiyas dan hukum kebiasaan yang ada pada masyarakat terhadap ketentuan tersebut, di mana kearifan lokal atau kebiasaan yang ada pada masyarakat bahwa hubungan antara menantu dengan mertua adalah seperti hubungan orang tua dengan anak,namun senyatanya hubungan tersebut telah putus dan ternyata terdapat juga itikad tidak baik yang dilakukan oleh tergugat kepada penggugat yang dibuktikan dengan perbedaan luas tanah yang ada pada sertipikat atas nama tergugat. akibat hukumnya menyebabkan surat keterangan hibah tidak mempunyai kekutan hukum, faktor-faktor penyebab pembatalan hibah Penerima hibah tidak pantas menerima hibah (durhaka, nakal), Penerima hibah tidak mau menerima hibah, Penerima hibah menelantarkan barang hibah. Kata Kunci : Pembatalan Hibah, Akibat Hukum, Hukum Islam
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Postgraduate Program > Magister Hukum |
Depositing User: | Irma Rohayu, S.IPust |
Date Deposited: | 05 Sep 2024 04:12 |
Last Modified: | 05 Sep 2024 04:12 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/21188 |
Actions (login required)
View Item |