ANALISIS PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATAN MCK (MANDI, CUCI, KAKUS) (Studi Pada Proyek CBFA PMI Daerah Bengkulu Desa Tawang Rejo Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma)

MARTEN, JEMMY and Muria, Herlina and Suparman, Suparman (2006) ANALISIS PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMANFAATAN MCK (MANDI, CUCI, KAKUS) (Studi Pada Proyek CBFA PMI Daerah Bengkulu Desa Tawang Rejo Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma). Undergraduated thesis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNIB.

[img] Text
I,II,III-JEM-FISIP.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (401kB)
[img] Text
IV,V-JEM-FISIP.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (1MB)

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku masyarakat Desa Tawang Rejo dalam pemanfaatan MCK (Mandi, Cuci, Kakus) yang meliputi : Bagaimana Kebiasaan, Pengetahuan dan Kesadaran masyarakat Desa Tawang Rejo dalam hal memanfaatkan MCK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran objektif tentang perilaku masyarakat dalam memanfaatkan MCK (Mandi, Cuci, Kakus) yaitu kebiasaan, pengetahuan, kesadaran dan pemanfaatan sarana MCK bantuan. Penelitian ini mengambil lokasi di Desa Tawang Rejo Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, digolongkan kedalam deskriptif analisis. Sampel ditentukan berdasarkan sampel bertujuan (purposive sampling), jumlah keseluruhan responden ada 18 orang dengan kreteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Data yang diperoleh melalui observasi, wawancara langsung dan data sekunder seperti dokumen resmi dan foto-foto yang di produksi sendiri oleh peneliti. Berdasarkan hasil penelitian perilaku masyarakat dalam memanfaatkan MCK (Mandi, Cuci, Kakus) menunjukan bahwa sebelum adanya bantuan sarana MCK dari PMI, 44 % menggunakan sungai dan rawa untuk membuang hajat dan 77 % menggunakannya sebagai sumber air untuk kebutuhan sehari-hari. Sarana MCK yang dibangun tidak dimanfaatkan dengan baik hal ini dapat dilihat bahwa 16,6 % menggunakan untuk mandi, 16,6 % untuk mencuci dan 22,22 % untuk buang hajat, Pada umumnya mereka tidak mempunyai kakus/jamban yaitu 77,78 % dan yang tidak mempunyai sumur 77,78 %, sedangkan sarana MCK bantuan yang telah dibangun tidak mereka rawat dengan baik, yaitu 11,1 % membersihkan 1 kali seminggu dan 83,3 % membersihkan tidak setiap minggu. Jika dilihat dari tingkat pendidikan mereka, sebagian besar pendidikannya tamat SD 55,55 %, sedangkan yang tamat SMU/sederajat 5,55 %, tidak sekolah 16,67 %, dan tamat SLTP/sederajat 16,67 %, serta tamat PT 5,55 %. Rendahnya tingkat pendidikan mempengaruhi tingkat pengetahuan jadi wajar saja jika sebagian besar masyarakat tidak mengetahui dampak dari penggunaan air sungai dan rawa bagi kesehatan, sarana pembuangan kotoran yang memenuhi syarat kesehatan dan air yang memenuhi syarat kesehatan. Kebiasaan - kebiasan hidup yang kurang baik, rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan mereka menimbulkan kurangnya kesadaran mereka betapa pentingnya berperilaku hidup sehat sehingga sarana bantuan MCK yang dibangun tidak dimanfaatkan dengan baik.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Faculty of Social & Politics Science > Department of Social Welfare
Depositing User: 015 Heppy Rosita Damanik
Date Deposited: 28 Nov 2013 12:27
Last Modified: 28 Nov 2013 14:09
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/2121

Actions (login required)

View Item View Item