Dian, Fajar Koyun and Bambang, Sumantri and Redy, Badrudin (2023) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI KECAMATAN TABA PENANJUNG KABUPATEN BENGKULU TENGAH. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.
Archive (Thesis)
ANALISIS FAKTOR terbaru dian fajar koyun - Fajar Koyun.pdf - Bibliography Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (2MB) |
Abstract
Sektor pertanian masih memegang peran penting dalam perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah penduduk dan tenaga kerja yang diserap dalam perekonomian mencapai 42,3 juta orang atau 44,5% dari total jumlah tenaga kerja secara nasional. Berhasil tidaknya pembangunan pertanian akan mempengaruhi kesejahteraan hidup petani dan masyarakat pedesaan yang berarti pula meningkatkan taraf hidup sebagian golongan masyarakat di Indonesia (Ridha, 2017). Tujuan pembangunan tidak hanya meningkatkan pendapatan, upaya dalam meningkatkan pendapatan juga sangat penting untuk dilakukan. Namun pembangunan pertanian tidak bisa berjalan sendiri dikarenakan adanya ketimpangan dan ketidakmerataan pendapatan. Indonesia merupakan negara tropis dan kaya akan jenis tanaman palawija, iklim Indonesia memungkinkan untuk tumbuh suburnya berbagai jenis tanaman buah-buahan dan palawija, salah satunya tanaman padi. Kecamatan Taba Penanjung merupakan salah satu dari Kecamatan yang berada di Kabupaten Bengkulu Tengah tepatnya di Provinsi Bengkulu. Padi merupakan salah satu sektor tanaman pangan yang ditanam masyarakat sebagai komoditas pokok untuk menunjang kehidupan masyarakatnya termasuk di Kecamatan Taba Penanjung. Masyarakat yang berada di Kecamatan Taba Penanjung sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani, seperti petani padi (sawah, ladang), perkebunan dan ternak. Salah satu sektor pertanian yang menjadi mata pencaharian dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga yaitu usahatani padi sawah. Selain faktor produksi yang dapat membuat peningkatan dalam produktivitas padi sawah ada juga permasalahan yang dihadapi petani, seperti faktor iklim yang tidak menentu, jika musim hujan lebat tiba lahan sawah yang terdapat drainase yang di pinggiran sungai besar atau kecil, lahan petani akan tergenang hingga sebagian tanamannya tenggelam oleh genangan air, selain itu akibat suhu dan kelembaban udara ix yang meningkat akan memicu pertumbuhan dan peningkatan organisme pengganggu tanaman. Salah satu dari permasalahan yang dihadapi petani adalah babi hutan, hama ini cenderung menggali dan mencari makanan di lahan padi sawah, yang dapat merusak tanaman padi yang baru ditanam atau yang sudah dalam tahap pertumbuhan. Mereka mengonsumsi biji-bijian padi, akar, dan bahkan batang tanaman, menyebabkan kerusakan yang signifikan pada hasil panen, untuk itu petani berupaya melakukan pengawasan secara teratur terhadap lahan pertanian dan pemantauan tingkat populasi babi hutan dapat membantu dalam pengambilan tindakan yang tepat untuk mengendalikan jumlah mereka. Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan analisis tentang pendapatan usahatani padi sawah di Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk melihat seberapa besar pendapatan usahatani dan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani padi sawah tersebut. Sesuai dengan judul penelitian ini “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Petani Padi Sawah di Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah”. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Februari 2023 di Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah. Penentuan dan pemilihan responden yaitu menggunakan teknik purposive dengan pertimbangan bahwa populasi dalam penelitian ini adalah petani padi sawah di Kecamatan Taba Penanjung yang mempunyai lahan sendiri atau sebagai pemilik penggarap padi sawah di desanya. Analisis dalam penelitian ini adalah penerimaan, pendapatan dan analisis Regresi Linear Berganda. Rata-rata total biaya usahatani padi sawah di Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah adalah Rp. 3,336.349/UT/MT dan Rp. 3,325.150/Ha/MT. Dimana total biaya ini terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya paling besar dikeluarkan yaitu yaitu variabel. Rata-rata total penerimaan usahatani padi sawah di Kecamatan Taba Penanjung adalah sebesar Rp. 17.112,352/UT/MT dan Rp. 24.940,406/Ha/MT. hasil tersebut dikalikan dengan harga jual pada daerah tersebut sebesar Rp. 4200/Kg. Harga yang ditentukan di wilayah tersebut dipengaruhi oleh tinggi rendahnya permintaan di pasaran. Pendapatan rata-rata penerimaan usahatani padi sawah sebesar Rp. 17.112.352/MT atau sebesar Rp. 24.940,406/Ha dengan rata-rata total biaya sebesar Rp. x 3.336.350/MT atau sebesar Rp. 4.478.609/Ha sehingga setelah dianalisis dengan menghitung total penerimaan dan total biaya petani di Kecamatan tersebut maka didapatlah pendapatan sebesar Rp. 13.776.003/MT atau sebesar Rp. 20.461.797/Ha. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan menggunakan Spss dengan tingkat kepercayaan 5% atau 0,05. Dari hasil perhitungan di dapat nilai sig sebesar 0,250 atau lebih besar dari 0,05 maka ketentuan yang diterima yaitu bahwa asumsi normalitas terpenuhi uji ini dilakukan menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Uji multikolinearitas, dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas. Hal tersebut dikarenakan toleransi (Tolerance) pada variabel bebas memiliki nilai yang ≥ 0,1 dan VIF (Variance Inflation Factor) memiliki nilai ≤ dibandingkan standar yang sudah ditentukan sebesar 10. Uji heteroskedastisitas, dari hasil pengujian didapat bahwa nilai R square 0,733 ≤ chi-square tabel 61,656 maka dapat disimpulkan bahwa model di atas tidak menunjukkan adanya heteroskedastisitas. Uji koefisien korelasi dalam penelitian ini didapat Luas lahan (0,760), Modal (0,578), Pengalaman bertani (0,113), Umur petani (0,185), Pengeluaran rumah tangga (0,066), Pinjaman modal dari luar usahatani (0,295). Uji R2 digunakan untuk menjelaskan seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan pengaruh variasi variabel dependen. Nilai koefisien dalam penelitian ini adalah sebesar 0,691 terlihat pada Tabel 5.12 menunjukkan bahwa variabel bebas (X) yang dipasang dalam model terdiri dari luas lahan (L1), pengalaman bertani (Pb2), umur petani (Up3), modal (M4), pengeluaran rumah tangga (Pr5) dan pinjaman modal dari luar usahatani (Pm6) terhadap pendapatan (Y) usahatani padi sebesar 69,1% sedangkan sisanya 30,7% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk ke dalam model penelitian ini. Hasil uji tersebut sama dengan penelitian (Ade dkk, 2022) mengungkapkan bahwa hasil olah data analisis regresi linear berganda menggunakan spss, nilai R square yang dihasilkan sebesar 0,972 itu artinya 97% seluruh variabel independen penelitian mampu menjelaskan atau mempengaruhi variabel dependen, sementara untuk sisanya 23% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel yang tidak masukkan dalam penelitian atau diluar penelitian. xi Uji F dalam penelitian ini digunakan untuk melihat apakah semua variabel independen yang dimaksud dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel independen yaitu pendapatan usahatani padi sawah di Kecamatan Taba Penanjung dengan cara membandingkan Fhitung sebesar 17,804 dengan Ftabel sebesar 2,34 pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima, maka hal ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel bebas luas lahan (L1), pengalaman bertani (Pb2), umur petani (Up3), modal (M4), pengeluaran rumah tangga (Pr5) dan pinjaman modal dari luar usahatani (Pm6) berpengaruh nyata terhadap pendapatan (Y) petani padi sawah di Kecamatan Taba Penanjung, karena Fhitung 17,804 ≥ Ftabel 2,34. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Luas lahan Berdasarkan hasil estimasi diperoleh bahwa luas lahan petani padi sawah memiliki nilai thitung (6,762) ≥ ttabel (1,685) pada taraf kepercayaan 95% yang artinya Ha diterima dan Ho ditolak dapat dikatakan bahwa luas lahan berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani padi sawah. Pengalaman Bertani Pengalaman bertani menghasilkan data thitung (-0,291) ≤ ttabel (1,685) dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa pengalaman bertani tidak berpengaruh nyata terhadap variabel (Y) pendapatan padi sawah. Umur Petani Variabel umur memiliki nilai thitung (1,520) ≤ ttabel (1,685) pada tingkat kepercayaan 95%, artinya Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya bahwa umur secara hampir berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani padi sawah di Kecamatan Taba Penanjung. Modal Variabel modal memiliki nilai thitung (-3,744) ≥ ttabel (1,685) dengan tingkat kepercayaan 95%. Maka Ha diterima dan H0 ditolak, artinya variabel modal berpengaruh nyata terhadap pendapatan padi sawah. Pengeluaran rumah tangga petani xii Hasil regresi linear berganda pada penelitian ini menunjukkan jika thitung (0,201) ≤ ttabel (1,685) maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya secara parsial variabel pengeluaran rumah tangga tidak berpengaruh nyata terhadap terhadap pendapatan. Pinjaman modal dari luar usahatani Hasil penelitian di Kecamatan Taba penanjung menunjukkan pinjaman modal dari luar usahatani pada penelitian ini mengungkapkan hasil sebesar thitung (-0,814) ≤ ttabel (1,685) pada taraf kepercayaan 95% maka Ha diterima dan Ho ditolak atau dapat dikatakan bahwa pinjaman modal dari luar usahatani tidak berpengaruh terhadap pendapatan tetapi tidak terlalu signifikan. Kata kunci : Usahatani Padi Sawah, Analisis pendapatan dan Faktor-faktor yang mempengaruhi.
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Agribusiness |
Depositing User: | Sugiarti, S.IPust |
Date Deposited: | 24 Sep 2024 01:38 |
Last Modified: | 24 Sep 2024 01:38 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/21549 |
Actions (login required)
View Item |