SARI, DWI OKTAVIANI and Subanrio, Subanrio and Adi, Bastian Salam (2017) KETIDAKSESUAIAN PESTA PERAYAAN ULANG TAHUN REMAJA DI KOTA BENGKULU DENGAN PRINSIP-PRINSIP HUKUM ISLAM. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.
Text (Thesis)
SKRIPSI SARI DWI O.pdf - Bibliography Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (2MB) |
Abstract
Perayaan Ulang Tahunmerupakan perayaan yang terjadi untuk memperingati hari kelahiran seseorang,Ulang tahun termasuk di antara hari-hari raya jahiliah (Nairuz dan Mahraja), dan tidak pernah dikenal di zaman Nabi shallallahu alaihi wasallam. Dan tatkala penentuan suatu perayaan atau hari raya adalah tauqifiah (terbatas pada dalil yang ada), maka menentukan suatu hari sebagai hari raya atau perayaan tanpa dalil adalah perbuatan bid’ah dalam agama dan berkata atas nama Allah SWT tanpa ilmu.Dalam hal ini pesta ulang tahun menjadi hal yang sudah biasa dimata masyarakat dari berbagai kalangan, bahkan tradisi perayaan ulang tahun sudah mendunia sejak lama. Perayaan ini juga sering dianggap mengandung usur tasyabbuh (meniru-niru) atau menyerupai kaum Non- muslim baik dalam gaya hidup, berpakaian dan sebagian perbuatan mereka termasuk di dalamnya adalah peringatan hari-hari besar Non-muslim. Oleh karena itu, tasyabbuh merupakan perbuatan yang di larang dalam Islam, sesuai dengan sabda Rasulullah saw, “barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka”.Haramnya tasyabbuh kepada mereka (orang-orang kafir),akan dibencinya semua perkara yang merupakan ciri khas orang-orang non muslim”. Karenanya tidak boleh seorang muslim mengucapkan selamat kepada siapapun yang merayakan hari raya yang bukan berasal dari agama Islam (seperti ulang tahun, natalan, waisak, dan semacamnya), karena mengucapkan selamat menunjukkan keridhaan dan persetujuan dia terhadap hari raya jahiliah (Nairuz dan Mahraja) tersebut dan ini bertentangan dengan syariat nahi mungkar, dimana seorang muslim wajib membenci kemaksiatan. Ulang tahun ini selalu dirayakan oleh umat nasrani. Mereka melakukannya dengan cara tiup lilin dan potong kue sambil bernyanyi diiringi tepuk tangan bahkan sambil joget-joget, tidak berbeda dengan perayaan Ulang Tahun yang dilakukan oleh umat nasrani konsep perayaan yang dilakukan kaum muslim di Kota Bengkulu hampir sama.Euforia dalam Kamus Bahasa Indonesia diartikan, sebagai perasaan gembira yang berlebihan dan juga diartikan sebagi perasaan nyaman. Perayaan ini mengandung Euforia yang artinya perasaan gembira yang berlebihan, tentu harus di waspadai. Karena perasaan ini akan membuat manusia lepas kontrol atas setiap perbuatan atau perkataan yang hendak dilakukannya. Kata kunci : Konsep, Perayaan Ulang Tahun,Tasyabbuh
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Faculty of Law > Department of Law Science |
Depositing User: | Irma Rohayu, S.IPust |
Date Deposited: | 01 Oct 2024 02:20 |
Last Modified: | 01 Oct 2024 02:20 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/21772 |
Actions (login required)
View Item |