ANALISIS KINERJA ORGANISASI BALAI WILAYAH SUNGAI SUMATERA VII BENGKULU

Deky, Agusprawira and Slamet, Widodo and Kamaludin, Kamaludin (2023) ANALISIS KINERJA ORGANISASI BALAI WILAYAH SUNGAI SUMATERA VII BENGKULU. Masters thesis, Universitas Bengkulu.

Archive (Thesis) Tesis - Deky Agusprawira (C2B019005) - deky agus.pdf - Bibliography Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (2MB)

Abstract

Balai Wilayah Sungai Sumatera VII Bengkulu adalah Unit Pelaksana Teknis Bidang Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang melaksanakan tugas pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai di Provinsi Bengkulu. Tugas utama Balai Wilayah Sungai Sumatera VII Bengkulu adalah melaksanakan pengelolaan sumber daya air yang meliputi penyusunan program, pelaksanaan konstruksi, operasi dan pemeliharaan dalam rangka konservasi dan pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air pada sungai, pantai, bendungan, danau, situ, embung, dan tampungan air lainnya, irigasi, rawa, tambak, air tanah, air baku, serta pengelolaan drainase utama perkotaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan teori kinerja dari Robbins dan Judge (2008). Kedua ahli tersebut mendefinisikan kinerja organisasi sebagai tingkat yang menunjukkan seberapa jauh pelaksanaan tugas dapat dijalankan secara aktual dan misi organisasi tercapai. Kemudian, dalam mengukur kinerja, digunakan indikator pengukuran kinerja berupa ukuran kuantitatif atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan dari pendapat Mahsun et al. (2006) dan Handoko (2018). Secara aktual kinerja Balai Wilayah Sungai Sumatera VII Bengkulu diukur dengan indikator IKSS (Indikator Kinerja Sasaran Strategis) yang dituangkan dalam LAKIN (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi) dari Balai Wilayah Sungai Sumatera VII Bengkulu. Penelitian ini bertujuan kinerja Balai Wilayah Sungai Sumatera VII Bengkulu dilihat dari aspek ketersediaan insfrastruktur sumber daya air dan kualitas tata kelola organisasi. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode survei. Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data informasi dan informasi pokok dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan, wawancara dan studi dokumentasi. Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh langsung dari responden pegawai ASN Balai Wilayah Sungai Sumatera VII Bengkulu yang berjumlah 163 orang. Metode analisis data digunakan analisis deskriptif dan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1Pencapaian kinerja organisasi Balai Wilayah Sungai Sumatera VII Bengkulu pada aspek penyediaan infrastruktur sumber daya air sudah berada pada kategori sangat tinggi (AA). Dari kriteria yang ditetapkan oleh Menpan & RB, dketahui bahwa angka capaian sudah berada vii viii interval >85-100%. Hasil memberikan gambaran bahwa program kerja strategis penyediaan insfrastruktur sumber daya air sudah dilaksanakan seluruhnya; dan (2) Pencapaian kinerja organisasi Balai Wilayah Sungai Sumatera VII Bengkulu dari aspek kualitas tata kelola organisasi sudah berada pada kategori tinggi (AB) dan sangat tinggi (AA). Dari kriteria yang ditetapkan oleh Menpan & RB, dketahui bahwa angka capaian sudah berada interval <72-85% (2021) dan >85-100% (2022). Hasil memberikan gambaran bahwa program kerja strategis kualitas tata kelola organsiasi beberapa sudah dilaksanakan dan beberapa lainnya masih belum maksimal. Indikator adanya deviasi (selisih) rencana dan realisasi serta adanya kegiatan revisi anggaran masih terjadi di beberapa program kerja, sehingga capaian kinerja berada pada nilai interval <72-85% (2021). Berdasarkan kesimpulan, maka saran yang dapat dilakukan adalah (1) Kegiatan monitoring dan evaluasi kinerja perlu dilakukan dan ditingkatkan secara berkesinambungan, sehingga data yang disampaikan setiap tahun akurat dan akuntabel; (2) Perlunya peningkatan kemampuan teknis pengawasan lapangan dalam rangka mendukung kualitas dan kinerja pelaksanaan pembangunan insfrastruktur SDM di lapangan; dan (3) Perlunya dukungan peningkatan kapasitas dan kemampuan aparatur atau sumner daya manusia Balai yang produktif dan professional.

Actions (login required)

View Item