PENGARUH JENIS DAN WAKTU PENGENDALIAN GULMA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

Sulasti , Wisi and Nanik , Setyowati and Uswatun , Nurjanah (2009) PENGARUH JENIS DAN WAKTU PENGENDALIAN GULMA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI. Undergraduated thesis, Fakultas Pertanian UNIB.

[img] Text
SKRIPSI WISI SULASTI FE-2.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (565kB)

Abstract

Gulma merupakan salah satu faktor pembatas dalam peningkatan produksi kedelai. Untuk itu, keberadaan gulma pada lahan perlu dikendalikan. Waktu pengendalian gulma yang tepat yaitu pada saat periode kritis tanaman. Periode kritis tanaman kedelai berkisar antara 30 – 45 hari setelah tanam. Gulma berdaun lebar pengaruhnya lebih besar dalam menurunkan hasil tanaman kedelai dibandingkan gulma berdaun sempit (rerumputan). Penurunan hasil yang diakibatkan oleh satu gulma berdaun lebar dapat mencapai 4-15%/m 2 sementara untuke jenis rerumputan hanya 1-5%/m 2 . Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan pengaruh waktu penyiangan gulma terhadap pertumbuhan gulma serta untuk membandingkan pengaruh keberadaan gulma berdaun lebar dan berdaun sempit terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL), faktor tunggal yang terdiri atas delapan perlakuan. Perlakuan yang dimaksud adalah DL2 : gulma berdaun lebar disiangi 0-2 minggu setelah tanam (mst); DL4 : gulma berdaun lebar disiangi 0 - 4 mst; DL6 : gulma berdaun lebar disiangi 0 - 6 mst; DL8 : gulma berdaun lebar disiangi 0 - 8 mst; DS2 : gulma berdaun sempit disiangi 0 - 2 mst; DS4 : gulma berdaun sempit disiangi 0 - 4 mst; DS6 : gulma berdaun sempit disiangi 0 - 6 mst; DS8 : gulma berdaun sempit disiangi 0 - 8 mst. Setiap perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan, tanaman kedelai yang gulma berdaun lebarnya disiangi 0-8 mst (DL8) didominasi oleh gulma Digitaria cilliaris dengan nilai SDR=54,97%, sedangkan jika gulma berdaun sempitnya yang disiangi (DS8) maka gulma dominannya adalah Ludwigia hyssopifolia dengan nilai SDR=34,43%. D. cilliaris menyukai tempat yang lembab serta tahan terhadap suhu tinggi sedangkan gulma L hyssopifolia menyukai tempat yang tergenang. Pengendalian gulma berdaun lebar yang dilakukan 0-4 mst menghasilkan jumlah polong dan berat biji kedelai yang tidak berbeda dengan jika gulma berdaun lebarnya disiangi dalam waktu yang lebih lama yaitu 0 – 6 dan 0 – 8 minggu setelah tanam. Kondisi yang sama terjadi jika gulma berdaun sempitnya yang dikendalikan. Pertumbuhan dan hasil kedelai yang gulma berdaun lebarnya disiangi tidak berbeda dengan jika gulma rerumputannya yang disiangi, kecuali terhadap berat kering tanamannya. Dengan demikian, penyiangan gulma pada tanaman kedelai cukup dilakukan pada minggu keempat setelah tanam.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Agronomy
Depositing User: 012 Adek Adek
Date Deposited: 29 Nov 2013 00:37
Last Modified: 29 Nov 2013 00:37
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/2307

Actions (login required)

View Item View Item