Fanher, Fanher and Sirman, Dahwal and Ahmad, Muslih (2008) NAK LUAR NIKAH KAJIAN KOMPARATIF ANTARA UNDANG- UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN. Undergraduated thesis, Fakultas Hukum UNIB.
Text
Skripsi Fanher.rtf.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (754kB) |
Abstract
Persoalan pernikahan merupakan persoalan yang selalu aktual dan selalu menarik untuk dibicarakan, karena persoalan ini bukan hanya menyangkut tabiat dan hajat hidup manusia yang asasi saja, tetapi juga menyentuh suatu lembaga yang luhur dan sentral yaitu rumah tangga. Yang menjadi persoalan sekarang adalah menikahnya seorang anak perempuan yang lahir di luar perkawinan, dengan menggunakan ayah biologisnya sebagai wali nikah. Berdasarkan permasalahan tersebut penulis berkinginan untuk mengkajinya secara mendalam dalam sudut pandang hukum perkawinan Islam dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kewenangan dan perbedaan kewenangan ayah biologis sebagai wali nikah terhadap anak luar nikah dalam kajian Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan hukum perkawinan Islam. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif, yang menggunakan bahan pustaka atau data sekunder. Pengolahan data dilakukan dengan cara editing data dan re-editing data. Analisis data dilakukan dengan cara interpretasi dan content analysis. Untuk bahan-bahan data primer dan sekunder, dianalisis dengan cara interpretasi (penafsiran). Hasil penelitian menunjukkan bahwa. Status seorang anak yang dilahirkan di luar perkawinan tidak mempunyai hubungan perdata dengan ayah biologisnya. Sehingga anak yang lahir tersebut hanya memiliki hubungan perdata dengan ibu dan pihak keluarga ibunya. Perkawinan yang dilangsungkan menggunakan wali ayah biologis merupakan perkawinan yang tidak sah, dan perkawinannya sah apabila menggunakan wali hakim. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan hukum perkawinan Islam, anak yang dilahirkan di luar perkawinan merupakan anak yang tidak sah. Kedudukan anak tersebut hanya mempunyai hubungan biologis dengan ayahnya. Dalam hubungan nasab antara ayah dengan anak tersebut tidak ada, sehingga secara serta merta anak tersebut tidak mempunyai hak apa-apa dari ayah biologis tersebut termasuk hak menjadi wali nikah (bagi anak perempuan). Dengan demikian seorang anak perempuan yang menikah menggunakan wali ayah biologis pernikahannya tidak sah, baik ditinjau dari segi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan hukum perkawinan Islam
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Faculty of Law > Department of Law Science |
Depositing User: | 014 Abd. Rachman Rangkuti |
Date Deposited: | 29 Nov 2013 12:37 |
Last Modified: | 29 Nov 2013 12:37 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/2459 |
Actions (login required)
View Item |