PENENTUAN PERSEDIAAN PENGAMAN (SAFETY STOCK) DAN ANALISIS NILAI TAMBAH TEPUNG TAPIOKA (Studi Di PT.Bumi Sari Prima Kota Pematang Siantar Sumatera Utara)

Saragih , Elfrina and Sriyoto, Sriyoto and Basuki , Sigit Priyono (2009) PENENTUAN PERSEDIAAN PENGAMAN (SAFETY STOCK) DAN ANALISIS NILAI TAMBAH TEPUNG TAPIOKA (Studi Di PT.Bumi Sari Prima Kota Pematang Siantar Sumatera Utara). Undergraduated thesis, Fakultas Pertanian UNIB.

[img] Text
ELFRINA SARAGIH FE-2.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (1MB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Mengetahui persediaan pengamanan (safety stock) bahan baku ubi kayu pada PT.Bumi Sari Prima 2) Mengetahui besarnya nilai tambah yang dihasilkan dari pengolahan ubi kayu pada PT.Bumi Sari Prima. Lokasi penelitian dipilih dan ditentukan secara purposive di PT.Bumi Sari Prima yang beralamatkan di jalan Medan Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara dengan pertimbangan bahwa di daerah tersebut hannya terdapat satu perusahaan yang mengolah ubi kayu menjadi tepung tapioka. Objek dari penelitian ini adalah PT.Bumi Sari Prima itu sendiri. Data yang digunakan adalah data primer yaitu diperoleh dari hasil wawancara dari karyawan secara langsung. Data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan Metode analisis data dalam penelitian ini terdiri dari analisis deskriptif dan kuantitatif yaitu untuk mengetahui persediaan bahan baku pengaman. Dalam pemakaian bahan baku maka dapat menggunakan metode statistik. Analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui besarnya nilai tambah dengan menggunakan komponen-komponen untuk menghitung nilai tambah. Hasil analisis menunjukkan sebesar 60,59 ton standar penyimpangan bahan baku, persediaan pengaman sebesar 100 ton. Kapasitas terpasang pabrik adalah 458 ton per bulan persediaan bahan baku yang tepat adalah 558 ton . Dari penelitian yang telah dilakukan, perusahaan belum menerapkan pemakaian bahan baku sesuai dengan kapasitas terpasang pabrik sebanyak 458 ton per bulan, kerena rata- rata pemakaian bahan baku hanya sekitar 370 ton per bulan artinya sekitar 88 ton bahan baku tersebut masih dapat diolah. Untuk meningkatkan produksi perusahaan perlu melakukan peningkatan mutu karyawan seperti melakukan pelatihan, peningkatan pendidikan karyawan, pemakaian tenaga kerja ahli, memberikan promosi jabatan. Dalam satu kali proses produksi sebanyak 400.000 Kg ubi kayu menghasilkan 80.000 kg tepung tapioka. Upah karyawan sebesar Rp 4.972 per jam, harga bahan baku (ubi kayu) yang dibeli oleh perusahaan dari petani adalah Rp 400 per kg, sedangkan harga jual tepung tapioka yang dipasarkan ke agen maupun ke konsumen sekitar Rp. 4.000,-/kg. Nilai tambah sebesar Rp 398 per kilogram, tingkat keuntungan yang diperoleh dari pengolahan tiap kilogram ubi kayu menjadi tepung tapioka adalah Rp 384 Kg.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Agribusiness
Depositing User: 012 Adek Adek
Date Deposited: 29 Nov 2013 20:03
Last Modified: 29 Nov 2013 20:03
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/2511

Actions (login required)

View Item View Item