PENILAIAN SIFAT BIOLOGI TANAH BEKAS TAMBANG BATUBARA PADA TIGA TANAMAN REKLAMASI

Sakti Tamba, Abdi and Yen, Erfieni and Hamim , Wicaksono (2009) PENILAIAN SIFAT BIOLOGI TANAH BEKAS TAMBANG BATUBARA PADA TIGA TANAMAN REKLAMASI. Undergraduated thesis, Fakultas Pertanian UNIB.

[img] Text
skripsi pdf abdi-2.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (762kB)

Abstract

Kerusakan hutan banyak menciptakan kerusakan kondisi tanah dan air. Salah satu penyebab kerusakan tersebut adalah kegiatan penambangan batubara. Usaha untuk memulihkan kembali lahan ini adalah penanaman kembali lahan yang rusak dengan tanaman jenis legum. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai beberapa sifat biologi tanah bekas tambang batubara yang telah ditimbun (dumping) selama ± 15 tahun untuk tiga jenis tanaman reklamasi, yaitu sengon (Paraserianthes falcataria, (L) Nielsen), akasia (Acacia mangium, Wild), waru (Hibiscus tiliaceus, L). Penelitian ini dilaksanakan bulan Juli sampai September 2007 di lokasi penimbunan penambangan batubara, pada lahan timbunan endikat tahun 1992. Contoh tanah yang diambil berupa tanah tambang batubara dibawah 3 jenis tegakan vegetasi, yaitu tegakan sengon, akasia dan waru. Pengambilan sampel dilakukan pada setiap tegakan dengan 5 ulangan pada 6 titik. Variabel yang diamati terdiri dari C-organik, Respirasi tanah, C-milk, Jumlah Jamur, bakteri, Jumlah cacing tanah, biomassa tanah permukaan (top soil) dan pH tanah . Berdasarkan hasil analisis tanah; C-organik tanah tertinggi di bawah tegakan akasia (1,93 %) diikuti oleh tanah hutan (1,71 %), tegakan waru (1,65 %), dan tegakan sengon (1,52 %). C-milk tertinggi pada tanah hutan (437,08 mg g-1 tnh-1) diikuti oleh tanah di bawah tegakan waru (345,30 mg g-1 tnh-1), tegakan akasia (328,22 mg g-1tnh-1) dan terendah pada tanah di bawah tegakan sengon (266,41 mg g-1 tnh-1). Respirasi tertinggi hingga terendah dijumpai pada tanah hutan>tegakan akasia>tegakan sengon>tegakan waru. Jumlah jamur pada tanah di bawah tegakan sengon (4,2x105 kol g-1 tnh), tegakan akasia (3,8x105 kol g-1 tnh), tegakan waru (3,8x105 kol g-1 tnh) dan tanah hutan (3,6x105 kol g-1 tnh ). Jumlah bakteri pada tanah hutan (25x107 kol g-1 tnh), tegakan sengon (8,2 x107 kol g-1 tnh), tegakan akasia (9,6x107 kol g-1 tnh), tegakan waru (13,2x107 kol g-1 tnh), atau tertinggi sampai yang terendah adalah tanah hutan>tegakan waru>tegakan akasia>tegakan sengon. Hasil analisis pH (H2O) tanah tertinggi pada tanah hutan (4,1), kemudian tanah di bawah tegakan waru (4,1), serta tanah di bawah tegakan sengon (3,9). Terendah pada tanah di bawah tegakan akasia (3,8), untuk pH (KCl) tertinggi terdapat pada tanah hutan (3,1), di bawah tegakan waru (3,0) dan pada kedua tanah di bawah tegakan sengon dan akasia adalah (2,9).

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Soil Science
Depositing User: 014 Abd. Rachman Rangkuti
Date Deposited: 01 Dec 2013 12:38
Last Modified: 01 Dec 2013 12:38
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/2684

Actions (login required)

View Item View Item