PEMANFAATAN BAHAN ORGANIK DAN BAKTERI PEREDUKSI SULFAT DALAM REMEDIASI AIR ASAM TAMBANG

Wijayanti, Wijayanti and Riwandi, Riwandi and Yudhi, Harini Bertham (2009) PEMANFAATAN BAHAN ORGANIK DAN BAKTERI PEREDUKSI SULFAT DALAM REMEDIASI AIR ASAM TAMBANG. Undergraduated thesis, Fakultas Pertanian UNIB.

[img] Text
WIJAYANTI SKRIPSI.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (431kB)

Abstract

Persoalan utama yang dihadapi industri pertambangan batubara adalah air asam tambang (AAT). AAT dibentuk karena terangkatnya mineral-mineral sulfida terutama mineral pirit (FeS2), yang bereaksi dengan air dan udara terbuka menghasilkan asam sulfat yang sangat masam. AAT membahayakan bila langsung dialirkan ke sungai, danau dan lingkungan akuatis lainnya. AAT memiliki pH (<3,5) dan mengandung logam-logam yang dapat bersifat racun. Oleh karena itu AAT perlu dikelola sehingga tidak membahayakan jika dialirkan ke lingkungan akuatis. Pengelolaan AAT dapat dilakukan dengan metode lahan basah buatan dan penggunaan bakteri pereduksi sulfat (BPS). Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi sifat bahan organik dengan dan tanpa inokulasi BPS dalam remediasi AAT. Pelaksanaan penelitian dimulai Juli 2007 sampai dengan Desember 2007, di Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial, faktor pertama 3 jenis bahan organik : kulit kayu (KK), kompos kulit kayu (KmKK), dan kompos lumpur kayu (KmLK). Faktor ke dua, inokulasi BPS dan tanpa inokulasi BPS dan setiap perlakuan diulang 4 kali sehingga diperoleh 24 satuan percobaan. Perbandingan bahan organik dan AAT adalah 1:5 (250 gram bahan organik dan 1250 gram AAT), pengamatan dilakukan pada hari ke- 1, 7, 14 dan 30 inkubasi. Hasil uji F taraf 5% enunjukkan bahwa pemberian bahan organik dan BPS mempunyai pengaruh beragam terhadap perubahan sifat kimia AAT. Bahan organik kompos lumpur kayu mampu merubah pH air asam tambang (AAT) dari 2.50 sampai 7.78 hari ke-30 inkubasi, kompos kulit kayu merubah potensial redoks (Eh) AAT dari 546.5mV sampai -102.2mV inkubasi hari ke-7, kulit kayu merubah daya hantar listrik (DHL) AAT dari 1584µS/cm sampai 4832.5 µS/cm, dan menurunkan kadar sulfat dari 407.21ppm sampai 17.7ppm inkubasi hari ke-30. Bakteri pereduksi sulfat (BPS) mampu merubah pH sampai 7.47 inkubasi hari ke-30, menurunkan Eh sampai -212.5mV inkubasi hari ke-1, meningkatkan DHL AAT 5814 µЅ/cm dan menurunkan kadar sulfat sampai 53.3ppm inkubasi hari ke-30. Pengaruh bersama antara bahan organik dan bakteri pereduksi sulfat mampu meningkatkan pH AAT sampai 7.84 inkubasi hari ke-30, menurunkan Eh sampai -221.8mV inkubasi hari ke-1, meningkatkan DHL sampai 8850µЅ/cm inkubasi hari ke-30, dan menurunkan kadar sulfat sampai 16.8ppm inkubasi ke-30.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Soil Science
Depositing User: 014 Abd. Rachman Rangkuti
Date Deposited: 01 Dec 2013 13:01
Last Modified: 01 Dec 2013 13:01
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/2689

Actions (login required)

View Item View Item