POPULASI Conopomorpha cramerella Snellen DAN Helopeltis spp. SERTA KERUSAKAN BUAH KAKAO (Theobroma cacao L.) DI DESA SERUMBUNG KECAMATAN KERKAP BENGKULU UTARA

Permata Sari, Nindya and Priyatiningsih, Priyatiningsih and Tri, Sunardi (2009) POPULASI Conopomorpha cramerella Snellen DAN Helopeltis spp. SERTA KERUSAKAN BUAH KAKAO (Theobroma cacao L.) DI DESA SERUMBUNG KECAMATAN KERKAP BENGKULU UTARA. Undergraduated thesis, Fakultas Pertanian UNIB.

[img] Text
SKRIPSI NINDYA PERMATA SARI.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (611kB)

Abstract

Propinsi Bengkulu merupakan salah satu daerah penghasil kakao sejak tahun 1978. Ada dua hama yang sering menyebabkan penurunan produksi dengan serius, yaitu penggerek buah kakao (Conopomorpha cramerella Snellen) dan penghisap buah (Helopeltis spp.) yang masing-masing mampu menurunkan produksi biji kakao sebanyak 90% dan 50%. Penelitian bertujuan untuk membandingkan kepadatan populasi C. cramerella dan Helopeltis spp. dengan tingkat kerusakan buah kakao pada kebun yang terawat dan tidak terawat di Desa Serumbung, Kecamatan Kerkap, Bengkulu Utara. Hipotesis penelitian ini adalah populasi dan kerusakan akibat penggerek buah kakao (C. cramerella) dan kepik penghisap buah (Helopeltis spp.) lebih tinggi pada kebun kakao yang tidak terawat dibandingkan pada kebun terawat. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari–Maret 2008 di enam kebun yang berbeda yang terdiri dari tiga kebun terawat dan tiga kebun tidak terawat di Desa Serumbung, Kecamatan Kerkap, Kabupaten Bengkulu Utara (± 42 km sebelah Utara Kota Bengkulu). Dua faktor yang diamati yaitu jenis kebun (terawat dan tidak terawat) dan ukuran buah (kecil, sedang, besar). Kepadatan populasi Helopeltis spp. ditentukan dengan menghitung jumlahnya yang berada pada tanaman setiap minggu pengamatan. Kepadatan populasi larva C. cramerella ditentukan dengan menghitung jumlah larva yang ada di dalam buah yang dibelah terlebih dahulu pada minggu terakhir pengamatan (minggu ke-8). Tingkat kerusakan buah yang disebabkan oleh Helopeltis spp. diamati setiap minggu dengan menghitung jumlah bintik hitam pada permukaan buah yang disebabkan oleh tusukan alat mulutnya. Pada minggu ke-8 tingkat kerusakan buah yang disebabkan oleh penggerek buah kakao (PBK) diamati dengan cara membelah buah kakao dan menghitung jumlah biji yang menunjukkan serangan PBK. Semua data disajikan dalam bentuk statistik deskriptif (rerata ± simpangan baku). Rerata kepadatan populasi dan persentase kerusakan dianalisis dengan uji t dan ANAVA searah, jika berbeda nyata dilanjutkan dengan BNT 5%. Perawatan kebun menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap kepadatan populasi Helopeltis spp. Pada kebun yang tidak terawat kepadatan populasi Helopeltis spp. lebih tinggi dibandingkan dengan kebun terawat. Pada saat pengamatan jenis Helopeltis spp. yang ditemukan yaitu Helopeltis antonii dan Helopeltis theivora. Kerusakan buah yang disebabkan oleh Helopeltis spp. berbeda nyata dilihat dari ukuran buah kakao, sedangkan jika dilihat dari perawatan tanaman tidak menunjukkan beda yang nyata. Untuk kebun yang tidak terawat rerata populasi larva PBK tertinggi terdapat pada buah dengan ukuran sedang. Rerata persentase kerusakan buah tertinggi pada kebun terawat terjadi pada buah ukuran sedang yaitu 14,92 % sedangkan untuk kebun tidak terawat rerata persentase kerusakan buah tertinggi terjadi pada buah ukuran besar yaitu 27,05 %.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Plant Pests and Diseases
Depositing User: 014 Abd. Rachman Rangkuti
Date Deposited: 01 Dec 2013 13:16
Last Modified: 01 Dec 2013 13:16
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/2692

Actions (login required)

View Item View Item