STUDI PENGARUH HOLDING TIME PADA PROSES QUENCH-TEMPER TERHADAP SIFAT MEKANIK BAJA EMS 45

Wira Sanjaya, Selamet and Hendri , Hestiawan and Dedi , Suryadi (2009) STUDI PENGARUH HOLDING TIME PADA PROSES QUENCH-TEMPER TERHADAP SIFAT MEKANIK BAJA EMS 45. Undergraduated thesis, Fakultas Teknik UNIB.

[img] Text
Skripsi Selamet Wira Sanjaya FE-2.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (4MB)

Abstract

Baja EMS 45 adalah baja karbon sedang yang memiliki komposisi 0.48 % C, 0.3 % Si, 0.7 % Mn. Baja ini banyak digunakan dalam dunia industri terutama dalam bidang permesinan dan otomotif. Namun untuk keperluan tertentu baja EMS 45 masih memiliki keterbatasan terutama pada kekerasan dan kekuatannya. Sehingga perlu dilakukan suatu penelitian untuk meningkatkan kekerasan dan kekuatan agar kegunaanya dapat diperluas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan panas terhadap sifat mekanik baja EMS 45. Spesimen yang digunakan pada penelitian ini adalah baja EMS 45 dalam bentuk selinder pejal. Pada proses quench spesimen dipanaskan pada suhu 850 o C dan ditahan selama 1 jam, serta didinginkan dengan menggunakan oli SAE 10W40. Kemudian dilakukan proses pemanasan kembali (temper) pada suhu 300 o C dengan menggunakan lima variasi Holding time yaitu 30 menit, 60 menit, 90 menit, 120 menit, dan 150 menit serta didinginkan diudara terbuka. Untuk mengetahui prilaku mekanik bahan, dilakukan pengujian tarik, pengujian kekerasan, dan foto struktur mikro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tegangan tarik, tegangan luluh dan kekerasan mengalami peningkatan sedangkan nilai regangan mengalami penurunan setelah dilakukan proses perlakuan panas quench-temper. Nilai tegangan tarik dan tegangan luluh tertinggi diperoleh pada spesimen quench yaitu sebesar 88.00 kg/mm 2 2 dan 63.12 kg/mm , sedangkan nilai tegangan tarik dan tegangan luluh terendah diperoleh pada spesimen tanpa perlakuan yaitu sebesar 68.66 kg/mm 2 2 dan 39.61 kg/mm . Nilai regangan tertinggi diperoleh pada spesimen tanpa perlakuan yaitu sebesar 18.56 %, sedangkan nilai regangan terendah diperoleh pada spesimen quench yaitu sebesar 12.45 %. Nila kekerasan tertinggi diperoleh pada spesimen temper dengan holding time 150 yaitu sebesar 268.49 kg/mm 2 sedangkan nilai kekerasan terendah diperoleh pada spesimen tanpa perlakuan yaitu sebesar 190.49 kg/m 2 . Dari hasil pengamatan foto struktur mikro menunjukkan bahwa spesimen tanpa perlakuan memiliki fasa ferit dan perlit, sedangkan pada spesimen yang telah dilakukan proses perlakuan panas quench-temper struktur mikro mengalami perubahan yaitu terbentuknya fasa martensit.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery
Divisions: Faculty of Engineering > Department of Mechanical Engineering
Depositing User: 012 Adek Adek
Date Deposited: 02 Dec 2013 00:12
Last Modified: 02 Dec 2013 00:12
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/2724

Actions (login required)

View Item View Item