PENGARUH BAHAN TANAM DAN DESUCKERING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PISANG JANTAN

Putra, Roni Yusvera and Mukhtasar,, Mukhtasar, and Fahrurrozi, Fahrurrozi (2007) PENGARUH BAHAN TANAM DAN DESUCKERING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PISANG JANTAN. Undergraduated thesis, Fakultas Pertanian UNIB.

[img] Text
IV,V-RON-FP.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (8MB)
[img] Text
I,II,III-RON-FP.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (8MB)

Abstract

Dalam usaha untuk meningkatkan produksi pisang Jantan secara maksimal, bahan tanam yang baik merupakan salah satu faktor terpenting. Salah satu kegiatan pemeliharaan yang penting dilakukan adalah desuckering (pemangkasan anakan). Asam salisilat (salicylic acid ; SA) sebagai ZPT telah terbukti secara nyata dapat meningkatkan kualitas bahan tanam pisang Jantan. Namun peranan desuckering terhadap hasil pisang Jantan dengan bahan tanam asal belahan bonggol yang direndam dalam larutan asam salisilat belum diketahui. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan pengaruh bahan tanam dan desuckering pisang Jantan terhadap hasil. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari 2005 sampai dengan Juli 2006, bertempat di Kelurahan Bentiring permai Kota Bengkulu. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial yang terdiri atas dua faktor. adalah desuckering (pemangkasan anakan) dan faktor kedua adalah kedua adalah bahan tanam pisang Jantan (hasil penelitian sebelumnnya). Faktor pertama terdiri dari 12 taraf yaitu ; B 1 = perendaman dengan aquades (tanpa SA) selama 15 menit, B 2 = perendaman dengan aquades selama 30 menit, B 3 = perendaman dengan aquades selama 45 menit, B 4 = perendaman dengan SA 150 µM selama 15 menit, B 5 = perendaman dengan SA 150 µM selama 30 menit, B 6 = perendaman dengan SA 150 µM selama 45 menit, B 7 = perendaman dengan SA 300 µM selama 15 menit, B 8 = perendaman dengan SA 300 µM selama 30 menit, B 9 = perendaman dengan SA 300 µM selama 45 menit, B 10 = perendaman dengan SA 450 µM selama 15 menit, B 11 = perendaman dengan SA 450 µM selama 30 menit, B 12 = perendaman dengan SA 450 µM seama 45 menit. Faktor kedua terdiri dari 2 taraf yaitu ; D 0 = tanpa desuckering dan D 1 = dengan desuckering. Dari kombinasi kedua faktor dihasilkan 24 perlakuan, yang diulang sebanyak 3 kali. Sehingga didapat total populasi tanaman sebanyak 72 tanaman. Hasil penelitian menunjukan bahwa bahan tanam yang digunakan memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang semu, bobot buah, panjang buah dan diameter buah. Bahan tanam asal belahan bonggol yang direndam dalam larutan asam salisilat 450 µM memberikan hasil lebih baik dibandingkan dengan bahan tanam pisang jantan asal belahan bonggol yang tidak diberi SA. Desuckering yang dilakukan pada tanaman pisang Jantan memberikan pertumbuhan dan hasil yang lebih baik dari pada tanpa desuckering pada peubah tinggi tanaman, diamerter batang semu, jumlah sisir per tandan, jumlah buah per sisir, bobot buah, panjang buah, dan diameter buah dengan rata-rata pertumbuhan dan hasil terbaik masing-masing 521,94 cm; 18,769 cm; 8,55 sisir; 13,36 buah; 121,14 g; 14,47 cm; dan 3,74 cm.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Agronomy
Depositing User: 013 Rizky Septika Utami
Date Deposited: 02 Dec 2013 14:30
Last Modified: 02 Dec 2013 14:30
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/2777

Actions (login required)

View Item View Item