Suryani, Nini and Bambang, Purnomo and Hartal , Hartal (2007) PERKEMBANGAN PENYAKIT BUSUK RIMPANG DAN PERTUMBUHAN JAHE AKIBAT PERLAKUAN RIMPANG BIBIT KE DALAM EKSTRAK TEH. Undergraduated thesis, Fakultas Pertanian UNIB.
Text
I,II,III-NIN-FP.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (1MB) |
|
Text
IV,V-NIN-FP.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (1MB) |
Abstract
Jahe merupakan komoditi yang mempunyai nilai ekonomi besar di Propinsi Bengkulu karena merupakan komoditi ekspor andalan. Namun akhir-akhir ini banyak mengalami kendala pengembangannya karena serangan patogen rimpang atau patogen penyebab penyakit busuk rimpang yang mewabah, Hal ini telah diatasi menggunakan berbagai macam cara tetapi penyakit busuk rimpang masih berkembang. Penyakit layu bakteri selama ini telah dikendalikan dengan menggunakan pestisida kimiawi, yang memerlukan biaya tinggi dan menyebabkan pencemaran lingkungan, resistensi, dan resurgensi patogen. Salah satu cara pengendalian patogen tular tanah yang aman dapat dilakukan dengan mengembangkan pengendalian menggunakan ekstrak teh karena mengandung senyawa polifenol. Teh banyak mengandung bahan yang dapat menahan infeksi patogen. Ekstrak teh telah diteliti dapat mengendalikan penyakit karat daun kopi melalui penghambatan perkecambahan urediospora. Oleh karena itu pada penelitian ini dicoba mengendalikan penyakit busuk rimpang menggunakan ekstrak teh hitam dan teh hijau, dengan tujuan untuk membandingkan perkembangan penyakit busuk rimpang dan pertumbuhan tanaman jahe yang diperlakukan dengan menggunakan ekstrak teh. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juli 2006 di Laboratorium Proteksi dan di rumah kawat Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Percobaan di laboratorium menggunakan rancangan acak lengkap 1 faktor yaitu ekstrak teh yang terdiri dari 3 level, antara lain, A : air, BT: ekstrak teh hitam, dan GT: ekstrak teh hijau masing-masing 10 ulangan, sehingga diperoleh 30 satuan percobaan. Rancangan percobaan di rumah kawat menggunakan rancangan acak lengkap 2 faktor. Faktor pertama ekstrak teh yang terdiri dari 3 level yaitu, A 0 : air, BT: ekstrak teh hitam, dan GT: ekstrak teh hijau. Faktor kedua penirisan yang terdiri dari 3 level yaitu, T 0 : tanpa ditiriskan (langsung tanam), T 3 : ditiriskan selama 3 jam, T 24 0 : ditiriskan selama 24 jam masing-masing 5 ulangan, sehingga diperoleh 45 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ekstrak teh mampu menghambat perkembangan penyakit busuk rimpang tetapi tidak menghambat pertumbuhan tanaman jahe. Ekstrak teh hitam yang ditiriskan selama 24 jam menurunkan perkembangan pertumbuhan bakteri P. solanacearum, memperpanjang masa inkubasi dan menurunkan intensitas gejala penyakit. Ekstrak teh hitam dapat mengurangi jumlah koloni yang terbentuk dari 103 koloni menjadi 75 koloni dan mengurangi jumlah sel per koloni dari 264,08 sel menjadi 216,32 sel, memperpanjang masa inkubasi dari 60 hsi menjadi 77,8 hsi, mengurangi persen daun menguning dari 37,4 menjadi 8 %, mengurangi persen anakan layu dari 22,2 menjadi 5,8 %, mengurangi persen jumlah rimpang sakit dari 23 menjadi 7 % dan mengurangi volume rimpang sakit dari 24,6 menjadi 2,6 %. Ekstrak teh hitam, teh hijau dan lama penirisan tidak menghambat aplikasi tetapi dapat menekan perkembangan bakteri P. solanacearum. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, dengan menggunakan konsentrasi ekstrak teh yang berbeda dan waktu penirisan yang berbeda, untuk melihat perbandingan ketahanan rimpang terhadap serangan patogen.
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Plant Pests and Diseases |
Depositing User: | 013 Rizky Septika Utami |
Date Deposited: | 03 Dec 2013 11:11 |
Last Modified: | 03 Dec 2013 11:25 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/2823 |
Actions (login required)
View Item |