KAJIAN PEMANFAATAN TEPUNG AMPAS TAHU SEBAGAI SUBTITUSI TEPUNG TERIGU PADA PEMBUATAN MIE BASAH DENGAN PENAMBAHAN AIR KI

Forwadi, Herman and Hasanudin, Hasanudin and Zulman, Effendi (2009) KAJIAN PEMANFAATAN TEPUNG AMPAS TAHU SEBAGAI SUBTITUSI TEPUNG TERIGU PADA PEMBUATAN MIE BASAH DENGAN PENAMBAHAN AIR KI. Undergraduated thesis, Fakultas Pertanian UNIB.

[img] Text
Herman Skripsi ok.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (1MB)

Abstract

Mie merupakan produk makanan yang dibuat dari tepung terigu dengan penambahan bahan makanan dan bahan tambahan makanan yang di izinkan, berbentuk khas mie dan siap dihidangkan setelah dimasak. Mie banyak disukai karena rasanya yang bland (tawar) dan kepraktisannya. Selain itu Bila ditinjau dari segi nilai gizi, mie sarat akan karbohidrat dan kalori dengan kandungan protein yang relatif rendah. Ampas tahu merupakan hasil sampingan dalam pembuatan tahu yang berasal dari kacang kedelai. Selama ini ampas tahu dianggap sebagai limbah buangan oleh produsen tahu karena pada umumnya produsen tahu yang ada di kota Bengkulu tidak mengolah ampas tahu sebagai hasil sampingan pabrik tahu, sedangkan ampas tahu ini masih menghasilkan nilai gizi yang cukup tinggi terutama protein sebesar 26,6 gr. Jika ampas tahu dijadikan tepung ampas tahu maka kandungan proteinnya adalah sebesar 23,55%. Tujuan pengkajian Pemanfaatan Tepung Ampas Tahu Sebagai Subtitusi Tepung Terigu Pada Pembuatan Mie Basah dengan Penambahan Air Ki adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat konsentrasi subtitusi tepung ampas tahu dan penambahan air ki, penambahan konsentrat tepung ampas tahu terhadap nilai mutu kimia (air, abu, dan protein), fisik ( kekenyalan dan warna), organoleptik, dan lama masa simpan produk dilihat dari segi kenampakan, warna, dan berlendir pada mie. Pengkajian ini mengunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 2 Faktorial dan 3 ulangan, perlakuan yang dimaksut adalah Faktor I terdiri dari konsentrasi tepung ampas tahu dan Faktor II terdiri dari konsentrasi air ki. Variabel Pengamatan meliputi: Sifat fisik mie, Uji Organoleptik, Analisa sifat kimia, dan Uji masa simpan. Hasil penelitian, sampel A0K1 mempunyai nilai kekenyalan paling tinggi dan yang paling rendah sampel A3K2 sedangkan untuk tingkat kesukaan panelis adalah A2K2, kandungan Protein tertinggi A2K2 yaitu sebesar 16,59%, sedangkan untuk umur simpan yang paling lama berdasarkan uji fisik adalah A0K3 dengan lama penyimpanan 60 jam pada suhu kamar 280C

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Industrial Technology of Agriculture
Depositing User: 014 Abd. Rachman Rangkuti
Date Deposited: 03 Dec 2013 17:56
Last Modified: 03 Dec 2013 17:56
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/2869

Actions (login required)

View Item View Item