Laporan Ekspedisi Sumatra-Kalimantan: AQUATIC BIODIVERSITY OF SUNDALAND

Iskandar, D.T and D.P, Bickford and Aceng, Ruyani and Bhakti, Karyadi and David, Gusman (2007) Laporan Ekspedisi Sumatra-Kalimantan: AQUATIC BIODIVERSITY OF SUNDALAND. Documentation. Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, ITB, Bengkulu.

[img]
Preview
Text (Documentation)
B13, Aceng Ruyani, Laporan Ekspedisi Sundaland.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (672kB) | Preview

Abstract

Pada dasarnya keadaan hutan di luar kawasan konservasi Bengkulu sudah rusak parah sehingga keberagamannya dapat dikatakan sudah rendah. Penemuan Thaumatorhynchus brooksi, di daerah yang masih berhutan pada dasarnya hanya merupakan sisa hutan lembah sungai yang sulit untuk diganggu karena tebing yang terjal, tetapi ukuran luasnya yang terbatas diperkirakan tidak cukup untuk mempertahankan populasi bunglon bertanduk ini, Kami memperkirakan bahwa beberapa tahun sebelumnya bagian ini masih cukup luas, dan dalam beberapa tahun kedepan sudah tidak ada lagi. Penemuan Caudacaecilia paucidentula dan Ichthyophis sumatranus menunjukkan bahwa Taman Nasional Kerinci Seblat masih merupakan kawasan penting bagi keberlangsungan fauna endemik Bengkulu. Bukit Kaba perlu diperhitungkan untuk menjadi kawasan konservasi yang penting karena ada sejumlah jenis katak dan reptil endemik untuk daerah tersebut. Daerah logging di Tumbang Kaburai diperkirakan masih menampung keberagaman hewan akuatik yang cukup banyak. Selama pengamatan, jumlah jenis masih terus bertambah setiap hari sehingga kalau pengamatan terus dilakukan maka dalam beberapa hari diperkirakan jumlah yang diamati dapat melebihi 100 jenis amfibi dan reptil. Sedangkan ikan dan Crustacea yang diamati cukup beragam tetapi tidak dapat diidentifikasi di lapangan. enemuan Barbourula di luar daerah konservasi memberikan indikasi bahwa pada saat ini Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya merupakan habitat yang sangat penting untuk elestarikan kodok air ini. Jenis ini hanya terdapat di kawasan TN BBBR (endemik lokal), sehingga fungsi TN ini menjadi sangat penting. Secara umum telah diamati sebanyak 136 jenis amfibi dan reptil dari ekspedisi ini, 62 jenis dari Sumatra dan 96 jenis dari Kalimantan serta sejumlah ikan udang dan kepiting. Karena kami membatasi koleksi, maka tidak semua jenis dikumpulkan, dan jumlah rata-rata per jenis yang dikoleksi pada dasarnya tidak mencapai 10 ekor, kecuali untuk jenis yang masih diragukan identitasnya.

Item Type: Monograph (Documentation)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Faculty of Education > Department of Biology Education
Depositing User: 001 Bambang Gonggo Murcitro
Date Deposited: 06 Jul 2012 23:36
Last Modified: 06 Jul 2012 23:36
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/300

Actions (login required)

View Item View Item