PENYELESAIAN TINDAK PIDANA PENCURIAN YANG DISERTAI DENGAN KEKERASAN MELANGGAR PASAL 365 KUHP DI PENGADILAN NEGERI BENGKULU

Wijaya, Atmi and Lidia, Br. Karo and Antory, Royan (2007) PENYELESAIAN TINDAK PIDANA PENCURIAN YANG DISERTAI DENGAN KEKERASAN MELANGGAR PASAL 365 KUHP DI PENGADILAN NEGERI BENGKULU. Undergraduated thesis, Fakultas Hukum UNIB.

[img] Text
I,II,III-ATMI-FH.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (561kB)
[img] Text
IV,V-ATMI-FH.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (561kB)

Abstract

Tindak pidana pencurian tersebut telah menimbulkan keresahan dan mengganggu ketertiban masyarakat. Tindak pidana pencurian ini adalah pencurian ternak, barang elektronika, kendaraan bermotor, bahkan terkadang dalam melakukan pencurian tersebut para pelakunya tidak segan-segan melakukan aksinya dengan cara kekerasan bila niatnya tersebut di halang-halangi oleh korbannya, pencurian yang di sertai dengan kekerasan ini selain korbannya kehilangan harta bendanya, bisa juga ia menderita luka-luka atau bahkan nyawanya melayang. Tujuan dari penulis untuk mengangkat judul ini untuk Mengetahui bagaimana proses penyelesaiaan tindak pidana pencurian yang di sertai dengan kekerasan yang melanggar Pasal 365 KUHP di Pengadilan Negeri Bengkulu dan untuk mengetahui faktor apa sajakah yang menjadi penyebab terjadinya tindak pidana tersebut. Penelitian yang di lakukan oleh penulis ini bersifat deskriftif yaitu dengan menggunakan pendekatan kualitatif agar memperoleh gambaran dengan latar belakang alamiah atau pada konteks suatu keutuhan terhadap fenomena yang akan di teliti sehingga dapat di peroleh gambaran terjadinya tindak pidana pencurian yang di sertai dengan kekerasan ini.. Dari hasil penelitian yang di lakukan maka dapat penulis tarik kesimpulan bahwa proses penyelesaiaan tindak pidana pencurian yang di sertai dengan kekerasan melanggar Pasal 365 KUHP di Pengadilan Negeri Bengkulu telah berjalan sebagai mana yang di atur di dalam KUHAP. Sedangkan hambatan yang di alami oleh penegak hukum dalam penyelesaian kasus tindak pidana pencurian ini adalah terkadang sulitnya mencari saksi yang dapat memperlancar proses persidangan tersebut, adapun hambatan dari penegak hukum adalah kurang adanya kerja sama di antara para penegak hukum dalam penyelesaian tindak pidana pencurian sehingga proses penyelesaiannya menjadi terhambat dan memakan waktu yang cukup panjang untuk sampai pada tahap putusan hakim.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Faculty of Law > Department of Law Science
Depositing User: 016 Pandi Pangalila Siregar
Date Deposited: 04 Dec 2013 13:25
Last Modified: 04 Dec 2013 13:25
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/3035

Actions (login required)

View Item View Item