Widiastuti, Tri Agustini and Hasan, Basri Daulay and Devi , Silsia (2007) IDENTIFIKASI MUTU BAHAN OLAHAN KARET RAKYAT (BOKAR) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN SIR 20 (Studi Kasus Pada 3 Kecamatan Penghasil BOKAR di Propinsi Bengkulu). Undergraduated thesis, Fakultas Pertanian UNIB.
Text
I,II,III-TRI-FP.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (243kB) |
|
Text
IV,V-TRI-FP.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (468kB) |
Abstract
Lateks banyak diolah menjadi beberapa jenis bahan olahan karet, pada umumnya bahan olahan karet merupakan produksi perkebunan karet rakyat, sehingga sering disebut dengan BOKAR (Bahan Olahan Keret Rakyat). BOKAR oleh petani dibuat dengan proses tradisional dan dengan sarana yang terbatas, hal ini menyebabkan mutu BOKAR yang dihasilkanpun rendah, sehingga menyebabkan harga jual BOKAR yang dihasilkan oleh petanipun rendah. Rendahya mutu BOKAR disebabkan adanya penambahan bahan bukan karet oleh petani ke dalam BOKAR, penggunaan bahan penggumpal yang tidak dianjurkan serta kondisi BOKAR yang dibiarkan terkena sinar matahari langsung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mutu BOKAR yang dihasilkan oleh 3 kecamatan (Pondok kelapa, Talang Empat, Karang Tinggi) di Kabupaten Bengkulu Utara. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil contoh BOKAR dari 3 kecamatan yang dimaksud, setiap kecamatan akan diambil 2 desa sebagai sampel yang merupakan desa sentra penghasil BOKAR di kecamatan masing-masing. Keenam desa tersebut adalah ; Kecamatan Pondok Kelapa (Desa Linggar Galing, Desa Sidodadi), Kecamatan Talang Empat (Desa Lagan, Desa Taba Lagan), Kecamatan Karang Tinggi (Desa Padang Tambak, Desa Renah Lebar). Setelah BOKAR diambil dari setiap desa, BOKAR tersebut akan melalui tahapan Proses pengolahan SIR 20 secara garis besar yaitu Proses Pencucian, Proses penggilingan dan proses pengeringan. Setelah kering selanjutnya BOKAR yang telah menyerupai SIR 20 akan diuji mutunya. Parameter mutunya antara lain : Kadar Karet Kering, Kadar Kotoran, Kadar Abu, Kadar Zat Menguap dan PRI. Hasil analisa laboratorium terhadap mutu BOKAR tadi akan dibandingkan dengan standar mutu SIR 20. Sebagian besar petani karet belum mengetahui teknik–teknik yang baik untuk dapat menghasilkan BOKAR dengan mutu yang baik. Mulai saat penyadapan sampai pengangkutan ke pabrik, petani karet masih banyak melakukan kecurangan dan memperlakukan BOKAR tidak dengan semestinya sehingga membuat mutu BOKAR rendah. Mutu BOKAR yang rendah dapat dilihat dengan tingginya kadar kotoran yang terkandung di dalam BOKAR, rendahnya nilai PRI, tingginya kadar abu dan rendahnya Kadar Karet Kering. Perbaikan mutu BOKAR dapat dilakukan dengan adanya penyuluhan dari dinas terkait kepada para petani, agar petani dapat mengetahui teknik-teknik untuk menghasikan BOKAR dengan mutu yang baik dan adanya penyediaan sarana pengolahan yang memadai.
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Industrial Technology of Agriculture |
Depositing User: | 013 Rizky Septika Utami |
Date Deposited: | 04 Dec 2013 17:20 |
Last Modified: | 04 Dec 2013 17:20 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/3179 |
Actions (login required)
View Item |