TINJAUAN PSIKOLOGI KRIMINAL TERHADAP PENGGUNA SEBAGAI PELAKU KEJAHATAN NAPZA DI KOTA BENGKULU

Grata Johni Arifin Putri , Haritri and Sri , Wardhani and Sudirman , Sitepu (2009) TINJAUAN PSIKOLOGI KRIMINAL TERHADAP PENGGUNA SEBAGAI PELAKU KEJAHATAN NAPZA DI KOTA BENGKULU. Undergraduated thesis, Fakultas Hukum UNIB.

[img] Text
HARITRI GRATA J.A PUTRI FE-2.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (1MB)

Abstract

Skripsi ini dilatarbelakangi oleh maraknya kasus-kasus penyalahgunaan NAPZA yang terjadi saat ini, diantaranya penyalahgunaan narkotika, psikotropika, alkohol dan penggunaan aibon, serta mengetahui dari sisi psikologis dampak yang akan terjadi apabila seseorang mengalami ketergantungan pada NAPZA dan melakukan penyalahgunaan terhadap NAPZA. Permasalahan dalam skripsi ini adalah secara psikologis, faktor apa saja yang menyebabkan pengguna sebagai pelaku melakukan kejahatan NAPZA di Kota Bengkulu, peranan keluarga, masyarakat dan pemerintah untuk mendorong kesembuhan pengguna NAPZA dan untuk mengetahui apakah hakim dalam memberikan putusan kepada pengguna NAPZA mempertimbangkan keadaan psikologis pengguna sebagai pelaku kejahatan NAPZA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi pengguna secara psikologis, tentang hal yang menyebabkan seseorang melakukan kejahatan NAPZA, sehingga nantinya akan ditemukan solusi yang tepat untuk mencegah dan mengatasi terjadinya kejahatan NAPZA, untuk mengetahui peranan keluarga, masyarakat dan pemerintah untuk mendorong kesembuhan pengguna sebagai pelaku kejahatan NAPZA, untuk mengetahui hakim dalam menjatuhkan putusan terhadap pengguna sebagai pelaku kejahatan NAPZA memperhatikan keadaan psikis/jiwa pengguna atau tidak. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum sosiologis/empiris, yaitu dengan memberikan gambaran secara rinci tentang suatu gejala hokum yang berkaitan dengan aspek psikologi terhadap pengguna sebagai pelaku kejahatan NAPZA di Kota Bengkulu. Dari penelitian diperoleh hasil bahwa secara psikologis faktor yang menyebabkan pengguna melakukan kejahatan NAPZA, yaitu: pengguna narkotika mengalami gangguan the habitual criminal, mengalami gangguan perilaku faulty learning (proses belajar yang salah), mengalami gangguan perilaku maladaptif, pengguna alkohol, mengalami gangguan the habitual criminal, mengalami perilaku nukleus neurotik, pengguna psikotropika, mengalami gangguan perilaku paradoks neurotik, mengalami gangguan perilaku anxiety neurosis, mengalami gangguan kepribadian mental disorder, pengguna aibon mengalami gangguan nukleus neurotik dan menggunakan aibon karena mempunyai kebutuhan pokok, yaitu pengakuan yang berupa status atau prestise. Peranan psikolog bersamasama dengan keluarga pasien, yaitu: dengan membawa anak kedokter, melakukan konseling keluarga, memasukkan anak ke RSJKO, ikut Family Support Group, memberikan dukungan emosional, spiritual, materiil, peranan masyarakat, yaitu: dapat menerima kembali atau tidak ketika pengguna NAPZA tersebut kembali ke masyarakat, karena masyarakat mempunyai peran psikologis yang sangat penting dalam proses penyembuhan pengguna NAPZA, peranan dokter, yaitu: wawancara awal, pemeriksaan fisik, merujuk pihak ke RS, program antagonis opiat, absentia totalis, rawat jalan, merujuk keluarga ke panti rehabilitasi. Dari aspek hal-hal yang meringankan hakim melihat keadaan psikis pengguna NAPZA hanya dari ”terdakwa menyesali perbuatannya”, sebagai salah satu pertimbangan hakim.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Postgraduate Program > Magister Hukum
Depositing User: 012 Adek Adek
Date Deposited: 06 Dec 2013 21:11
Last Modified: 06 Dec 2013 21:11
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/3727

Actions (login required)

View Item View Item