Persepsi Dokter dan Keluarga Pasien Miskin Terhadap Euthanasia di Provinsi Bengkulu

Sastra , Gusnita and M., Abdi and Lidia, Br. Karo (2009) Persepsi Dokter dan Keluarga Pasien Miskin Terhadap Euthanasia di Provinsi Bengkulu. Undergraduated thesis, Fakultas Hukum UNIB.

[img] Text
Sasta Gusta FE-2.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (641kB)

Abstract

Kemajuan teknologi di bidang kedokteran banyak menimbulkan berbagai konflik, dengan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ini kematian pasien dapat ditunda untuk jangka waktu tertentu melalui teknik respirator. Karena itu, masalah kematian seolah-olah hanya merupakan hasil perhitungan teknologi biomedis saja. Padahal, kematian seseorang itu sebenarnya telah diatur oleh Sang Pencipta, tidak ada seorangpun yang dapat menunda kematian. Dalam kematian ada yang dikenal dengan istilah ”euthanasia”. Tindakan euthanasia ini ternyata menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat dunia, tidak terkecuali masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Provinsi Bengkulu. Tindakan euthanasia itu terbagi menjadi dua yaitu euthanasia aktif dan euthanasia pasif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dokter dan keluarga pasien miskin terhadap euthanasia dan latar belakang masyarakat Provinsi Bengkulu melakukan euthanasia pasif. Metode pendekatan yang digunakan ialah metode pendekatan penelitian hukum empiris (sosiologis) yaitu penelitian hukum yang menggunakan data primer, dan penelitian bersifat deskriftif empiris. Metode penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Purposive yaitu pemilihan elemen sampel dengan cara sengaja. Teknik pengolahan data dilakukan dengan cara coding dan editing data. Data selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan metode analisis kualitatif dengan kerangka berfikir deduktif dan induktif atau sebaliknya. Adapun hasil penelitian ini adalah bahwa euthanasia baik euthanasia aktif maupun euthanasia pasif tidak dibenarkan, karena bertentangan dengan undang-undang yang berlaku dan Kode Etik Kedokteran Indonesia. Namun, tindakan euthanasia pasif itu bisa saja terjadi, apabila pasien atau keluarga pasien itu sendiri yang memintanya dengan keadaan mendesak atau terpaksa, maka dokter tidak bisa mempertahankan untuk tetap melakukan pangobatan terhadap pasien, dan jika terjadi sesuatu pada si pasien, maka dokter dan pihak rumah sakit tidak akan ikut bertanggung jawab. Adapun latar belakang yang menyebabkan keluarga pasien melakukan euthanasia pasif di Provinsi Bengkulu adalah karena tidak adanya biaya untuk membayar perawatan pasien selama berada di rumah sakit, dan karena pihak keluarga merasa kasihan dan sudah tidak tahan lagi melihat penderitaan pasien yang setiap harinya harus menahan dan merintih kesakitan, serta karena penyakit yang dideritanya sudah sangat kronis yang memungkinkan pasien tidak dapat bertahan hidup.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Postgraduate Program > Magister Hukum
Depositing User: 012 Adek Adek
Date Deposited: 07 Dec 2013 00:06
Last Modified: 07 Dec 2013 00:06
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/3785

Actions (login required)

View Item View Item