Siregar, Ali Amsar and Nadrawati, Nadrawati and Dwinardi , Apriyanto (2007) PATOGENISITAS CENDAWAN Beauveria bassiana (Bals.) Vuill. PADA LARVA PENGGEREK CABANG MANGGA Rhytidodera simulans White (Coleoptera : Cerambycidae). Undergraduated thesis, Fakultas Pertanian UNIBi.
Text
IV,V-ALI-FP.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (159kB) |
|
Text
I,II,III-ALI-FP.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (724kB) |
Abstract
Kendala utama dalam budidaya mangga di Bengkulu adalah serangan hama penggerek cabang (Rhytidodera simulans White). Larva R. simulans mengakibatkan cabang mangga mati atau mudah patah. Upaya pengendalian hama ini sampai sekarang belum banyak dilakukan. Perilaku hidup larva yang ada dalam liang gerek menyulitkan pengendalian. Perilaku larva yang demikian juga menjadi kendala bagi musuh alami (misalnya parasitoid larva) untuk peletakan telur. Penggunaan insektisida kimia sistemik selain tidak praktis juga berbahaya untuk manusia karena dapat tertranslokasi ke buah. Pemanfaatan cendawan entomopatogen menjadi salah satu alternatif pengendalian yang menjanjikan dan ramah lingkungan. Beauveria bassiana diuji patogenisitasnya terhadap larva R. simulans di laboratorium. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2005-Juni 2006 di Laboratorium Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 kerapatan konidia B. bassiana yakni (10 8 9 , 10 10 dan 10 /ml, dan kontrol) dengan tiga ulangan. Untuk masing-masing ulangan digunakan 5 individu larva R. simulans. Hasil pengamatan mortalitas larva R. simulans menunjukkan bahwa, persentase kematian larva sangat rendah, yaitu masing-masing 6,67% pada kerapatan konidia 10 9 dan 10 10 /ml. Rendahnya mortalitas larva R. simulans menunjukkan patogenisitas B. bassiana yang diuji sangat rendah. Rendahnya patogenisitas B. bassiana pada larva R. simulans kemungkinan disebabkan isolat yang digunakan memiliki virulensi yang rendah. Isolat yang digunakan diisolasi dari walang sangit (Leptocoriza acuta). Waktu inkubasi isolat selama 30 hari juga dapat menyebabkan penurunan virulensi spora B. bassiana. Ukuran (usia) larva tidak seragam juga memberikan kontribusi pada jumlah mortalitas larva. Larva tidak diketahui perkembangan instarnya. Larva yang terinfeksi adalah larva yang masih muda. Waktu yang dibutuhkan untuk membunuh larva R. simulans adalah 19 dan 18 hari, masing-masing untuk kerapatan konidia 10 10 dan 10 9 /ml. Untuk aplikasi cendawan B. Bassiana, instar larva R. simulans, isolat yang digunakan harus berasal dari inang yang sama dan lamanya waktu inkubasi isolat harus menjadi perhatian.
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Plant Pests and Diseases |
Depositing User: | 013 Rizky Septika Utami |
Date Deposited: | 08 Dec 2013 08:18 |
Last Modified: | 08 Dec 2013 08:18 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/3843 |
Actions (login required)
View Item |