EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN DAN KELOPAK BUNGA SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP ULAT JANTUNG KUBIS (Crocidolomia binotalis Zeller)

Astita, Astita and Tri, Sunardi and Dwinardi , Apriyanto (2007) EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN DAN KELOPAK BUNGA SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP ULAT JANTUNG KUBIS (Crocidolomia binotalis Zeller). Undergraduated thesis, Fakultas Pertanian UNIB.

[img] Text
I,II,III-AST-FP.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (630kB)
[img] Text
IV,V-AST-FP.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (630kB)

Abstract

Crocidolomia binotalis Zeller (Lepidoptera : Pyralidae) adalah salah satu hama penting pada tanaman kubis di Indonesia. Usaha pengendalian yang dilakukan petani adalah dengan menggunakan insektisida sintetis. Pemakaian insektisida sintetis yang intensif menyebabkan dampak negatif seperti terjadinya resistensi, resurjensi hama, munculnya hama sekunder, terbunuhnya musuh alami dan hewan lain bukan sasaran, serta terjadi pencemaran lingkungan. Oleh sebab itu perlu dikembangkan usaha pengendalian lain yang efektif dan ramah lingkungan salah satu diantaranya adalah dengan memanfaatkan insektisida yang berasal dari tumbuhan seperti sirsak (Annona muricata L.). Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas ekstrak daun dan kelopak bunga sirsak (A. muricata) terhadap ulat jantung kubis C. binotalis. Ekstraksi dilakukan dengan pelarut aseton 96%. Daun dan kelopak bunga sirsak masing-masing sebanyak 3 kg ditambahkan 1,5 liter aseton kemudian diblender secara terpisah. Setelah lumat disaring untuk memisahkan ampas dengan ekstrak. Ekstrak diuapkan pada suhu kamar untuk mendapatkan pasta. Pasta diencerkan menjadi 2,5; 1,25 dan 0,625 g/100 ml. Pengujian aktivitas makan dilakukan dengan dua cara yaitu uji pilihan dan uji tanpa pilihan. Pada uji pilihan daun kontrol dan daun ekstrak diletakkan dalam cawan petri yang sama yang berisikan satu ekor larva. Daun pakan dicelupkan dalam ekstrak dan dicelupkan dalam air (kontrol) selama 30 detik. Sedangkan pada uji tanpa pilihan daun ekstrak dan daun kontrol diletakkan dalam cawan petri berbeda. Pengamatan dilakukan 24 jam setelah pemaparan daun terhadap larva dengan cara mengukur luas daun yang dimakan dengan menggunakan kertas milimeter dan menghitung mortalitas larva. Data pengujian aktifitas makan pada uji pilihan di analisis dengan uji t berpasangan dan data mortalitas larva di analisis dengan Khi Kuadrat, data dari uji paksaan makan dan penetasan telur di analisis dengan analisis varian dilanjutkan dengan BNT 5%. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa larva cenderung memilih daun kubis kontrol dibanding daun kubis perlakuan. Hal ini menunjukkan adanya sifat antifeedant (penghambat aktifitas makan) pada ekstrak sirsak terhadap larva C. binotalis baik pada uji pilihan maupun pada uji tanpa pilihan. Selain itu perlakuan dengan ekstrak A. muricata (daun dan kelopak bunga) pada konsentrasi 1,25g/100ml menyebabkan mortalitas larva 100%. Larva yang mati menunjukkan gejala menurunnya aktifitas makan dan gerakannya menjadi lamban, tubuh mengerut, warnanya coklat sampai hitam dan akhirnya mati. Eksrak sirsak juga menghambat perkembangan larva dan imago C. binotalis yang ditandai dengan kecilnya pertambahan bobot badan larva, tingginya mortalitas larva dan menurunkan daya tetas telur (berfungsi sebagai ovisida).

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Plant Pests and Diseases
Depositing User: 013 Rizky Septika Utami
Date Deposited: 08 Dec 2013 08:26
Last Modified: 08 Dec 2013 08:26
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/3844

Actions (login required)

View Item View Item