PENGARUH PERENDAMAN KEDELAI DALAM BERBAGAI KONSENTRASI LARUTAN BIKARBONAT (NaHCO ) DAN LAMA WAKTU PEREBUSAN PADAPEMBUATAN TAUCO TANPA 3 FERMENTASI AWAL

Pancatisna, Dwi and Hasanuddin, Hasanuddin and Zulman, Effendi (2007) PENGARUH PERENDAMAN KEDELAI DALAM BERBAGAI KONSENTRASI LARUTAN BIKARBONAT (NaHCO ) DAN LAMA WAKTU PEREBUSAN PADAPEMBUATAN TAUCO TANPA 3 FERMENTASI AWAL. Undergraduated thesis, Fakultas Pertanian UNIB.

[img] Text
I,II,III-DWI-FP.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (139kB)
[img] Text
IV,V-DWI-FP.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (110kB)

Abstract

Kedelai merupakan salah satu komuditi penting karena sebagai bahan pangan kedelai memiliki potensi besar dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Kedelai memiliki kandungan proyein yang tinggi dibandingkan dengan kacang-kacangan yang lainnya yaitu 35%. Selain dikenal sebagai bahan pangan pokok dan sumber protein yang tinggi, kedelai juga merupakan sumber lemak nabati, vitamin, bahan pakan dan bahan baku industri kosmetik dan kimia. Kacang kedelai sebagai bahan utama pembuatan tepe, tahu, kecap dan tauco dan sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia. Pengolahan bahan baku kedelai secara garis besar dikategorikan menjadi dua yaitu pengolahan tanpa fermentasi dan pengolahan dengan fermentasi. Tauco merupakan salah satu jenis makanan hasil fermentasi kedelai, umumnya berbentuk pasta atau semi padat dengan warna mulai dari kuning sampai kecoklatan yang dibuat dari kedelai kuning. Produk ini umumnya digunakan sebagai bumbu atau penyedap masakan. Yang menonjol dari produk ini adalah aroma yang khas. Natrium Bikarbonat (NaHCO 3 ) adalah natrium hidrogen yang berbentuk hablur padat berwarna putih, larut dalam iar dan sedikit larut dalam etanol. Perendaman kedelai dalam larutan 0,5% NaHCO 3 yang diikuti dengan blanching dalam air mendidih menghasilkan minuman kedelai yang bebas bau langu karena terjadi inaktivasi enzim lipoksigenase oleh panas, hal ini disebabkan karena hipoksigenasi sangat labil terhadap panas dan mudah rusak dengan perendama. Perebusan kedelai juga menyebabakan tekstur kedelai menjadi lunak. Perebusan ini bertujuan untuk menggantikan proses fermentasi kapang. Semakin lama perebusan makan bahan tersebut akan semakin lunak.hal ini disebabkan karena zat- zat dan serat yang terkandung di dalam bahan terhidrolisa saat perebusan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan kelompok lengkap (RKL) yang disusun secara faktorial, terdapat dua faktor perlakuan yaitu konsentari larutan Natrium Bikarbonat (NaHCO 3 ) dan lama waktu perebusan. Dari kedua faktor perlakuan diperoleh 20 kombinasi perlakuan, masing-masing diulang sebanyak 2 kali ulangan sehingga diperoleh 40 unit perlakuan percobaan. Dari hasil penelitian pengolahan tauco yang biasa dilakukan (fermentasi kapang) dapat digantikan dengan proses pengolahan tanpa fermentasi awal yaitu hanya melakukan fermentasi di larutan garam saja. Pengolahan ini sangat mudah dilakukan dan dalam prakteknya membutuhkan waktu yang tidak begitu lama apabila dibandingkan dengan fermentasi kapang. Perlakuan terbaik dari semua perlakuan yang dilakukan pada pembuatan tauco tanpa fermentasi awal adalah perlakuan A2B4 yaitu pada penambahan larutan NaHCO 3 0,5% dan lama waktu perebusan 40 menit.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Industrial Technology of Agriculture
Depositing User: 013 Rizky Septika Utami
Date Deposited: 08 Dec 2013 09:42
Last Modified: 08 Dec 2013 09:42
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/3861

Actions (login required)

View Item View Item