ANALISIS PROSES PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU Di DINAS PENDIDIKAN NASIONAL KOTA BENGKULU

Oktavia , Vina and Syamsurizal, Syamsurizal and Kahar, Hakim (2009) ANALISIS PROSES PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU Di DINAS PENDIDIKAN NASIONAL KOTA BENGKULU. Undergraduated thesis, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.

Text VINA OKTAVIA FE-2.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (4MB)

Abstract

Sertifikasi guru merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu guru dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan guru. Bentuk peningkatan kesejahteran guru berupa tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok bagi guru yang memiliki sertifikat pendidik. Setiap guru PNS dan Non-PNS mengharapkan dapat mengikuti sertifikasi. Oleh karena itu, para guru tentunya ingin mengetahui prosedur dan persyaratan sehingga mereka bisa mendapatkan sertifikat pendidik. Sehubungan dengan hal tersebut penulis tertarik untuk mengambil judul “Analisis Proses Pelaksanaan Sertifikasi Guru di Dinas Pendidikan Nasional Kota Bengkulu”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan sertifikasi guru yang dilakukan di Diknas Kota Bengkulu, hambatan apa saja yang terjadi dalam proses pelaksanaan sertifikasi tersebut dan bagaimana upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan itu. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan teknik analisis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan melalui teknik wawancara, dokumentasi dan observasi. Informan dalam penelitian ini adalah sebanyak 20 orang, pemilihan informan tersebut berdasarkan teknik purposive sampling (sampel bertujuan). Informan dalam penelitian ini adalah Kepala Dinas, Sekretaris, Kasubbag dan staf Kepegawaian, staf bagian Keuangan, staf bagian Umum di Dinas Pendidikan Nasional Kota Bengkulu dan guru untuk wilayah Kota Bengkulu yang telah mengikuti sertifikasi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa untuk menerbitkan sertifikat pendidik memerlukan proses yang panjang dan persyaratan yang tidak sedikit. Proses dimulai dari persiapan dengan pembentukkan panitia sertifikasi di Diknas. Kedua penetapan kuota dan persyaratan peserta berdasarkan kuota dan persyaratan yang telah ditetapkan dari pusat. Kuota yang telah ditetapkan terlebih dahulu dikurangi dengan peserta yang termasuk ke dalam daftar peserta prioritas setelah itu baru ditetapkan peserta dengan penyeleksian berdasarkan urutan kriteria masa kerja, usia, golongan, beban mengajar, tugas tambahan dan prestasi kerja. Penetapan nomor peserta dilakukan berdasarkan formulir pendaftaran yang telah diisi oleh peserta sewaktu dilakukan sosialisasi terkait penyusunan portofolio. Peserta harus mengumpulkan berkas portofolio kepada Diknas, yang mana portofolio tersebut mendeskripsikan sepuluh (10) komponen. Setelah portofolio terkumpul, panitia Diknas akan menyerahkannya kepada Rayon LPTK untuk dinilai oleh assessor. Apabila dalam penilaian teresbut portofolio mencapai skor 850, maka peserta dinyatakan lulus sertifikasi dan akan mendapatkan sertifikat pendidik sebagai bukti telah lulus uji sertifikasi. Dalam proses pelaksanaan sertifikasi ini masih terdapat kendala baik dari peserta dan panitia sertifikasi. Masih banyak peserta yang tidak mengetahui secara jelas mengenai prosedur, persyaratan sertifikasi, dan masih sering terjadi kesalahan dalam pencantuman nomor peserta pada dokumen portofolio yang dikumpulkan peserta. Permasalahan ini disebabkan kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh Diknas kepada guru terkait pelaksanaan program sertifikasi guru. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pihak panitia sertifikasi di Diknas Kota Bengkulu untuk lebih meningkatkan sosialisasi, melakukan pendidikan dan pelatihan terkait sertifikasi guru baik terhadap guru maupun panitia sehingga tidak terjadi lagi kesalahan dalam proses sertifikasi. Selain itu diharapkan pihak Rayon LPTK mengembalikan hasil penilaian portofolio kepada peserta, agar peserta mengetahui skor masing-masing sehingga tidak ada lagi prasangka dari peserta bahwa pelaksanaan sertifikasi tersebut tidak transparan.

Actions (login required)

View Item