POLA KOMUNIKASI PASANGAN SUAMI ISTRI TERHADAP PERCERAIAN ( Study Kasus Perceraian Pada Isteri Berkarier Sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu )

Manulfa, Joti and Yunilisiah, Yunilisiah and Sri , Putri Permata (2009) POLA KOMUNIKASI PASANGAN SUAMI ISTRI TERHADAP PERCERAIAN ( Study Kasus Perceraian Pada Isteri Berkarier Sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu ). Undergraduated thesis, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.

[img] Text
JOTI MAHULFA FE-2.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (3MB)

Abstract

Masalah pada penelitian adalah bagaimana pola komunikasi pasangan suami isteri terhadap perceraian. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengatahui pola komunikasi pasangan suami isteri terhadap perceraian. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif (descriptive research) kualitatif. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik purposif sampling (sampel bertujuan) dimana informan ditentukan sengaja oleh peneliti berdasarkan pertimbangan tertentu. Metode pengambilan data melalui observasi, wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Studi kasus penelitian ini yaitu pada isteri berkarier di Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan September 2009 sampai dengan Oktober 2009. proses penelitian ini dilakukan dengan wawancara langsung ke masing-masing responden (sumber informan) yaitu 6 orang wanita karier dan mengalami perceraian. Hasil penelitian selama peneliti berada di lapangan, penyebab yang paling dominan mempengaruhi atas tingginya tingkat perceraian, yaitu perselisihan yang terjadi terus menerus dikarenakan saat berkomunikasi tak pernah dapat diselesaikan dengan baik-baik, menyebabkan hubungan jadi tidak harmonis lagi, berkurangnya waktu yang diberikan pada keluarga membuat kebutuhan akan kasih sayang serta perhatian yang seharusnya diberikan ternyata tidak lagi diterima atau dirasakan oleh masingmasing pasangan dan anak yang telah dimiliki. Tidak hanya itu saja, kata-kata kasar yang sering dikeluarkan oleh pasangan mereka telah dirasakan sangat menggangu batin, sehingga selalu saja emosi dan rasa ingin menang sendiri yang hadir mengisi perselisihan, sehingga perceraian yang menjadi solusinya. Lalu diikuti oleh persoalan kesenjangan penghasilan menjadi pemicu dari awal persoalan yang ada sehingga perceraian yang jadi jalan keluarnya.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare
Divisions: Faculty of Social & Politics Science > Department of Social Welfare
Depositing User: 012 Adek Adek
Date Deposited: 09 Dec 2013 22:51
Last Modified: 09 Dec 2013 22:51
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/3953

Actions (login required)

View Item View Item