Hidayat , Rahmat and Yunilisiah, Yunilisiah and Tamrin, Bangsu (2009) PERANAN PENDAMPING KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DALAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN (Studi Komparatif di KUBE ”Welas Asih” Desa Tangsi Duren dan KUBE ”Bina Tani” Kelurahan Tangsi Baru Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang). Undergraduated thesis, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.
Text
RAHMAT HIDAYAT FE-2.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (710kB) |
Abstract
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui Peranan Pendamping Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Dalam Pemberdayaan Fakir Miskin di KUBE ”Welas Asih” Desa Tangsi Duren dan KUBE ”Bina Tani” Kelurahan Tangsi Baru Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling (sampel bertujuan), dengan jumlah informan pokok di dua desa sebanyak 14 orang dimana 5 orang berasal dari anggota KUBE di Tangsi Duren dan 9 orang berasal dari anggota KUBE di Tangsi Baru serta 2 orang pendamping desa di dua tempat penelitian. Selanjutnya, informan pangkal sebanyak 8 orang Sumber yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, studi pustaka, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendamping KUBE di Tangsi Duren memiliki peranan penting dalam memberdayakan kelompok untuk dapat mencapai keberhasilan KUBE berprestasi tingkat Provinsi. Peran dari pendamping yang berjalan aktif berkesinambungan dengan waktu fleksibel yaitu pemberi informasi, perencana, pembimbing, motivator, fasilitator, penghubung, mobilisator, advokator, dan evaluator. Untuk peran sebagai pembimbing dan motivator terus dilakukan aktif berkesinambungan sampai saat ini. Sedangkan peran pendamping pada KUBE Tangsi Baru hanya berjalan pada awal bantuan BLPS diterima dan peran yang dilakukan tidak berkesinambungan. Adapun peran yang dilaksanakan pendamping KUBE ”Bina Tani” yakni sebagai pemberi informasi, motivator, fasilitator, dan pembimbing. Kendala yang ada yakni dari kemampuan pendamping dan kondisi kelompok. Dari proses pembentukan hingga pengelolaan kelompok masih bernuansa topdown, terlebih di Tangsi Baru beranggotakan para pemerintah desa terdahulu. Untuk tingkat pemberdayaan fakir miskin secara ekonomi tidak dapat dilihat karena KUBE dirasakan sebagai tabungan masa depan. Bila dilihat dari bimbingan yang dilakukan pendamping KUBE ”Welas Asih” sudah dapat berdaya yakni dari sisi meningkatnya kemampuan pembuatan administrasi kas ataupun laporan rutin serta dalam menjalin hubungan kerjasama dengan pihak lain.
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare |
Divisions: | Faculty of Social & Politics Science > Department of Social Welfare |
Depositing User: | 012 Adek Adek |
Date Deposited: | 09 Dec 2013 23:12 |
Last Modified: | 09 Dec 2013 23:12 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/3963 |
Actions (login required)
View Item |