Guna Lukito, Adi and Subandrio, Subandrio and Adi, Bastian Salam (2012) PERSEPSI ULAMA DI KOTA BENGKULU TERHADAP PEMANFAATAN BARANG GADAI DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Undergraduated thesis, Fakultas Hukum UNIB.
Text
ADI GUNA L-2.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (656kB) |
Abstract
Perjanjian gadai pada dasarnya adalah perjanjian utang piutang, hanya saja dalam gadai ada barang yang dijadikan untuk jaminan. Gadai bukan termasuk pada akad pemindahan hak milik, tegasnya bukan pemilikan suatu benda dan bukan pula kadar atas manfaat suatu benda (sewa menyewa), melainkan hanya sekedar jaminan untuk suatu hutang piutang. Berkaitan dengan pengambilan manfaat barang gadai para ulama berbeda pendapat. Pada saat ini fenomena yang terjadi dalam kehidupan masyarakat khususnya di Kota Bengkulu banyak sekali yang melakukan gadai dan pemegang gadai mengambil manfaat dari barang yang digadaikan tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu: 1). Untuk mengetahui dan menjelaskan persepsi ulama di Kota Bengkulu terhadap pemanfaatan barang gadai ditinjau dari hukum Islam. 2). Untuk mengetahui dan menjelaskan bentuk gadai yang sesuai dengan hukum Islam menurut Ulama di Kota Bengkulu. Penelitian ini adalah tipe penelitian hukum empiris, yaitu penelitian hukum yang mempergunakan data primer dengan mengambil data langsung dilapangan. Hasil penelitian ini yaitu: 1). Menurut ulama di Kota Bengkulu bahwa Murtahin tidak boleh mengambil manfaat barang gadaian, kecuali bila barang tersebut berupa kendaraan atau hewan yang diambil air susunya, maka boleh menggunakan dan mengambil air susunya apabila murtahin memberikan mengeluarkan biaya dalam pemeliharaan barang yang digadaikan tersebut. Pengambilan manfaat tersebut adalah sebesar biaya yang dikeluarkan dalam rangka pemeliharaan tersebut. Apabila pengambilan manfaat guna mencari keuntungan hukumnya haram. 2). Mengenai bentuk gadai yang sesuai dengan hukum Islam, ulama di Kota Bengkulu mempunyai persepsi yang berbeda. Sebagian ulama di Kota Bengkulu berpendapat gadai yang sesuai dengan karakteristik hukum Islam adalah gadai yang berbentuk syariah. Hal ini dikarenakan gadai dengan syariah meletakkan kaedah-kaedah dasar dan aturannya pada ketentuan Islam serta terjauh dari riba dan bentuk gadai umum sedapat mungkin harus dihindari karena mengandung unsur riba. Sebagian ulama lainnya berpendapat bahwa bentuk gadai yang sesuai dengan hukum islam adalah gadai syariah yang berdasarkan hukum Islam, tetapi bentuk gadai umum tetap diperbolehkan untuk dilakukan oleh umat Islam.
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Faculty of Law > Department of Law Science |
Depositing User: | 014 Abd. Rachman Rangkuti |
Date Deposited: | 15 Dec 2013 12:02 |
Last Modified: | 15 Dec 2013 12:02 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/4379 |
Actions (login required)
View Item |