POLA PRODUKSI SLAB YANG EFISIEN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) UNIT USAHA PADANG PELAWI

Suprianto, Ahmad and Sri, Warsono (2012) POLA PRODUKSI SLAB YANG EFISIEN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) UNIT USAHA PADANG PELAWI. Undergraduated thesis, Fakultas Ekonomi UNIB.

[img] Text
Skripsi Ahmad Suprianto-0.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (893kB)

Abstract

Berproduksi dengan efektif dan efisien merupakan bagian dari tujuan perusahaan, termasuk perusahaan yang memproduksi karet. Dengan menggunakan biaya tambahan secara efisien pada produksi karetnya yang berupa slab SIR 20, maka perusahaan bisa memaksimalkan keuntungan dari hasil produksinya. Penelitian Berjudul Pola Produksi Slab Yang Efisien Pada PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Padang Pelawi. Pola produksi itu sendiri terbagi atas tiga pola yaitu pola produksi konstan, pola produksi bergelombang, dan pola produksi moderat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efisiensi biaya produksi yang dapat dilihat dari hasil perhitungan pola produksi dan hasilnya berupa besarnya biaya tambahan (incremental cost) yang akan dikeluarkan oleh perusahaan dengan menggunakan ketiga pola produksi tersebut. Manakah pola produksi yang paling efisien atau paling terkecil mengeluarkan biaya tambahan. Permasalahannya yaitu pola produksi yang telah diterapkan oleh perusahaan belum tentu baik dan efisien untuk diterapkan pada perusahaan tersebut. Berawal dari permasalahan tersebut, penelitian ini bermaksud untuk mengetahui dan menganalisa pola produksi manakah yang paling efisien untuk diterapkan pada PT.Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Padang Pelawi Bengkulu. Alat analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif dengan metode perhitungan pola biaya yang meliputi biaya-biaya tambahan yang timbul sebagai akibat dari penerapan masing-masing pola produksi. Adapun biaya- biaya tersebut meliputi biaya perputaran tenaga kerja, biaya simpan, biaya lembur, dan biaya subkontrak. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pola produksi moderat yang digunakan selama ini menimbulkan biaya perputaran tenaga kerja Rp. 0, biaya subkontrak Rp.0 biaya simpan Rp. 286.967.000,-, biaya lembur Rp.71.177.750,-, sehingga biaya tambahan keseluruhan dengan menggunakan pola produksi moderat sebesar 358.153.750,-. Biaya yang efisien dikeluarkan pada pola produksi bergelombang yaitu Rp. 31.321.375,- .sedangkan pola produksi konstan Rp. 155.555.100,-. Untuk itu pola produksi bergelombang sebaiknya dapat diterapkan kepada perusahaan di tahun 2010 karena dengan menggunakan pola produksi bergelombang, biaya tambahan yang di keluarkan oleh perusahaan jauh lebih efisien jika di bandingkan dengan penggunaan pola produksi moderat maupun menggunakan pola produksi konstan.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Faculty of Economy > Department of Management
Depositing User: 014 Abd. Rachman Rangkuti
Date Deposited: 22 Dec 2013 17:29
Last Modified: 22 Dec 2013 17:29
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/5309

Actions (login required)

View Item View Item