PENGARUH PEMBERIAN AZOTOBACTER DAN CMA DARI BERBAGAI SUMBER ISOLAT TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI SURIAN (Toona sureni Merr) DI LAHAN BEKAS TAMBANG BATUBARA (Studi Lapang di PT. Danau Mas Hitam Kabupaten Bengkulu Utara)

Utama, Franki Chandra and Guswarni, Anwar and Hasanudin, Hasanudin (2007) PENGARUH PEMBERIAN AZOTOBACTER DAN CMA DARI BERBAGAI SUMBER ISOLAT TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI SURIAN (Toona sureni Merr) DI LAHAN BEKAS TAMBANG BATUBARA (Studi Lapang di PT. Danau Mas Hitam Kabupaten Bengkulu Utara). Undergraduated thesis, Fakultas Pertanian UNIB.

[img] Text
I,II,III-FRA-FP.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU LGPL (Software).

Download (367kB)
[img] Text
IV,V-FRA-FP.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (1MB)

Abstract

Perbaikan kualitas tanah tambang perlu dilakukan agar tanaman utama dapat tumbuh lagi dengan baik. Salah satunya adalah dengan pemanfaatan mikroorganisme tanah yang dapat berperan sebagai pupuk biologis dari jenis cendawan mikoriza arbuskular (CMA) dan pemanfaatan bakteri fiksasi nitrogen (BFN) dari jenis Azotobacter. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan pertumbuhan semai surian dengan pemberian CMA dan Azotobacter dari beberapa isolat yang berbeda dengan tanaman tanpa diinokulasi serta untuk mengetahui sumber isolat yang sesuai untuk semai surian pada lahan pasca penambangan batubara. Penelitian dilakukan di lahan bekas penambangan batubara PT Danau Mas Hitam Bengkulu Utara, Laboratorium Proteksi Jurusan Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Laboratorium Ilmu Tanah dan rumah kawat Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu dari bulan Maret 2006 sampai Februari 2007. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah pemberian (inokulasi) isolat CMA (C) yang terdiri dari 5 taraf yaitu tanpa CMA (C0), CMA dari tanaman surian (C1), CMA dari tanaman gmelina (C2), CMA dari tanaman durian (C3), CMA dari tanaman akasia (C4). Faktor kedua adalah pemberian (inokulasi) isolat Azotobacter (A) yang terdiri dari 4 taraf yaitu tanpa Azotobacter (A0), Azotobacter dari tanaman surian (A1), Azotobacter dari tanaman gmelina (A2), Azotobacter dari tanaman durian (A3). Berdasarkan kedua faktor tersebut tersebut didapat 5 x 4 = 20 unit percobaan dan ulangan sebanyak 6 kali sehinga didapat 20 x 6 = 120 unit tanaman. Variabel yang diukur pada penelitian ini meliputi variabel utama dan penunjang. Variabel utama yang diamati meliputi persentase hidup tanaman, pertumbuhan tinggi, pertumbuhan diameter dan pertumbuhan jumlah daun tanaman. Variabel penunjang yang diamati meliputi analisis N dan P jaringan tanaman, kelembaban dan suhu udara, curah hujan selama penelitian serta analisis tanah. Analisis data dilakukan dengan analisis keragaman (uji F) pada taraf uji 5%, selanjutnya untuk membandingkan petumbuhan semai surian di lahan bekas yang diinokulasi CMA dan Azotobacter dengan tanaman tanpa diinokulasi di lakukan dengan uji lanjut Contras Orthogonal, sedangkan untuk mengetahui sumber isolat yang sesuai untuki pertyumbuhan semai surian di lahan bekas tambang batubara dilakukan dengan uji lanjut DMRT dua arah. Perbaikan kualitas tanah tambang perlu dilakukan agar tanaman utama dapat tumbuh lagi dengan baik. Salah satunya adalah dengan pemanfaatan mikroorganisme tanah yang dapat berperan sebagai pupuk biologis dari jenis cendawan mikoriza arbuskular (CMA) dan pemanfaatan bakteri fiksasi nitrogen (BFN) dari jenis Azotobacter. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan pertumbuhan semai surian dengan pemberian CMA dan Azotobacter dari beberapa isolat yang berbeda dengan tanaman tanpa diinokulasi serta untuk mengetahui sumber isolat yang sesuai untuk semai surian pada lahan pasca penambangan batubara. Penelitian dilakukan di lahan bekas penambangan batubara PT Danau Mas Hitam Bengkulu Utara, Laboratorium Proteksi Jurusan Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Laboratorium Ilmu Tanah dan rumah kawat Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu dari bulan Maret 2006 sampai Februari 2007. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah pemberian (inokulasi) isolat CMA (C) yang terdiri dari 5 taraf yaitu tanpa CMA (C0), CMA dari tanaman surian (C1), CMA dari tanaman gmelina (C2), CMA dari tanaman durian (C3), CMA dari tanaman akasia (C4). Faktor kedua adalah pemberian (inokulasi) isolat Azotobacter (A) yang terdiri dari 4 taraf yaitu tanpa Azotobacter (A0), Azotobacter dari tanaman surian (A1), Azotobacter dari tanaman gmelina (A2), Azotobacter dari tanaman durian (A3). Berdasarkan kedua faktor tersebut tersebut didapat 5 x 4 = 20 unit percobaan dan ulangan sebanyak 6 kali sehinga didapat 20 x 6 = 120 unit tanaman. Variabel yang diukur pada penelitian ini meliputi variabel utama dan penunjang. Variabel utama yang diamati meliputi persentase hidup tanaman, pertumbuhan tinggi, pertumbuhan diameter dan pertumbuhan jumlah daun tanaman. Variabel penunjang yang diamati meliputi analisis N dan P jaringan tanaman, kelembaban dan suhu udara, curah hujan selama penelitian serta analisis tanah. Analisis data dilakukan dengan analisis keragaman (uji F) pada taraf uji 5%, selanjutnya untuk membandingkan petumbuhan semai surian di lahan bekas yang diinokulasi CMA dan Azotobacter dengan tanaman tanpa diinokulasi di lakukan dengan uji lanjut Contras Orthogonal, sedangkan untuk mengetahui sumber isolat yang sesuai untuki pertyumbuhan semai surian di lahan bekas tambang batubara dilakukan dengan uji lanjut DMRT dua arah. Berdasarkan hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa pemberian Azotobacter yang diinokulasikan pada akar semai berbeda tidak nyata terhadap pertambahan tinggi, diameter dan jumlah daun semai surian, sedangkan pemberian CMA yang yang diinokulasikan pada akar semai berbeda nyata terhadap pertambahan tinggi, berbeda tidak nyata terhadap pertambahan diameter dan pertambahan jumlah daun. Selain itu berdasarkan analisis keragaman diketahui bahwa interaksi antara pemberian CMA dan Azotobacter berbeda tidak nyata terhadap pertambahan tinggi, berbeda nyata terhadap pertambahan diameter dan pertambahan jumlah daun. Hal ini menunjukkan adanya interaksi sinergis pada kombinasi perlakuan CMA dan Azotobacter. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis uji lanjut DMRT menunjukkan bahwa CMA dari isolat surian memberikan pertumbuhan terbaik terhadap pertumbuhan tanaman surian di lahan bekas tambang batubara. Perlakuan pemberian Azotobacter berbeda tidak nyata terhadap tinggi, diameter dan jumlah daun, hal ini diduga diakibatkan oleh tanah masam (analisis tanah awal 4,72 sedangkan analisis tanah akhir 5,75), sedangkan Azotobacter mampu berperan aktif pada pH tanah di atas 6. Meskipun demikian berdasarkan rata-rata pertumbuhan tanaman yang diinokulasi dengan Azotobacter menunjukkan bahwa Azotobacter dari isolat surian memberikan pertumbuhan terbaik terhadap pertumbuhan tanaman surian di lahan bekas penambangan batubara.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > SD Forestry
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Forestry
Depositing User: 013 Rizky Septika Utami
Date Deposited: 30 Dec 2013 09:07
Last Modified: 30 Dec 2013 09:07
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/5885

Actions (login required)

View Item View Item