Efektivitas Pemberian Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan Gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk) pada Tanah Podsolik Merah Kuning di Lahan Stasiun Percobaan Universitas Bengkulu

Haryani, Luky and Edi, Suharto and Deselina, Deselina and Edi, Suharto (2007) Efektivitas Pemberian Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan Gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk) pada Tanah Podsolik Merah Kuning di Lahan Stasiun Percobaan Universitas Bengkulu. Undergraduated thesis, Fakultas Pertanian UNIB.

[img] Text
I,II,III-LUK-FP.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (188kB)
[img] Text
IV,V-LUK-FP.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (415kB)

Abstract

Hutan memiliki kekayaan selain kayu yang nilai ekonomisnya justru dapat melebihi hasil hutan berupa kayu itu sendiri. Salah satu hasil hutan non kayu yang perlu dikembangkan yaitu gaharu karena mempunyai banyak manfaat diantaranya sebagai bahan baku industri parfum, kosmetik, dupa dan pengawet berbagai jenis aksesoris. Perburuan gaharu di Indonesia meningkat seiring dengan adanya permintaan yang cukup tinggi dari luar negeri terhadap gaharu tersebut. Pemburu gaharu kebanyakan hanya mengandalkan perkiraan (spekulasi) untuk menentukan tanaman yang telah menghasilkan gaharu, tetapi mereka sering melakukan penebangan sia-sia karena pohon tersebut belum berisi gubal gaharu (kosong), sehingga tanaman ini menjadi langka terutama jenis Aquilaria malaccensis Lamk. Tanah podsolik merah kuning adalah tanah yang bereaksi masam (pH rendah), sehingga kurang sesuai bagi pertumbuhan dan produktifitas tanaman. Untuk mengatasi hal tersebut, kegiatan yang paling cocok adalah dengan pemupukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan tanaman Gaharu. Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan dari bulan Desember 2006 sampai dengan bulan April 2007 di Lahan Stasiun Percobaan Universitas Bengkulu, Desa Tanjung Terdana Kecamatan Pondok Kelapa Bengkulu Utara. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) faktor tunggal. Dasar pengelompokan adalah tinggi tanaman, karena tinggi anakan yang digunakan pada penelitian ini tidak seragam dengan perlakuan dosis pupuk NPK yang terdiri dari tujuh taraf perlakuan, yaitu : Hutan memiliki kekayaan selain kayu yang nilai ekonomisnya justru dapat melebihi hasil hutan berupa kayu itu sendiri. Salah satu hasil hutan non kayu yang perlu dikembangkan yaitu gaharu karena mempunyai banyak manfaat diantaranya sebagai bahan baku industri parfum, kosmetik, dupa dan pengawet berbagai jenis aksesoris. Perburuan gaharu di Indonesia meningkat seiring dengan adanya permintaan yang cukup tinggi dari luar negeri terhadap gaharu tersebut. Pemburu gaharu kebanyakan hanya mengandalkan perkiraan (spekulasi) untuk menentukan tanaman yang telah menghasilkan gaharu, tetapi mereka sering melakukan penebangan sia-sia karena pohon tersebut belum berisi gubal gaharu (kosong), sehingga tanaman ini menjadi langka terutama jenis Aquilaria malaccensis Lamk. Tanah podsolik merah kuning adalah tanah yang bereaksi masam (pH rendah), sehingga kurang sesuai bagi pertumbuhan dan produktifitas tanaman. Untuk mengatasi hal tersebut, kegiatan yang paling cocok adalah dengan pemupukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan tanaman Gaharu. Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan dari bulan Desember 2006 sampai dengan bulan April 2007 di Lahan Stasiun Percobaan Universitas Bengkulu, Desa Tanjung Terdana Kecamatan Pondok Kelapa Bengkulu Utara. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) faktor tunggal. Dasar pengelompokan adalah tinggi tanaman, karena tinggi anakan yang digunakan pada penelitian ini tidak seragam dengan perlakuan dosis pupuk NPK yang terdiri dari tujuh taraf perlakuan, yaitu : P0 = 0 gram pupuk NPK, P1 = 25 gram pupuk NPK, P2 = 50 gram pupuk NPK, P3 = 75 gram pupuk NPK, P4 = 100 gram pupuk NPK, P5 = 125 gram pupuk NPK, P6 = 150 gram pupuk NPK. Sehingga taraf perlakuan terdiri dari tiga ulangan (kelompok), setiap taraf perlakuan terdiri dari 4 unit tanaman sehingga pada setiap kelompok terdiri dari 28 tanaman. Dengan demikian keseluruhan pengamatan berjumlah 84 tanaman. Hasil analisis keragaman (ANOVA) dengan uji F pada taraf 5% menunjukkan bahwa, perlakuan dosis pupuk NPK menghasilkan respon yang tidak berbeda beda nyata dari variabel pertumbuhan yang diamati, dengan demikian hipotesis H1 ditolak dan H0 diterima.Hasil analisis tanah awal diketahui bahwa, tanah yang digunakan dalam penelitian ini memiliki kesuburan yang rendah (masam) dengan pH 4,8. Tanah-tanah masam memiliki konsentrasi ion H + melebihi konsentrasi ion 0H - . Tanah-tanah ini juga mengandung Al 3+ , Fe 3+ 2+ , dan Mn terlarut dalam jumlah besar. Pada pH tanah yang rendah (Asam), penyerapan unsur N, P, dan K oleh Al dan Mn akan meningkat dan sebaliknya apabila pH tanah tinggi (Basa) maka penyerapan unsur N, P, dan K yang diberikan akan berkurang sehingga pupuk NPK yang diberikan dapat larut dan diserap oleh tanaman. Salah satu cara mengatasi kemasaman tanah adalah dengan jalan pengapuran.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Forestry
Depositing User: 013 Rizky Septika Utami
Date Deposited: 02 Jan 2014 23:20
Last Modified: 02 Jan 2014 23:20
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/6052

Actions (login required)

View Item View Item