TINGKAT KESUKAAN TERHADAP JENIS SERESAH DAN KECEPATAN DEKOMPOSISI SERESAH TANAMAN KEHUTANAN OLEH CACING TANAH Pontoscolex corethrurus

Eviona, Yulva and Wiryono, Wiryono and Wahyudi, Arianto (2007) TINGKAT KESUKAAN TERHADAP JENIS SERESAH DAN KECEPATAN DEKOMPOSISI SERESAH TANAMAN KEHUTANAN OLEH CACING TANAH Pontoscolex corethrurus. Undergraduated thesis, Fakultas Pertanian UNIB.

	Text I,II,III-YUL-FP.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (480kB)
	Text IV,V-YUL-FP.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (668kB)

Abstract

Proses dekomposisi seresah oleh cacing tanah memiliki peran penting terhadap siklus hara dan pertumbuhan tanaman dalam suatu ekosistem. Cepat atau lambatnya tujuan rehabilitasi hutan dan lahan ditentukan oleh jenis seresah yang merupakan sumber bahan organik tanah. Bertolak dari hal itu, dilakukan penelitian dengan tujuan mengetahui tingkat kesukaan cacing tanah P corethrurus terhadap beberapa jenis seresah tanaman kehutanan dan mengestimasi kecepatan dekomposisi beberapa seresah tanaman kehutanan oleh cacing tanah P. corethrurus. Dalam penelitian ini, jenis tanaman yang akan diteliti tingkat kesukaan dan kecepatan dekomposisi seresahnya oleh cacing tanah P. corethrurus ada 5 jenis, yaitu akasia (Acacia mangium Willd), angsana (Pterocarpus indicus Willd), durian (Durio zibethinus Murr), mahoni (Swietenia macrophylla King) dan kayu bawang (Protium javanicum F. Burm). Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai dengan April 2007 bertempat di Jalan W.R Supratman Nomor 55 RT 07 RW 01 Kandang Limun dan Laboratorium Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal yaitu jenis seresah yang terdiri dari 5 perlakuan (t=5) dan 5 kali ulangan (r = 1,2,3,4,5) untuk mengetahui tingkat kesukaan terhadap seresah serta 4 kali ulangan (r=1,2,3,4) untuk mengestimasi kecepatan dekomposisi. Tingkat kesukaan terhadap seresah ditentukan melalui dua variabel pengamatan, yaitu berat seresah yang terdekomposisi selama 24 jam (g) dan jumlah individu cacing tanah yang berada di sekitar seresah. Sedangkan kecepatan dekomposisi seresah ditentukan dengan dua metode. Metode I adalah metode pengukuran dengan variabel pengamatan berat seresah terdekomposisi selama 20 hari (g) dan kemampuan cacing tanah P. Corethrurus mendekomposisi seresah dalam satu hari per satu ekor cacing (g/hari/cacing). Metode II adalah metode visual dengan variabel pengamatan lama hari seresah habis (hari). Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis keragaman untuk RAL (Anova) pada taraf 5 %, bila hasil menunjukkan beda nyata maka diuji lanjut dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan tingkat kesukaan terhadap jenis seresah oleh cacing tanah P. corethrurus berbeda nyata antara lima jenis seresah, artinya jenis seresah berpengaruh nyata terhadap preferensi seresah. Seresah durian, kayu bawang, mahoni dan akasia memiliki tingkat kesukaan yang sama dan berbeda dengan angsana. Namun seresah akasia dan angsana memiliki tingkat kesukaan yang sama. Kecepatan dekomposisi seresah oleh cacing tanah P. corethrurus tidak berbeda nyata antara empat jenis seresah tanaman kehutanan yaitu durian, kayu bawang, mahoni dan akasia namun berbeda nyata dengan seresah angsana. Artinya jenis seresah berpengaruh tidak nyata secara statistik terhadap laju dekomposisi seresah. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan cacing tanah P. Corethrurus mendekomposisi seresah durian sebesar 0.0133 g/hari/cacing paling cepat dibanding seresah kayu bawang sebesar 0.0123 g/hari/cacing, seresah mahoni sebesar 0.0117 g/hari/cacing dan seresah akasia sebesar 0.0115 g/hari/cacing. Sedangkan laju dekomposisi seresah paling lambat adalah seresah angsana sebesar 0.0101 g/hari/cacing.

Actions (login required)

View Item