EFEK INOKULASI JAMUR AKAR PUTIH PADA 10 PROVENAN BIBIT NANGKA DI KOTA BENGKULU

Siregar, Desmon and Hendri , Bustaman and Hartal , Hartal (2007) EFEK INOKULASI JAMUR AKAR PUTIH PADA 10 PROVENAN BIBIT NANGKA DI KOTA BENGKULU. Undergraduated thesis, Fakultas Pertanian UNIB.

[img] Text
I,II,III-DES-FP.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (2MB)
[img] Text
IV,V-DES-FP.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (2MB)

Abstract

Penyakit Jamur Akar Putih yang disebabkan Rigidoporus microporus Swart. pada tanaman merupakan penyakit penting pada tanaman nangka di Indonesia. Umumnya tanaman nangka diperbanyak secara generatif dengan menggunakan biji untuk dijadikan sebagai bibit. Seleksi ketahanan dapat dilakukan dengan menanam bibit provenan tanaman nangka yang diinokulasi dengan JAP. Selain itu seleksi ketahanan bibit provenan lebih mudah dilaksanakan untuk mendapatkan bibit yang tahan terhadap Jamur Akar Putih (JAP). Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Laboratorium Proteksi tanaman, Universitas Bengkulu pada bulan Januari 2007 sampai April 2007. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal, terdiri 10 perlakuan provenan nangka, diulang 3 kali tiap ulangan terdiri dari 5 tanaman. Perlakuan tersebut yaitu : N 1 : Provenan Kandang Limun, N : Provenan Medan Baru, N 3 : Provenan Perumnas UNIB, N 4 : Provenan Bentiring, N 5 2 : Provenan Kampung Bali, N 6 : Provenan Sukamerindu, N 7 : Provenan Kebun Tebeng, N : Provenan Tanah Patah, N 9 : Provenan Lingkar Barat, N 10 8 : Provenan Timur Indah. Seluruh perlakuan diinokulasikan dengan JAP. Data dianalisis dengan analisis keragaman (ANOVA), bila berbeda nyata dilanjutkan dengan BNT pada tingkat kesalahan 5 % untuk melihat perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian pada bibit umur 3 bulan menunjukkan bahwa sepuluh provenan nangka menunjukkan pertumbuhan tinggi dan jumlah daun yang berbeda, namun diameter batang tidak berbeda nyata. Tinggi tanaman berkisar antara 78,93 cm – 90,06 cm, jumlah daun antara 10,60 helai – 15,06 helai, dan diameter batang berkisar antara 0,78 mm – 0,86 mm. Pada perakaran, semua provenan nangka yang diamati terinfeksi oleh JAP, dengan kisaran persentase akar terserang 5,82 – 27,43% dan kisaran intensitas serangan 2,73 – 22,58 %, tetapi yang menunjukkan masa inkubasi hanya terdapat pada 3 provenan yaitu provenan kampung Bali, Kebun Tebeng, dan Timur Indah. Berdasarkan kategori ketahanan provenan nangka dataran redah Kota Bengkulu pada stadia bibit terhadap Jamur Akar Putih menunjukkan bahwa 9 provenan tergolong tahan dan 1 provenan tergolong kurang tahan.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Plant Pests and Diseases
Depositing User: 013 Rizky Septika Utami
Date Deposited: 05 Jan 2014 11:40
Last Modified: 05 Jan 2014 11:40
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/6133

Actions (login required)

View Item View Item