INSIDENSI SEMUSIM WALANG SANGIT Leptocorisa acuta Thunberg PADA PADI SAWAH DI DUSUN BESAR

Haladestra, Ein and Djamilah, Djamilah and Nadrawati, Nadrawati (2013) INSIDENSI SEMUSIM WALANG SANGIT Leptocorisa acuta Thunberg PADA PADI SAWAH DI DUSUN BESAR. Undergraduated thesis, Fakultas Pertanian UNIB.

[img] Text (Thesis)
Bab I,II-EIN HALADESTRA-FP-2013.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (62kB)
[img] Text (Thesis)
Bab III,IV,V-EIN HALADESTRA-FP-2013.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (60kB)
[img] Text (Thesis)
DaftPust-EIN HALADESTRA-FP-2013.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (333kB)

Abstract

Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan utama di Indonesia, karena lebih dari 50% penduduknya mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok. Budidaya padi sawah dijumpai beberapa kendala, satu diantara kendala tersebut adalah hama walang sangit (Leptocorisa acuta). Walang sangit pada padi sawah dan padi darat merupakan hama penting yang merusak bulir padi. Hal ini tidak terkecuali pada padi sawah di Bengkulu, yang secara khusus belum banyak kajiannya. Dengan demikian, penting untuk mempelajari keberadaan hama ini dan kerusakan yang ditimbulkannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan dan kerusakan yang ditimbulkan hama walang sangit pada pertanaman padi sawah. Penelitian ini dilakukan pada 8 April hingga 12 Mei 2012 di persawahan Kelurahan Dusun Besar Kota Bengkulu. Penelitian menggunakan metode survey pada areal sawah kurang lebih 1 ha. Petak sampel pengamatan berukuran 1 m x 1 m sebanyak 20 petak yang ditentukan secara sistematik, yaitu sepanjang garis diagonal dengan jarak antar titik sampel kurang lebih 14 m. Pengamatan dilakukan sekali dalam seminggu, dimulai sebelum fase generatif hingga menjelang panen. Variabel yang diamati adalah kepadatan walang sangit (telur, nimfa, imago) dan intensitas kerusakan bulir padi. Kepadatan walang sangit diamati dengan menangkap pada tiap titik sampel menggunakan jaring serangga yang diayun sebanyak 10 kali sambil berjalan 10 langkah, searah baris tanaman padi. Walang sangit yang ditangkap dihitung dan dilepas kembali. Intensitas kerusakan bulir padi diamati pada 5 rumpun tanaman padi tiap petak pengamatan, kemudian mengambil 1 batang pada masing-masing rumpun. Sampel ditentukan secara sistematis, yaitu dari satu petak diambil rumpun di tiap sudut dan satu rumpun di tengah petak. Untuk tiap batang sampel pada tiap rumpun diambil satu batang secara acak. Selanjutnya setiap batang padi diamati 3 tangkai sekunder malai dengan cara diselang-seling, yaitu pangkal, tengah dan ujung. Data yang diperoleh dari pengamatan tiap minggu dirata-ratakan dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Kepadatan walang sangit selama penelitian menunjukan peningkatan pada setiap minggu pengamatan. Kepadatan walang sangit pada 7 MST – 9 MST tergolong rendah dibandingkan pada 10 MST – 12 MST, karena belum tersedia makanan utama (fase vegetatif), curah hujan cukup tinggi, penyiangan gulma oleh petani. Peningkatan kepadatan walang sangit secara nyata pada 10 MST – 12 MST, karena memasuki fase generatif (masak susu), curah hujan berkurang, migrasi dari areal sawah lain. Bulir padi terserang walang sangit terdapat bercak hitam bekas tusukan stiletny, pada gejala lanjutan bercak meluas karena jamur. Bulir padi yang rusak karena walang sangit menjadi hampa atau tidak terisi penuh. Intensitas kerusakan bulir padi meningkat dari 9 MST – 12 MST, terutama pad 11 MST – 12 MST. Walang sangit pada padi sawah di Kelurahan Dusun Besar didapatkan kepadatan pada pengamatan 7 MST – 12 MST adalah 0,6 ekor – 18, 7 ekor, sedangkan untuk intensitas kerusakan bulir padi pada 9 MST – 12 MST adalah 5,59% - 14,23%. Intensitas kerusakan bulir padi meningkat pada tiap pengamatan seiring bertambahnya kepadatan walang sangit. Penelitian selanjutnya akan lebih baik menggunakan atau menambah metode pengamatan kepadatan walang sangit yang lain, seperti penggunaan perangkap bangkai dan vakum atau sungkup, serta pengamatan kelompok telur sebaiknya dipisah dari sampel pengamatan lain.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Plant Pests and Diseases
Depositing User: 001 Bambang Gonggo Murcitro
Date Deposited: 27 Sep 2013 15:42
Last Modified: 27 Sep 2013 15:42
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/637

Actions (login required)

View Item View Item