ANALISIS KARAKTERISTIK FISIK TANAH UNTUK PENILAIAN KELAS KESESUAIAN LAHAN : STUDI KASUS PADA LAHAN PERTANIAN TERPADU DI KABUPATEN KAUR

Andreas, Rian Ferry and Bandi , Hermawan and S., Nur Muin (2013) ANALISIS KARAKTERISTIK FISIK TANAH UNTUK PENILAIAN KELAS KESESUAIAN LAHAN : STUDI KASUS PADA LAHAN PERTANIAN TERPADU DI KABUPATEN KAUR. Undergraduated thesis, Fakultas Pertanian UNIB.

[img] Text (Thesis)
Bab I,II-Rian Ferry Andreas-FP-2013.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (280kB)
[img] Text (Thesis)
DaftPus-Rian Ferry Andreas-FP-2013.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (305kB)
[img] Text (Thesis)
Bab III,IV,V-Rian Ferry Andreas-FP-2013.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (2MB)

Abstract

Dalam konteks evaluasi sumberdaya lahan dikenal ada dua macam istilah, yaitu kapabilitas (kemampuan) lahan dan suitabilitas (kesesuaian) lahan. Penilaian kesesuaian bermaksud menetapkan pengelolaan khas yang diperlukan untuk memperoleh nasabah lebih baik antara manfaat dan masukan yang diperlukan. Evaluasi lahan memerlukan sifatsifat fisik lingkungan suatu wilayah yang dirinci ke dalam kualitas lahan. Pada klasifikasi kemampuan dan kesesuaian lahan, kedalaman tanah sangat diperhitungkan dan menentukan pertumbuhan tanaman. Tanah yang dangkal akan terbatas kemampuannya dalam menyediakan air dan unsur-unsur hara, disamping itu kedalaman tanah sangat menentukan lahan bisa diolah atau tidak. Pada tanah yang dangkal, pengolahan tanah justru akan membalik sub soil ke atas yang berakibat terganggunya pertumbuhan tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik fisik tanah dan menyusun kesesuaian penggunaan lahan pertanian terpadu pada lahan dataran bersolum dangkal di Kabupaten Kaur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2011 hingga Maret 2012 dengan menggunakan contoh tanah dari 5 lokasi pada lahan seluas 362 Ha di Kota Bintuhan Kabupaten Kaur. Penelitian ini dilaksanakan dengan cara survey langsung ke lapangan yaitu dengan mengidentifikasi penutupan lahan dan beberapa karakteristik fisik di lokasi penelitian. Penelitian ini terdiri dari empat tahapan, yaitu pra survey, survey, interpretasi data dan pembuatan laporan akhir. Pada tahap pra survey, dilakukan kegiatan penyelesaian administrasi/perizinan, pengenalan keadaan daerah penelitian (observasi) secara umum untuk menetapkan hasil interperensi yang telah dilakukan sebelumnya dan pengumpulan data yang berhubungan dengan penelitian. Tahap survey lapang meliputi aktivitas pengamatan tanah dan pengambilan contoh tanah pada 45 titik yang sudah ditentukan berdasarkan metode grid. Pengambilan sampel tanah dilakukan pada masing-masing zona dengan menggunakan bor tanah pada tiga posisi berbeda, yaitu puncak lereng, punggung lereng dan dasar lereng. Sedangkan pengambilan sampel tanah utuh menggunakan ring sampel pada tiga posisi yang berbeda juga dengan tiga kedalaman, kedalaman 0-10 cm, kedalaman 10-20 cm dan kedalaman 20-30 cm. Sampel tanah yang telah diambil dari lapangan selanjutnya dianalisis di Laboratorium Ilmu Tanah. Pada tahapan interpretasi data dilakukan interpretasi dengan cara mentabulasikan karakteristik lahan pada masing-masing unit lahan. Selanjutnya kesesuaian penggunaan lahan digambarkan dalam bentuk peta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lahan penelitian pada lereng bagian tengah dan bawah memiliki tekstur lebih halus, pergerakan air lebih lambat dan kandungan karbon organik tanah lebih tinggi dibandingkan lahan bagian atas lereng. Tekstur tanah daerah penelitian secara umum termasuk kelas lempung liat berpasir, yang berpengaruh terhadap pergerakan air. Sehingga permeabilitas tanah di lokasi penelitian termasuk kelas agak lambat, lambat hingga sangat lambat. Secara umum, lokasi penelitian hanya dapat ditanami dengan tanaman rumput gajah. Sedangkan untuk tanaman perkebunan seperti, karet dan kelapa sawit tidak serta tanaman holtikultura, jeruk tidak dapat dilakukan karena faktor pembatas yang dominan, yaitu kemiringan dan kedalaman efektif. Untuk tanaman semusim, jagung masih dapat dilakukan, namun dengan tingkat pengelolaan yang tinggi.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Soil Science
Depositing User: 001 Bambang Gonggo Murcitro
Date Deposited: 27 Sep 2013 16:06
Last Modified: 27 Sep 2013 16:06
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/639

Actions (login required)

View Item View Item