TRADISI BEGADISAN SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI SOSIAL BUJANG DAN GADIS PADA MASYARAKAT PADANG GUCI KABUPATEN KAUR

YOUPIKA , FITRA and Sarwit , Sarwono and Agus , Joko Purwadi (2013) TRADISI BEGADISAN SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI SOSIAL BUJANG DAN GADIS PADA MASYARAKAT PADANG GUCI KABUPATEN KAUR. Undergraduated thesis, FKIP Universitas Bengkulu.

[img] Text (Thesis)
I,II,III-1-13-fit-FI.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (221kB)
[img] Text (Thesis)
IV,V,LAMP,-1-13-bob-FI.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (514kB)

Abstract

Fitra Youpika. 2013. Tradisi Begadisan Sebagai Media Komunikasi Sosial Bujang dan Gadis pada Masyarakat Padang Guci Kabupaten Kaur. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Bengkulu. Pembimbing Utama Drs. Sarwit Sarwono, M.Hum. Pembimbing Pendamping Drs. Agus Joko Purwadi, M.Pd. Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) Untuk mendeskripsikan proses begadisan yang masih dilakukan oleh masyarakat Padang Guci Kabupaten Kaur saat sekarang. (2) Untuk mendeskripsikan aspek kebahasaan dalam tradisi begadisan. (3) Untuk mendeskripsikan komunikasi yang ada dalam tradisi begadisan yang masih dilakukan oleh masyarakat Padang Guci Kabupaten Kaur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan proses, aspek kebahasaan dan komunikasi dalam tradisi begadisan sebagai media komunikasi sosial bujang dan gadis pada masyarakat Padang Guci Kabupaten Kaur. Data yang diperoleh dalam penelitian ini melalui teknik observasi, wawancara, dan merekam. Teknik analisis data yang digunakan adalah (1) Mencatat atau memindahkan (2) Mengklasifikasikan (3) Menginterpretasi dan menjelaskan (4) Menyimpulkan data. Hasil penelitian menunjukan bahwa setiap kunjungan begadisan pada masyarakat Padang Guci Kabupaten Kaur terdiri dari tiga bagian, seperti (1) Tahap awal (Negur Gadis), (2) Tahap inti begadisan (Nyayap Gadis), dan (3) Tahap Akhir (Pamitan). Aspek kebahasaan dalam tradisi begadisan terdapat perubahan penggunaan kata sapaan aku, kamu, dan kami. Struktur kalimat yang digunakan ada yang memakai subjek dan ada yang tanpa subjek. Kata yang digunakan dalam proses begadisan dilihat dan disesuaikan dengan konteks si pembicara dengan lawan bicara. Komunikasi dalam begadisan merupakan interaksi semua orang yang terlibat dalam begadisan yang melibatkan pengirim pesan, pesan, isyarat, media, pengartian, dan penerima pesan. Kelancaran komunikasi dalam begadisan sangat ditentukan dengan topik pembicaraan. Topik pembicaraan dalam proses begadisan muncul berbagai macam sesuai dengan tahapan begadisan, situasi, kondisi, dan suasana tertentu.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Faculty of Education > Department of Indonesian Language and Literature Education
Depositing User: 021 Nanik Rachmawati
Date Deposited: 02 Oct 2013 11:48
Last Modified: 02 Oct 2013 11:48
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/693

Actions (login required)

View Item View Item