MODEL PEMBANGUNAN DAN SISTEM SILVIKULTUR HUTAN TANAMAN RAKYAT BERBASIS SOSIO EKOLOGI TEMPATAN GUNA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEKITAR HUTAN KABUPATEN SELUMA

Putranto , BAN and Hidayat, MF and Siswahyono, Siswahyono (2014) MODEL PEMBANGUNAN DAN SISTEM SILVIKULTUR HUTAN TANAMAN RAKYAT BERBASIS SOSIO EKOLOGI TEMPATAN GUNA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SEKITAR HUTAN KABUPATEN SELUMA. Project Report. Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, Universitas Bengkulu.

[img]
Preview
Archive (Monograph)
B4 Lab Penelitian.pdf - Bibliography
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (8MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan mencari informasi kondisi biogeofisik Selum4 khususnya pola pemanfaatan, kawasan hutan di HPT Bukit Badas, kondisi sosial ekonomi masyarakat di dalam hutan, teknik budidaya dan ideotipe pohon yang diinginkan, serta aturan yang berkaitan dengan pengelolaan model pembangunan pohon. Hasil peneliiian a*rarairan slbagai'bahun [.,yurrr* dan sistem silvikultui Hutan Tanaman Rakyat Ii s"tunru yang akan dilakukan tahun berikutnya. Penelitian dilakukan di HpT Bukit Badas dan desa/dusun yang berada di dalamnya. Data Biogeofisik dikumpulkan secara purposive pada lokasi yang dianggap mewakili kondisi kawasan HPT Bukit Badas. Data soJial ekonomi didapat dari empat desa'/dusun Metode dasar yang contoh yang berada di dalam kawasan hutan dipilih secara purposi,f. dilakukan adalah teknik survey dengan pendekatan pRA dan survey lingkungan untuk data biogeofisik. fola" pemanfaatan, ideotipe pohon didapat dengan melakukan wawancara keluarga yang tinggal di desa contoh, ditentukan untuk data sosial teknik budidaya dhn dan kuesioner kepada l0% kepala secara acak. Informasi kondisi biogeofisik telah tercukupi dan tertabulasi, informasi kondisi sosial ekonomi, pola pemanfaatan, budidaya dan ideotipe juga telah terkoleksi tetapi belum tertabulasiiu, tekniki"rnuu dan beberapa data masih perlu klarifikasi. Informasi aturan yang terkait dengan pengelolaan pohon masih memerlukan pendalaman. Hasil survey menunjukkan bahwa kawasan HpT Bukit Badas dengan luasan 9.044,42ha telah banyak berubah fungsi menjadi pemukiman kebun'wilayah efektif tanah ini mempunyai jenis '90 :.*, dan lahan tanah Destropepis dengan drainase baik, kedalaman struktur lemah gumpal di lapisan atas dan cukup gumpal di lapisan bawah, tekstur liat di seluruh horison. Sebagian besar tanah berasal airi uaiuan Andesi! basalt, diorit, tefra berbutir halus, tefra berbutir kasar. Bentuk topografi perbukitan bergelombang dan dataran aluvial. Termasuk dalam iklim Tipe A (Schmidt-Ferguson) dengan curah hujan rerata 514 mm/bln, kawasan FIPT Bukit Badas berada di DAS Seluma dengan sungai utama Air Seluma dan Air Badas. Di HPT Bukit Badas terdapat beberapa :[:ti** penutupan tipe lahan yang di dominasi kebun (kopi), semak belukar dan sedikit nutan'bkosrstem (iiie'Cang), tefsisa_ hutan di dominansi pohon Apoi'osa iiiicroculyx (peianggas) Shgreafurfuraiea ,. ,Jran (kelungkung daun), Litsea spihoiea sp (merantiy. kecil, dengan potensi kalu dari pohon (diameter penduduk Voium"'kuyu yurg>)a"if ii,9i;:d:;i kebun terdapat tanarnan b,udidaya seperti Cof"" robusti (kopi), Cocos nucifera (kelapa),Mongifera adorata (mangga kuweni), Artogayrus integra (nangka),(petai)' Terdapat 23 jenis mamalia, 53 jenis ur*rg din ri jenis dan parkia speciosa ikan yang bisa ditemui, diantaranya rusa, landalq trenggiling, desa relatif padat, harimau daha"n, [i3ur!,'aun kucing hutan. penduduk bermatapencaharian petani, penoioitaii rendah dengan tanggungan keluarga yang cukup besar. Rata-rata memiliki sawah dan kebun cukup luas (2,4ha). Pemanfaatan jenis pohon cukup beragam, terdapat 4l jenis pohon dilahan miiik dan 43 jenis diluar lahan milik yang rutin dimanfaatkan batangnya untukiebutuhan kayu dan buah/bijinya untuk produk pangan. Masyarakat terbiasa melakukan penanaman dan pemeliharaan yang sangat sederhana. Bibit didapat dari alam, persiapan pembakaran dan penebasan, penanaman pohon dengan cara lahan dilatukan denian cara dengan memuuat lobang tanam selebar dua mata cangkul, tidak ada pemeliharaan tanam multi jenis kecuali pembersihan gulma pada iaat u*ul p*nuruman. pola ditanam secara acak bersama kopi. Pingolahan lahan dilakukan oleh bapak sedangkan pembersihan gulma dilakukan seluruh anggota-keluarga. untuk menanam pohon untuk produksi pangan yang diinginkan adalah l:f!rt"- gampuran Masyarakat berkeinginan Oan layu pertukingan di kebun, pohon dan tanaman- perkebr.inan, Bibit diharapkan bisa didapat secara percuma dari iemerintatr pola tanam diatur dengan jarak atau m.naupu'tt * a*i bibit alam. Ideotipe untuk kayu pertukangan adalah pohon dengan tajuk yang besar dan kompak, batang tegak lurus lanpa cabang di bagian bawah, berdain tunggal da;tetar, setta memiliki perakaran yang kokoh kual menunjam kedalam dan melebar ilpermutaan Ideotipe untuk jenis permukaan lahan. kayu penghasil pangan adalah pohon dengan bentuk iajuk luas dengan lebar, batang memiliki percabangan yang cukup di bagian Lawah, berdaun tunggal dan kecil, serta memiliki perakaran berdiameteikecil yang menyebar kesegala arah.

Item Type: Monograph (Project Report)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Forestry
Depositing User: 021 Nanik Rachmawati
Date Deposited: 10 Apr 2014 11:03
Last Modified: 10 Apr 2014 11:03
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/7432

Actions (login required)

View Item View Item