UJI KEUNGGULAN HIBRIDA CABAI TAHAN BEGOMOVIRUS PENYEBAB PENYAKIT DAUN KERITING KUNING

Ganefianti, Dwi Wahyuni and Fahrurrozi, Fahrurrozi and Mimi, Sutrawati (2013) UJI KEUNGGULAN HIBRIDA CABAI TAHAN BEGOMOVIRUS PENYEBAB PENYAKIT DAUN KERITING KUNING. Project Report. Lembaga Penelitian Universitas Bengkulu, Bengkulu.

[img]
Preview
Text
Laporan Penelitian Cabai 2013 1.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (4MB) | Preview

Abstract

Salah satu upaya untuk meningkatkan prcduksi cabai adalah dengan pemakaian benih unggul yang dirakit melalui kegiatan pemuliaan tanaman. Serangkaian penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan varietas cabai unggul yang mernpunyai ketahanan terhadap Begomovirus penyebab penyakit daun keriting kuning. Perakitan varietas unggul dalam negeri sangat perlu ditingkatkan, mengingat benih produksi dalam negeri harganya akan lebih terjangkau oleh petani, di samping itu perakitan varietas terse but disesuaikan dengan cekaman biotik maupun abiotik di Indonesia. Penggunaan varietas unggul cabai tahan terhadap Begomovirus rnerupakan salah satu hal yang sangat penting karena belum ada satupun laporan mengenai varietas cabai tahan terhadap infeksi virus ini. Padahal, Begomovirus telah dilaporkan banyak menimbulkan kerusakan pada pertanaman cabai di Indonesia rnaupun dunia. Dari hasil kajian genetik yang telah dilakukan, metode yang akan digunakan dalarn merakit varietas cabai unggul tahan Begomovirus adalah pembentukan varietas hibrida dan non hibrida. Varietas unggul dibentuk dengan persilangan antara tanaman tahan dengan tanaman berproduksi tinggi dengan menggunakan-persilangan dialel. Hibrida FI dievaluasi ketahanannya di rumah kaca. dilakukan penularan dengan- seranggavektor Bemisia tabaci menggunakan metode individual. Evaluasi produksi tanaman cabai ~iiiakukan. di lapangan. ISa:ri hasil evaluasi di rumah kaca dan .: lapangau.Lberdasarkan daya gabung umum, khusus dan heterosis terpilih hibrida . potensial yaitu H13,• H23, H53, H63, •H43, H65 dan H73. Hibrida potensial ini, sebelum dilepas ke _ masyarakat harus dilakukan uji keunggulan dan kebenaran -varietas .Hortikul tura. Haljersebut teJab diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 . fahtiIl- 20-1 0 ten tang Hortikulrura, dilanjutkan dengan Peraturan Menteri Pertanian - Nomor: -38lPennentanlOT.l:t-017 12011 -tentang Peiidaftaran Varietas Tanaman Hortikultura. Uji- keunggulan dilakukan oleh peneliti/pemulia, selanjutnya hasil pengujian .dapat disusun deskripsi varietas.berdasarkan pedoman penyusunan Deskripsi dan Pengujian Kebenaran Varietas Tanaman (Keputusan Menteri Pertanian Nomor :. 700/Kpts/Ot:320/DIl2/2011). Uji kebenaran pelaksanaanya dilakukan oleh peneliti/pemulia, sedangkan evaluasi di lapangan dilakukan oleh BPPS setempat. Selanjutnya hasil uji keunggulan dan kebenaran varietas diajukan kepada Tim Penilai Pendaftaran Varietas Hortikultura (TP2VH) pada Direktorat Perbenihan Hortikultura Direktorat Jenderal Hortikultura Kemenetrian Pertanian. Pemulia/Peneliti akan mendapatkan Hak Pendaftaran Varietas Hortikultura. Penelitian dilaksanakan dengan tiga kegiatan pokok yaitu: (1) pembentukan hibrida diIaksanakan di Lahan Pertanian .Rakyat Jl. Tutwuri 1 Perum iDiknas Berigkulu; (2). Pengujian ketahanan hibrida terhadap Begornovirus diIaksanakan di Rumah Kaca Cikabayan Institut Pertanian Boger, Bogor, (3) Uji Keunggulan di lapangan, dilaksanakan di tiga tempat yaitu Lahan Stasiun Percobaan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu,•• Bengkulu Tengah, Lahan Pertanian Rakyat di Arga Makmur Bengkulu Utara, dan Lahan Pertanian Rakyat Padang Serai Kota Bengkulu

Item Type: Monograph (Project Report)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Agroecotechnology
Depositing User: 001 Bambang Gonggo Murcitro
Date Deposited: 11 Apr 2014 15:43
Last Modified: 11 Apr 2014 15:43
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/7539

Actions (login required)

View Item View Item