APLIKASI RHIZOBIUM DAN FUNGI PELARUT FOSFAT DALAM RANGKA MENINGKATKAN SERAPAN HARA N DAN P PADA BEBERAPA GENOTIP KEDELAI DI ULTISOLS

Bertham, Rr. Yudhy Harini and Jeffry, Pabrianto and Abimanyu , D. Nusantara (2010) APLIKASI RHIZOBIUM DAN FUNGI PELARUT FOSFAT DALAM RANGKA MENINGKATKAN SERAPAN HARA N DAN P PADA BEBERAPA GENOTIP KEDELAI DI ULTISOLS. In: Prosiding Seminar National dan Rapat Tahunan Dekan Bidang Ilmu Ilmu Pertanian BKS-PTN Wil. Barat. Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, Bengkulu, pp. 452-460. ISBN 978-602-96609-8-2

[img]
Preview
Text
B03 Aplikasi Rhizobium dan Fungi Pelarut Fosfat Dalam Rangka Meningkatkan Serapan Hara N dan P.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (3MB) | Preview

Abstract

Kedelai merupakan komoditas utama di Indonesia, kebutuhan akan kedelai meningkat setiap tahunnya sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk dan perkembangan pabrik ternak. Beberapa tahun belakangan ini Indonesia mengalami penurunan produksi kedelai sehingga Indonesia mengimpor kedelai dari luar negeri. Hal ini disebabkan karena masyarakat di Indonesia yang dulunya sebagai petani kedelai beralih menjadi berkebun. Selain itu penurunan produktivitas kedelai ini juga disebabkan oleh keadaan tanah di Indonesia khususnya Bengkulu berordo Ultisol. Untuk meningkatkan produktivitas pada tanah demikian, diperlukan teknologi yang dapat mengatasi kendala tanah mineral masam namun mampu menghasilkan produk yang diterima konsumen dan ramah lingkungan. Salah satu teknologi alternatif yang harus dikembangkan adalah teknologi pupuk hayati dalam bentuk inokulan jasad renik seperti Bakteri Penambat Nitrogen (BPN), dan Fungi Pelarut Fosfat (FPF). Tujuan penelitian melihat pengaruh pemberian pupuk hayati Rhizobium dan Fungi Pelarut Fosfat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai di ultisols dan melihat efektifitas pasangan Rhizobium dan Fungi Pelarut Fosfat terhadap pertumbuhan kedelai. Penelitian dilaksanakan dari bulan Mei 2009 sampai Agustus 2009 di lahan Kecamatan Pondok Kelapa. Analisis tanah dan jaringan tanaman dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu dan Pusat Penelitian Tanah Bogor. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) yang diulang sebanyak tiga kali. Sebagai petak utama ialah genotip kedelai yaitu Slamet, 25EC, 19BE, dan 13ED. Sedangkan sebagai anak petak ialah perlakuan pupuk yaitu kontrol (tanpa pemupukan), dipupuk NPK dosis anjuran tanpa inokulan, FPF+Rhizobium strain KLR, dan FPF+Rhizobium strain TER. Dari kedua faktor yang diteliti diperoleh 16 kombinasi perlakuan yang masing-masing diulang sebanyak tiga kali, sehingga diperoleh 48 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukan pupuk FPF+Rhizobium strain KLR dan TER mampu meningkatkan berat berangkasan kering tanaman, kadar N jaringan, kadar P jaringan, serapan hara N, serapan hara P, efisiensi relatif pupuk (ERP), efisiensi relatif serapan hara N, efisiensi serapan hara P, dan hasil kedelai (jumlah biji dan bobot biji). Genotip 19BE yang diberi pupuk hayati FPF+TER mampu menghasikan bobot biji tertinggi dan mengalami peningkatan produksi 175 % dari produksi sebelumnya. Peranan pupuk buatan dapat tergantikan dengan pupuk hayati, namun pupuk hayati (FPF+Rhizobium strain KLR dan TER) akan menghasilkan hasil maksimal apabila cocok dengan tanaman inangnya. Pupuk hayati (FPF+Rhizobium) akan menghasilkan pertumbuhan dan hasil maksimal apabila dipasangkan dengan genotip 19BE.

Item Type: Book Section
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Soil Science
Depositing User: 001 Bambang Gonggo Murcitro
Date Deposited: 14 Apr 2014 21:39
Last Modified: 14 Apr 2014 21:39
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/7587

Actions (login required)

View Item View Item