EKSPLORASI ENTOMOPATOGEN DAN PATOGENESITASNYA PADA APHIS CRACCIVORA KOCH

Sunardi, Tri and Nadrawati, Nadrawati and Ginting, Sempurna Br (2014) EKSPLORASI ENTOMOPATOGEN DAN PATOGENESITASNYA PADA APHIS CRACCIVORA KOCH. Project Report. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Bengkulu, Universitas Bengkulu. (Unpublished)

[img]
Preview
Archive (Monograph)
Penelitian EKSPLORASI ENTOMOPATOGEN DAN PATOGENESITASNYA PADA Aphis craccivora KOCH1.pdf - Bibliography
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (797kB) | Preview

Abstract

Aphis craccivora. Koch merupakan salah satu hama yang sangat merusak pada berbagai tanaman pertanian, disamping mengisap cairan tanaman hama ini juga sebagai vektor virus, keberadaan hama ini akan menimbulkan kerugian secara ekonomis pada tanaman yang dibudidayakan. Entomopatogen merupakan salah satu agen hayati yang berpotensi untuk mengendalikan berbagai hama, dan aman terhadap lingkungan. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan uji patogenesitas isolat lokal Bengkulu pada serangga hama Aphis spp tersebut. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan isolat lokal entomopatogen yang berdaya bunuh tinggi pada A.craccivora. Langkah pencapaian tujuan tersebut adalah melakukan eksplorasi dan isolasi entomopatogen, melakukan identifikasi, skrining isolat yang ditemukan dan menguji patogenesitasnya dengan penyemprotan pada imago A. craccivora di laboratorium. Hasil eksplorasi yang sudah didapatkan adalah diperoleh isolat lokal Steinernema sp dari tanah dan cendawan Metarrhizium anisopliae dari tanah, Beauveria bassiana dari serangga Leptocorixa acuta. Berdasarkan uji patogenesitas pada Aphis craccivora untuk dapat membunuh 50%, dan 75% dibutuhkan kerapatan konidia B. basiana yang lebih sedikit dibandingkan dengan isolat M. anisopliae. Nilai LC hasil analisis probit hari ke-5 M. anisopliae terhadap A. craccivora. LC 50% : 1,2 x 106 dan LC 75% : 5,2 x 108, sedangkan pada B. basiana LC 50% : 3,8 x 104 dan LC 75% : 9,84 x 107. Lethal Time (LT) B. basiana LT 50: 22,49 hari dan LT 80: 172,39 hari, sedangkan M. anisopliae LT 50 : 4,80 hari dan LT 75: 6,92 hari. Data tersebut menunjukkan bahwa M. anisopliae untuk dapat membunuh 75% dan 50% A. craccivora diperlukan waktu lebih cepat dibandingkan dengan B. basiana.

Item Type: Monograph (Project Report)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Plant Pests and Diseases
Depositing User: 021 Nanik Rachmawati
Date Deposited: 15 Apr 2014 10:26
Last Modified: 15 Apr 2014 16:20
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/7595

Actions (login required)

View Item View Item