Deselina, Deselina (2014) KARAKTER FISIOLOGIS DAN KUALITAS SEMAI JABON (Anthocephalus cadamba Miq.) TERHADAP PEMBERIAN NAUNGAN DAN KOMPOSISI MEDIA SEMAI. Agriculture, 9 (3). pp. 1015-1023. ISSN 1412-4262
|
Text
6-Jurnal Deselina.pdf - Published Version Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (9MB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh taraf kerapatan naungan dan komposisi media semai terhadap karakter fisiologis semai terhadap cahaya dan kualitas semai Jabon (Anthocephalus cadamba Miq.) di persemaian. Penelitian ini dilakukan di Zona Penelitian Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu di Kelurahan Medan Baru Kecamatan Muara Bangkahulu sejak Bulan Agustus-Desember 2013. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Petak Terbagi dengan rancangan dasar Rancangan Acak Lengkap. Petak utama adalah kerapatan naungan yang terdiri dari 4 taraf yaitu tanpa naungan (N0), paranet dengan kerapatan 55% (N1), paranet dengan kerapatan 65% (N4) dan paranet dengan kerapatan 75% (N3) sedangkan anak petaknya adalah komposisi media semai yang terdiri atas 5 taraf yaitu : Tanah topsoil (M0) ,Pasir : tanah topsoil : arang sekam = 1 : 3 : 1 (M1), Tanah topsoil : kompos = 3 : 1 (M2), Tanah topsoil : pasir : pupuk kandang = 7 : 2 : 1 (M3 ), Tanah : arang sekam = 1 : 1 (M4). Percobaan ini terdiri dari 20 kombinasi perlakuan dan 3 ulangan sehingga secara keseluruhan terdapat 20 x 3 = 60 unit percobaan. Setiap unit percobaan terdapat 2 tanaman sehingga diperlukan semai Kayu Jabon sebanyak 120 semai. Analisis data yang digunakan adalah analisis varian terhadap variable yang diamati. Jika hasil analisis varian terhadap variabel-variabel tersebut menunjukkan pengaruh berbeda nyata akan dilanjutkan dengan uji Jarak Berganda Duncan (DMRT) α 5%. Berdasarkan analisis keragaman menunjukkan bahwa kerapatan naungan memberikan pengaruh nyata terhadap luas daun sedangkan komposisi media semai dan interaksi antara pemberian kerapatan naungan dan komposisi media semai menunjukkan pengaruh tidak nyata terhadap semua variabel yang diamati. Hasil uji lanjut menunjukkan bahwa N1 menunjukkan luas daun yang paling tinggi yaitu 44.067 cm2.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SD Forestry |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Forestry |
Depositing User: | 001 Bambang Gonggo Murcitro |
Date Deposited: | 16 Apr 2014 15:47 |
Last Modified: | 16 Apr 2014 15:47 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/7618 |
Actions (login required)
View Item |