Mubarakkan, Mubarakkan and Taufik, Muhammad and Brata, Bieng (2014) PRODUKTIVITAS DAN MUTU JAGUNG HIBRIDA PENGEMBANGAN DARI JAGUNG LOKAL PADA KONDISI INPUT RENDAH SEBAGAI SUMBER BAHAN PAKAN TERNAK AYAM. NATURALIS, 1 (1). pp. 67-74. ISSN 2302-6715
|
Archive (Article)
NATURALISASI 3.pdf - Bibliography Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (8MB) | Preview |
Abstract
Kebutuhan produk berbahan baku jagung untuk pakan ternak, bahan pangan dan industri lainnya di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat. Produktivitas jagung nasional yang rendah hingga saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan domestik tersebut, sehingga harui dilakukan impor jagung. Upaya peningkatan produktivitas melalui perakitan jagung baru yang superior dari jagung lokal menghasilkan jagung hibrida hibrida yurg iauptif pada berbagai kondisi lahan dan mempunyai produktivitas tinggi pada kondisi input rendah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui penampilan agronomis, produktivitas dan nilai gizi jagung hibrida pengembangan dari jagung lokal pada kondisi"input rendah sebagai sumber bahan pakan ternak ayam.Penelitian dilakukan di lahan percobaan SPP Kelobak di Desa Kelobak Kabupaten Kepahiang pada bulan Desember 2011 hingga Mei 2012 menganakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap tiga ulangan. Penelitian menggunakan 12 jagung hibrida baru dan 2 hlbrida pembanding yaitu Bisi 12 dan Bisi 816. Kondisi input rendah dilakukan dengan pemberian pupuk anorganik yang terdiri dari pupuk Urea 150 kg/ha, Sp36 50 kg/ha, KCL 25 kglha, dan insektisida carbofuran 10 kdha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua hibrida menunjukkan keragaan tanaman yang hampir sama. Hasil biji pipilan kering tertinggi (10,60 ton/ha) ditunjukkan oleh hibrida 14, yang berbeda nyata dengan hibrida pembanding Bisi 72 dan Bisi 816 dengan hasil masing-masing 9,58 dan 8,29 ton/ha. Kandungan protein tertinggi ditunjukkan oleh hibrida 4 dan 8 dengan kadar 14,12 %, yang sangat sesuai untuk bahan pakan ternak ayam, sedangkan hibrida I dan 13 dengan kandungan karbohidrat 805 dan 790 mg glukosa/gBK lebih sesuai dikembangkan sebagai sumber bahan pangan.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Plant Pests and Diseases |
Depositing User: | 021 Nanik Rachmawati |
Date Deposited: | 29 Apr 2014 09:22 |
Last Modified: | 29 Apr 2014 09:22 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/7761 |
Actions (login required)
View Item |