KINERJA KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN UNIT PRODUKSI (Studi Deskriptif Kualitatif di SMKN I Bengkulu Selatan)

Mardiana , Mardiana and Aliman, Aliman and Juarsa, Osa (2014) KINERJA KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN UNIT PRODUKSI (Studi Deskriptif Kualitatif di SMKN I Bengkulu Selatan). Masters thesis, Universitas Bengkulu.

[img]
Preview
Archive (Thesis)
IV,V,LAMP,2-13-mar.FI.pdf - Bibliography
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (328kB) | Preview
[img]
Preview
Archive (Thesis)
I,II,III,2-13-mar.FI.pdf - Bibliography
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (925kB) | Preview

Abstract

Rumusan masalah umun penelitian ini secara umum dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana kinerja kepala sekolah dalam pengembangan unit produksi di SMKN I Bengkulu Selatan”?.Tujuan khusus rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :(1) bagaimana kinerja kepala sekolah dalam perencanaan pengembangan unit produksi? (2) bagaimana kinerja kepala sekolah dalam pelaksanaan pengembangan unit produksi? (3) bagaimana kinerja kepala sekolah dalam evaluasi pegembangan unit produksi?(4)apakah faktor-faktor penghambat pengembangan unit produksi?(5)bagaimana solusi – solusi dari faktor penghambat pengembangan Unit Produksi? Tujuan penelitian secara umumsecara umum bertujuan untuk mendeskripsikan kenerja kepala sekolah dalam pengembangan unit pruduksi di SMKN I Bengkulu Selatan. Tujuan penelitian secara khusus untuk mendeskripsikan : (1)kinerja kepala sekolah dalam Perencanaan pengembangan Unit Produksi.(2)kinerja kepala sekolah dalam pelaksanaan pengembangan unit produksi. (3) evaluasi kinerja kepala sekalah dalam pengembangan unit produksi. (4)faktor-faktor penghambat kinerja kepala sekolah dalam pengembangan unit produksi (5)solusi-solusi dari faktor-faktor penghambatkinerja kepala sekolah dalam pengembangan unit produksi Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian adalah kepala sekolah, tim pengembang unit produksi (kompetensi keahlian jurusan), guru-guru produktif dan guru kewirausahan. Pengumpulan data yang digunakan dean teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisa data dilakukan dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data dan menarik simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja kepala sekolah dalam pengembangan unit produksi di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Bengkulu Selatan sebagai berikut : Pertama, kinerja kepala sekolah dalam perencanaan pengembangan unit produksi disusun melalui rapat diawal tahun ajaran baru. Dalam perencanaan melibatkan stakeholder Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Bengkulu Selatan. Proses penyusuan melalui undangan untuk mengikuti rapat kemudian disusun perencanaan melalui proses identifikasi program-program apa saja yang akan dilaksanakan selanjutnya dianalisasis dan dicari alternatif solusi. Hasil dari perencanaan diketik secara komputerisasi kemudian di cetak untuk dibagikan dan disosialisikan kepada warga sekolah. Kedua, kinerja kepala sekolah dalam pelaksanaan pengembangan unit produksi berjalan dengan lancar walaupun masih ada kendala yang dihadapi akan tetapi sejauh ini bisa diatasi. Pelaksanaan progaram melibatkan stakeholder yang ada dan terjadi kinerja yang sinergis, kompak dan saling membantu dalam pngembangan unit produksi. Ketiga, evaluasi kinerja kepala sekolah pengembangan unit produksi dilakukan setiap semesteran dan atau setiap ada permasalahan langsung dicarikan pemecahan masalah. Untuk evaluasi pengembangan unit produksi dilakukan melalui rapat antara tim yang melibatkan kepala sekolah, ketua kompetensi kejuruan jurusan akuntansi, jurusan tata niaga, jurusan administrasi pekantoran, jurusan multimedia, jurusan tata busana, jurusan tata boga. Guru –guru produktif dan guru kewirausahaan yang mengembangkan unit produksi. Keempat, menemuhkan permasalahn faktor-faktor penghambat kinerja kepala sekolah dalam pengembangan unit produksi dengan cara mengajukan proposal bantuan dana untuk tambahan modal dan kerja sama antara dunia usaha.Sarana perasarana belum mencukupi untuk memproduksi produk terutama pada jurusan tata boga, jurusan tata busana dan jurusan multimedia, pemasaran hasil produk yang di hasilkan. Kelima, Solusi-solusi untuk menyelesaikan dari faktor penghambat kinerja kepala sekolah dalam masalah modal perlu dicarikan penambahan modal baik yang bersifat bantuan dari pemerintah pusat, propinsi, dan kabupaten dengan cara mengajukan proposal bantuan pengembangan unit produksi. Peralatan hendak disediakan sesuai dengan kebutuhan sebagai sarana perasarana untuk praktik siswa dan siswi. Peralatan yang ada dapat digunakan secara bergilir atau bergantian sesuai dengan kelompok pembagian tugas membuat produk seperti kue-kue kotak. Pemasaran hasil produk perlu melakukan kerja sama dengan lingkungan sekolah, guru-guru dan siswa siswi dapat memasarkan produk di luar lingkungan sekolah (adaya promusi antar keluarga dan keramat terdekat) dan menjalin kerja sama tokoh-tokoh penjual makan di luar lingkungan sekolah. Simpulan hasil penelitian menjelaskan bahwa kinerja kepala sekolah dalam pengembangan unit produksi di Sekolah Menengah Kejuruan 1 Bengkulu Selatan, telah menerapkan fungsiperencanaan,pelaksanaan, evaluasi, faktor penghambat dan kepala sekolah dapat mencarikan solusi-solusi dalam pengembangan unit produksi. Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti menyarankan : Pertama, kinerja kepala sekolah dalam perencanaan pngembangan unit produksi dapat melibatkan unsur komite dan semua guru-guru produktif, guru kewirausahaan serta siswa-siswi kompetensi keahlian jurusan pemasaran, kompetensi keahlian jurusan tata boga, kompetensi keahlian jurusan busana SMKN I Bengkulu Selatan, sehingga perencanaan yang telah disusun diketahui dan dilaksanakan semua stakeholder yang yang ada dalam pengembangan unit produksi. Kedua, kenerja kepala sekolah dalam pelaksanaan pengembangan unit produksi hendaknya lebih di program lagi secara detail, diatur pelaksanaannya, memperhitungkan ketepatan waktu dan sasaran sehingga pengembangan unit produksi sudah baik sekarang menjadi akan lebih baik lagi. Ketiga, kinerja kepala sekolah dalam evaluasi pengembangan unit produksi dilakukan guna mengukur sejauh mana program yang telah disusun dapat mencapai target yang sempurna dan dapat memperbaiki kesalahan dalam pelaksanaan pengembangan unit produksi di SMKN I Bengkulu Selatan. Keempat, faktor penghambat pengembangan unit produksi dapat dicarikan jalan keluar yang terbaik, agar tidak menghambat pengembangan unit produksi sesuia dengan pedoman rencana yang telah ditetapkan.dalam pengembangan unit produksi dengan cara mengajukan proposal bantuan dana untuk tambahan modal dan kerja sama antara dunia usaha. Sarana perasarana belum mencukupi untuk memproduksi produk terutama pada jurusan tata boga, jurusan tata busana dan jurusan multimedia, pemasaran hasil produk yang di hasilkan. Kelima, solusi-solusi kinerja kepala sekolah dalam pengembangan unit produksi, berkaitan dengan permodalan, sarana perasarana dan pemasaran produk yang dihasilkan. supaya melakukan penambahan modal dengan mengajukan proposal bantuan dana bantuan sember dari pusat, propinsi dan kabupaten. Saran perasarana yang ada hendaknya pengunaannya dilakukan secara bergantian, pembelian peralatan yang baru dapat diambilkan dari uangpraktik siswa dan siswi dan uang dari komite sekolah. Pemasaran produk yang dihasilkan perlu menjalin kerjasama degna pihak diluar lingkungan sekolah misalnya tokoh-tokoh penjual kue yang ada didaerah lingkungan sekolah. Pengawasan perlu dilakukan kepala sekolah dan melakukan perbaikan terhadapan hambatan dalam pengembangkan unit produksi.Melibatkan semua warga sekolah agar pengembangan unit produksi berjalan sesuai dengan rencana yang telah disepakati.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Postgraduate Program > Magister Administrasi / Manajemen Pendidikan
Depositing User: 022 Gofar Ismail
Date Deposited: 10 Sep 2014 11:44
Last Modified: 10 Sep 2014 11:44
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/8429

Actions (login required)

View Item View Item