PENGELOLAAN SARANA PRAKTIK (Studi Deskriptif Kualitatif di Jurusan Tata Boga SMK Negeri 3 Kota Bengkulu)

Anggraini, Popi Sri and Zakaria, Zakaria and Winarni, Endang Widi (2014) PENGELOLAAN SARANA PRAKTIK (Studi Deskriptif Kualitatif di Jurusan Tata Boga SMK Negeri 3 Kota Bengkulu). Masters thesis, Universitas Bengkulu.

[img]
Preview
Archive (Thesis)
IV,V,LAMP,2-13-pop.FI.pdf - Bibliography
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (12MB) | Preview
[img]
Preview
Archive (Thesis)
I,II,III,2-13-pop.FI.pdf - Bibliography
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (12MB) | Preview

Abstract

Rumusan masalah umum penelitian ini adalah “Bagaimana pengelolaan sarana praktik di jurusan Tata Boga di SMK Negeri 3 Kota Bengkulu?”. Rumusan masalah khusus adalah “Bagaimana perencanaan, pengadaan, penginventarisan, pemeliharaan, pemanfaatan, dan penghapusan sarana praktik di jurusan Tata Boga? Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengelolaan sarana praktik di Jurusan Tata Boga SMK Negeri 3 Kota Bengkulu. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengelolaan sarana praktik di Jurusan Tata Boga SMK Negeri 3 Kota Bengkulu yang meliputi: perencanaan, pengadaan, penginventarisan, pemeliharaan, pemanfaatan dan penghapusan sarana praktik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah urusan sarana dan prasarana, staf sarana dan prasarana serta guru produktif jurusan Tata Boga. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: Pertama, perencanaan sarana praktik di jurusan Tata Boga SMK Negeri 3 Kota Bengkulu disusun berdasarkan visi dan misi sekolah, perencanaan disusun kedalam program jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Penyusunan program perencanaan melibatkan guru-guru produktif, wakil kepala urusan sarana dan prasarana, staf sarana dan prasarana, kepala sekolah, serta pihak komite sekolah. Kedua, Pengadaan sarana praktik di jurusan Tata Boga SMK Negeri 3 Kota Bengkulu dilakukan oleh pihak jurusan. Pengadaan sarana praktik diperoleh dengan cara membeli sendiri dengan dana sekolah, bantuan dari pemerintah, dan bantuan dari luar negeri. Pengadaan dengan cara membeli sendiri oleh pihak jurusan sering tidak sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini diketahui ketika kepala sekolah memeriksa laporan pengadaan barang tersebut yang diberikan oleh pihak jurusan serta tidak sesuainya biaya yang dikeluarkan dengan alat-alat praktik yang dibeli. Ketiga, Penginventarisan sarana praktik di Jurusan Tata Boga SMK Negeri 3 Kota Bengkulu dilakukan hanya dalam buku induk inventaris, tidak ada buku bantu inventaris, belum ada pengkodean pada setiap jenis barang, karena pihak jurusan belum memiliki panduan cara pengkodean jenis alat, dan pencatatan pada buku inventaris hanya meliputi nama alat, jenis spesifikasi, jumlah alat praktik, dan keterangan mengenai baik/buruknya keadaan alat, tidak ada keterangan bersumber dari mana alat tersebut. Keempat, pemeliharaan sarana praktik di jurusan Tata Boga SMK Negeri 3 Kota Bengkulu melibatkan seluruh pihak jurusan, dimulai dari guru-guru produktif, maupun siswa. Langkah kegiatan pemeliharaan di jurusan Tata Boga SMK Negeri 3 Kota Bengkulu meliputi (1) menyusun program pemeliharaan, (2) membentuk tim pelaksana perawatan, (3) menyiapkan jadwal tahunan kegiatan perawatan, (4) menyiapkan lembar evaluasi hasil kerja, (5) memberi penghargaan bagi mereka yang berhasil meningkatkan kinerja perawatan. Kelima, pemanfaatan sarana praktik di jurusan Tata Boga SMK Negeri 3 Kota Bengkulu belum dilakukan dengan maksimal, masih ada alat-alat praktik yang tidak dimanfaatkan karena beberapa alasan antara lain alat tersebut sulit pengoperasiannya dan membutuhkan daya listrik yang besar, sehingga alat tersebut jarang digunakan, kemudian karena tergolong alat mahal, jadi jarang digunakan, siswa cukup menggunakan alat-alat yang sederhana saja dan itupun penggunaannya secara berkelompok. Keenam, penghapusan sarana praktik di jurusan Tata Boga SMK Negeri 3 Kota Bengkulu belum pernah dilakukan, sehingga terjadi penumpukkan barang di gudang dan di ruangan. Hal ini menyebabkan kondisi ruang praktik menjadi kurang nyaman, dan cukup mengganggu konsentrasi siswa ketika praktik. Pihak sekolah belum memiliki sumberdaya manusia yang ahli dalam program penghapusan barang, dan belum mengetahui prosedur yang jelas untuk program penghapusan. Simpulan penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum pengelolaan sarana praktik di Jurusan Tata Boga SMK Negeri 3 Kota Bengkulu belum sepenuhnya dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sehingga kurang mendukung peningkatan mutu kompetensi keahlian praktik Tata Boga. Simpulan secara khusus, (1) perencanaan sarana praktik pada jurusan Tata Boga SMK Negeri 3 Kota Bengkulu dilakukan sesuai dengan prosedur, prinsip, prioritas dan ketentuan yang berlaku, (2) pengadaan sarana praktik pada jurusan Tata Boga diperoleh dari pembelian, dan bantuan dari pihak pemerintah. Pengadaan sarana praktik harus sesuai dengan kebutuhan siswa dan harus sesuai dengan spektrum jurusan Tata Boga. (3) penginventarisan sarana praktik pada jurusan Tata Boga SMK Negeri 3 Kota Bengkulu dilakukan pada buku induk inventaris, tetapi masih terdapat kekurangan dalam penulisan pada buku inventaris, yakni tidak ada kejelasan tentang darimana asal alat praktik, dan belum ada pengkodean pada jenis alat, (4) pemeliharaan sarana praktik pada jurusan Tata Boga dilakukan secara berkala oleh guru-guru produktif dan siswa, (5) pemanfaatan sarana praktik pada jurusan Tata Boga SMK Negeri 3 Kota Bengkulu dilakukan oleh guru dan siswa, (6) penghapusan sarana praktik pada jurusan Tata Boga SMK Negeri 3 Kota Bengkulu belum pernah dilakukan karena tidak adanya SDM yang ahli dalam program penghapusan. Saran penelitian adalah sebagai berikut: Pertama, dalam perencanaan pengadaan di sekolah ini telah dilakukan dengan baik, telah sesuai visi dan misi jurusan serta melibatkan pihak-pihak terkait. Keadaan ini hendaknya dapat dipertahankan dan ditingkatkan lagi oleh pihak manajemen sekolah. Kedua, pengadaan suatu alat di SMK Negeri 3 Kota Bengkulu, khususnya di jurusan Tata Boga, sebaiknya harus sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya agar tidak terjadi kekurangan jumlah alat untuk kegiatan praktik siswa, dan harus selalu ada pengawasan dari kepala sekolah setiap pengadaan alat berlangsung. Ketiga, penginventarisan pihak manajemen pendidikan hendaknya untuk lebih memperhatikan tatacara pencatatan atau penginventarisan yang benar. Penginventarisan yang baik akan memberikan informasi yang baik pula terhadap keadaan sarana dan prasarana disebuah instansi pendidikan. Sebaiknya sekolah memberikan pelatihan dengan mengajak narasumber dari luar lingkungan sekolah yang ahli dalam penginventarisan agar para petugas inventaris di setiap jurusan dapat bekerja dengan baik dan semestinya. Keempat, pemeliharaan sudah berjalan dengan baik, pihak sekolah hendaknya selalu membuat jadwal piket untuk setiap hari, agar suasana ruangan beserta alat-alat praktik selalu terjaga kebersihan dan keamanannya. Kelima, pihak jurusan sebaiknya memaksimalkan pemanfaatan sarana praktik yang sudah ada, agar mutu dan kualitas yang dihasilkan juga maksimal, menggunakan alat-alat yang sederhana saja dari tahun ke tahun itu membuat siswa kurang tertarik dalam melakukan kegiatan praktik, jika alat- alat yang canggih diperbolehkan penggunaanya oleh siswa, tentu siswa lebih merasa tertarik untuk mengikuti kegiatan praktik, sehingga hasil dari praktikpun maksimal.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Postgraduate Program > Magister Administrasi / Manajemen Pendidikan
Depositing User: 022 Gofar Ismail
Date Deposited: 10 Sep 2014 13:15
Last Modified: 10 Sep 2014 13:15
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/8437

Actions (login required)

View Item View Item