PEMBAGIAN WARIS MENURUT HUKUM ADAT LAMPUNG SAIBATIN DITINJAU DARI HUKUM ISLAM DI KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PERINGSEWU PROVINSI LAMPUNG

Fordana, Meilan and Subanrio, Subanrio and Harijanto, Andry (2014) PEMBAGIAN WARIS MENURUT HUKUM ADAT LAMPUNG SAIBATIN DITINJAU DARI HUKUM ISLAM DI KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PERINGSEWU PROVINSI LAMPUNG. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img]
Preview
Archive (Thesis)
IV,V,LAMP,I-14-mei-FH.pdf - Bibliography
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (3MB) | Preview
[img]
Preview
Archive (Thesis)
I,II,III,I-14-mei-FH.pdf - Bibliography
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (3MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1). untuk mengetahui proses pembagian waris menurut hukum adat Lampung Saibatin di Pekon Patoman Kabupaten Peringsewu Provinsi Lampung.(2). untuk mengetahui pembagian harta waris menurut hukum adat Lampung Saibatin betentangan dengan hukum Islam atau tidak. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan yang memusatkan perhatian terhadap objek yang diteliti sebagai kesatuan yang menyeluruh. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan pengumpulan data sekunder. Tehnik analisis data dilakukan secara terus-menerus dari awal sampai akhir berdasarkan data yang didapat dilapangan. Hasil penelitian (1). Proses pembagian harta warisan pada masyarakat adat Lampung Saibatin dilakukan dengan cara musyawarah dan mufakat guna mempertahankan kerukunan dan kekeluargaan, pembagian harta waris dalam adat Lampung Saibatin dapat dilakukan pada saat pewaris belum meninggal dunia atau pun pewaris sudah meninggal dunia hanya saja yang berhak menjadi ahli waris menurut hukum adat Lampung Saibatin hanyalah anak laki-laki tertua atau anak laki-laki pengganti ayah menurut hukum adat Lampung Saibatin. (2). Pembagian harta waris menurut hukum adat Lampung Saibatin bertentang dengan Hukum Islam karena dalam hukum waris adat Lampung Saibatin menganut sifat patrilineal, yaitu sistem kewarisan di mana anak laki-laki tertua berhak atas seluruh harta peninggalan dan sebagai penerus keturunan mereka. jadi hanya anak laki-laki yang mendapatkan harta waris hal ini bertentangan dengan hukum Islam yang mengatur pembagian waris kepada semua ahli waris bapak, ibu, saudara, istri, dan anak.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Faculty of Law > Department of Law Science
Depositing User: 023 Dody Sahdani
Date Deposited: 23 Oct 2014 15:49
Last Modified: 23 Oct 2014 15:49
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/9105

Actions (login required)

View Item View Item