EKSISTENSI PEMBERIAN MANGAIN MARGA BAGI LAKI-LAKI DI LUAR BATAK TOBA DALAM PRAKTIKNYA DI KOTA BENGKULU

Sinaga, Leonardo Herianto and Sauni, Herawan and Hartiman, Andri Harijanto (2014) EKSISTENSI PEMBERIAN MANGAIN MARGA BAGI LAKI-LAKI DI LUAR BATAK TOBA DALAM PRAKTIKNYA DI KOTA BENGKULU. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

[img]
Preview
Archive (Thesis)
I,II,III,I-14-leo-FH.pdf - Bibliography
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Archive (Thesis)
IV,LAMP,I-14-leo-FH.pdf - Bibliography
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (1MB) | Preview

Abstract

Tujuan penelitian : (1). Untuk mengetahui proses pemberian mangain marga diberikan kepada laki-laki di luar marga Batak Toba sebelum perkawinan dengan wanita Batak Toba di kota Bengkulu. (2). Untuk mengetahui eksistensi hukum pemberian mangain marga pada masyarakat Batak Toba di Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis sosiologis yang merupakan studi law in action, Pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif yang dianalisis adalah prinsip-prinsip umum, yang mendasar dan berlaku umum, menjadi landasan dari perwujudan satuan-satuan gejala tersebut. Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini meliputi, wawancara mendalam dan pengumpulan data sekunder. Dalam hal ini dianalisis kaitan atau hubungan dengan menggunakan sosial masyarakat yang bersangkutan, dan hasil analisis tersebut dianalisis lagi dengan menggunakan seperangkat teori yang berlaku. Hasil penelitian : (1). Bahwa proses mangain marga kepada laki-laki di luar marga Batak Toba sebelum perkawinan dengan wanita Batak Toba di Kota Bengkulu adalah sebagai berikut : a). Pihak keluarga dari bibik (kakak atau adik dari ayah) calon pengantin perempuan. b). Kemudian mereka (Sileban) datang kepada keluarga Sihombing, membawa makanan lengkap dengan lauk pauknya beserta seperangkat alat upacara mangain marga yaitu piring berisi beras, daun sirih, dan uang. c). Setelah acara makan bersama usai, barulah ketua rombongan Sileban menyampaikan maksudnya kepada keluarga Sihombing, bahwa maksud kedatangan mereka akan ingin melangsungkan pernikahan anak perempuan mereka dengan laki-laki idamannya di luar keturunan orang Batak Toba dan ingin melakukan mangain marga. d). Setelah rangkaian ini dilalui, maka resmilah proses mangain marga tersebut dilakukan. (2). Bahwa eksistensi hukum mangain boru (mengangkat anak) artinya menerima seseorang asing (Sileban atau non Batak) menjadi seperti anak kandung sendiri dan diberi marga sesuai dengan marga yang mangain atau mangampu. Eksistensi hukum mangain atau mengampu marga adalah marga yang diberikan dalam proses mangain sama kedudukannya dengan marga yang diperoleh secara alamiah yaitu dari lahir.

Item Type: Thesis (Undergraduated)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Faculty of Law > Department of Law Science
Depositing User: 023 Dody Sahdani
Date Deposited: 24 Oct 2014 09:29
Last Modified: 24 Oct 2014 09:29
URI: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/9114

Actions (login required)

View Item View Item