Sitohang , Noverson Triyanda and Erinofiardi, Erinofiardi and Suryono, Ahmad Fauzan (2014) ANALISA KEGAGALAN BANTALAN SKF 6005 PADA CARRIER IDLER di PT. PELABUHAN INDONESIA II ( PERSERO ) CABANG BENGKULU. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.
|
Archive (Thesis)
IV,V,LAMP,II-14-nov-FT.pdf - Bibliography Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (11MB) | Preview |
|
|
Archive (Thesis)
I,II,III,II-14-nov-FT.pdf - Bibliography Available under License Creative Commons GNU GPL (Software). Download (11MB) | Preview |
Abstract
Konveyor belt di PT. PELINDO II merupakan alat pengangkut batu bara dari darat ke kapal yang mengangkut batu bara. Pada bagian konveyor terdapat idler yang berfungsi sebagai penyangga belt. Pada idler terdapat bantalan yang berfungsi untuk menumpu poros idler agar poros idler dapat berputar tanpa mengalami gesekan yang berlebihan. Bantalan pada idler sering mengalami kegagalan terutama bantalan pada bagian miring dan pada bagian bawah transfer chute. Selain itu faktor angkutan batu bara juga menjadi salah satu faktor penyebab bantalan mengalami kegagalan. Batu bara yang diangkut oleh konveyor belt di PT. PELINDO II ada dua jenis yaitu batu bara jenis bitumen hancur dan antrasit hancur. Dari hasil simulasi terlihat bahwa bantalan pada bagian miring memiliki nilai von mises stress maksimum yaitu 258,05 Mpa untuk pembebanan dengan batu bara jenis bitumen hancur, 340,09 Mpa untuk pembebanan dengan batu bara jenis antrasit hancur, 528,26 Mpa untuk bantalan yang terkena beban impact oleh batu bara jenis bitumen hancur, 692,28 Mpa untuk bantalan yang terkena beban impact oleh batu bara jenis antrasit hancur. Dari perhitungan umur yang dilakukan, umur bantalan yang mengangkut batu bara jenis bitumen hancur yaitu 278,81 hari dengan masa kerja 21 jam per hari dan putaran yang dihasilkan 117,44 juta putaran. Sedangkan umur bantalan yang mengangkut batu bara jenis antrasit hancur yaitu selama 139,6 hari dan jumlah putaran 58,81 juta putaran. Bantalan yang terdapat tepat pada bagian bawah transfer chute mempunyai umur yang sangat singkat yaitu 22,62 hari beroperasi dengan jumlah putaran 9,53 juta putaran apabila konveyor mengangkut jenis batu bara antrasit hancur dan 47,24 hari beroperasi dengan jumlah putaran 19,9 juta putaran apabila konveyor mengangkut jenis batu bara bitumen hancur. Jenis – jenis kerusakan bantalan yang terjadi di PT. PELINDO II yaitu crack, pear skin, discoloratioan, wear, smearing, dan corrosion. Dari data dan hasil perhitungan yang didapat maka perlu diadakannya pengecekan secara berkala agar perawatan bisa dilakukan dengan baik sehingga peralatan mempunyai masa kerja yang cukup lama.
Item Type: | Thesis (Undergraduated) |
---|---|
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Mechanical Engineering |
Depositing User: | 033 Darti Daryanti |
Date Deposited: | 29 Oct 2014 16:02 |
Last Modified: | 29 Oct 2014 16:02 |
URI: | http://repository.unib.ac.id/id/eprint/9238 |
Actions (login required)
View Item |